Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Senator AS Desak Peningkatan Keamanan Usai Pembunuhan Politisi Minnesota

Ilustrasi Bendera AS (freepik.com/wirestock)

Jakarta, IDN Times - Para senator Amerika Serikat (AS) mendesak peningkatan anggaran dan pengamanan usai pembunuhan berencana terhadap anggota DPR Minnesota, Melissa Hortman, dan suaminya, Mark, pada Sabtu (14/6/2025).

Insiden yang juga melukai Senator John Hoffman dan istrinya, disebut bermotif politik dan menimbulkan kekhawatiran nasional soal kekerasan terhadap pejabat publik.

Gubernur Minnesota Tim Walz menyebut peristiwa itu sebagai serangan terhadap demokrasi.

1. Senator desak keamanan anggota kongres diperkuat

Para pemimpin Demokrat, Hakeem Jeffries dan Joe Morelle, mendesak Ketua DPR Mike Johnson segera meningkatkan perlindungan bagi anggota Kongres, baik di Capitol Hill maupun di daerah pemilihan. Mereka juga meminta kenaikan signifikan dalam Anggaran Representasi Anggota (MRA) guna mendukung pengamanan tambahan.

“Kami mendesak Anda untuk segera memerintahkan Sersan Senjata mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi anggota DPR di seluruh negeri,” tulis Jeffries dan Morelle dalam surat mereka.

Senator John Thune dan Chuck Schumer turut meminta briefing keamanan dari Kepolisian Capitol dan Sersan Senjata Senat. Sementara itu, anggota DPR Demokrat dijadwalkan mengadakan diskusi serupa dalam waktu dekat.

Senator Amy Klobuchar menyoroti meningkatnya risiko terhadap pejabat publik.

“Kekerasan politik adalah masalah yang merajalela. Kami harus memastikan keamanan para pejabat publik,” ujarnya, dilansir ABC News.

2. Pelaku menyamar sebagai polisi, targetkan 70 tokoh

Vance Luther Boelter, ditangkap Minggu malam (15/6/2025) setelah operasi pengejaran besar-besaran. Ia didakwa atas pembunuhan Melissa Hortman dan suaminya, serta percobaan pembunuhan terhadap Senator Hoffman dan istri. Boelter juga diketahui mengincar dua legislator lain di malam yang sama.

Dilansir The Guardian, Jaksa AS Joe Thompson menyebut aksi ini sebagai pembunuhan politik yang mengerikan dan serangan terhadap inti demokrasi.

Boelter menyamar sebagai polisi dengan masker silikon dan kendaraan mirip mobil patroli. Di dalam mobilnya ditemukan daftar 70 target, termasuk Senator Amy Klobuchar, Senator Tina Smith, Ilhan Omar, dan Jaksa Agung Keith Ellison.

Boelter memiliki latar belakang keamanan dan pelatihan militer, serta pernah menjadi pendeta. Meski belum ditemukan afiliasi politik, penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap motif dan potensi jaringan pelaku.

3. Kecaman politik dan seruan persatuan

Tragedi ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Senator Mike Lee dari Utah menuai kecaman usai menyebut pelaku sebagai “Marxis” dan membuat lelucon soal insiden tersebut di media sosial. Pernyataannya dikritik tajam oleh Senator Tina Smith.

“Bercanda tentang pembunuhan adalah hal yang tidak bisa diterima,” kata Smith, dilansir The Guardian.

Lee telah menghapus unggahan tersebut, namun belum memberikan permintaan maaf.

Presiden Donald Trump turut mengecam insiden ini.

“Kekerasan mengerikan seperti ini tidak akan ditoleransi,” ujar Trump dalam sebuah pernyataan, dilansir The New York Times.

Walz menyerukan persatuan melawan kekerasan politik dan mengumumkan peningkatan patroli serta koordinasi keamanan dengan otoritas federal.

“Kami harus bersatu untuk melindungi demokrasi,” katanya dikutip dari Star Tribune.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us