Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Sebut Eropa Mitra Penting, Dulu Bilang Tak Butuh

publikasi_1752457095_68745f875ece4.jpeg
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, di Kantor Pusat Uni Eropa, Gedung Berlaymont, Brussel, Belgia, pada Minggu (13/7). (Dok. BPMI Setpres/Laily Rachev)
Intinya sih...
  • Prabowo menganggap Eropa sebagai faktor penting dalam peradaban dunia
  • Pernah sebut tak butuh lagi Eropa

Jakarta, IDN Times - Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan, Amerika Serikat akan selalu menjadi pemimpin yang penting di dunia. Ia menjawab pertanyaan jurnalis saat menyampaikan pernyataan bersama dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Minggu (13/7/2025).

"Saya pikir Amerika Serikat akan selalu menjadi pemimpin yang sangat penting di dunia, tapi saya juga menganggap Eropa sebagai faktor sangat penting dalam peradaban dunia," ucap Prabowo, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam sejarah, kata Prabowo, Eropa berada di garda terdepan dalam banyak ilmu pengetahuan, teknologi, dan sebagainya. Eropa juga dianggap selalu memimpin dunia dalam menegakkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia dan sebagainya.

1. Eropa masih sangat penting

57506c57-a2d2-409f-ab44-188a697df189.jpeg
Setelah melalui proses negosiasi selama satu dekade, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan politik untuk menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA). (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)

"Jadi kami menganggap Eropa masih merupakan faktor yang sangat penting dan kami ingin melihat Eropa yang sangat kuat," ujar Prabowo.

Menurut dia, Eropa merupakan bagian dari arsitektur dunia multipolar dengan kekuatan yang akan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas.

"Karena dunia, planet ini semakin kecil sehingga semuanya sekarang saling terhubung dan perubahan iklim adalah fakta kehidupan, dampak lingkungan dari industrialisasi adalah fakta kehidupan," kata dia.

Di dunia yang makin kecil, kata Prabowo, butuh kekuatan yang kuat dan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas. Indonesia, menganggap Eropa adalah mitra yang penting.

2. Gandeng Eropa untuk berkontribusi bagi dunia

7619fa0c-34be-442d-b7eb-f87623c33156.jpeg
Setelah melalui proses negosiasi selama satu dekade, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan politik untuk menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Presiden Prabowo menilai Eropa memiliki peran penting dalam kemajuan global, termasuk dalam sains, teknologi, dan keuangan.

Dengan sumber daya strategis yang dimiliki Indonesia dan posisi sentralnya di ASEAN, Presiden Prabowo menekankan, kerja sama kedua pihak akan memberikan kontribusi besar bagi stabilitas ekonomi dan geopolitik dunia.

“Eropa adalah pemimpin dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan keuangan. Kami memiliki sumber daya penting, jadi kemitraan antara Eropa dan Indonesia—di mana Indonesia juga merupakan bagian besar dari ASEAN—akan menjadi kontribusi yang sangat penting bagi stabilitas ekonomi dan geopolitik dunia,” kata dia.

3. Pernah sebut tak butuh lagi Eropa

60538257-b975-4638-a7b0-88c71110f4cc.jpeg
Konferensi pers bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Gedung Berlaymont, Brussels, Minggu (13/7). (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Pernyataan Prabowo saat ini bertolak belakang ketika ia masih menjadi calon presiden. Saat itu, Prabowo sempat mengungkapkan tak butuh lagi Eropa. Pernyataan blak-blakannya itu disampaikan saat berpidato di Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

Kala itu, Prabowo menjawab pertanyaan dari Duta Besar Italia untuk Indonesia Benedetto Latteri soal sikap Indonesia terhadap Uni Eropa di bawah kepemimpinannya kelak terpilih dalam Pemilu 2024.

Prabowo mengatakan, dia tak menyangkal mengagumi pencapaian peradaban Barat selama berabad-abad serta nilai-nilai yang dijunjungnya seperti keadilan, persamaan di depan hukum hingga hak asasi manusia. Namun dia khawatir Barat menerapkan standar yang berbeda yang menjadi kekhawatiran negara-negara berkembang.

“Anda akan tetap kuat, tetap kaya, tapi seperti Pak Hassan Wirajuda katakan there’s a shift in the world,” kata Prabowo, menjawab pertanyaan itu dalam Bahasa Inggris. “Sekarang kami (Indonesia) tak begitu butuh lagi Uni Eropa,” ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us