Pengakuan Menlu Sugiono Susah Cari Pengisi Jabatan Duta Besar yang Kosong

- Mencari dubes tak mudah, butuh pertimbangan kompetensi dan masukan dari anggota DPR.
- Disentil anggota DPR terkait kekosongan duta besar yang dianggap penting untuk diplomasi.
- Saat ini, ada 12 KBRI yang kosong posisi dubesnya, termasuk Amerika Serikat, PBB New York, dan Jerman.
Jakarta, IDN Times - Sungguh sulit mencari mencari sosok untuk mengisi posisi duta besar Indonesia. Begitulah yang dirasakan Menteri Luar Negeri Sugiono. Menurut pengakuannya, proses tersebut sulit karena banyak yang harus diperhitungkan dan diperhatikan.
“Memang mencari Dubes tidak mudah, semuanya harus kita hitung dan kita perhatikan. Ada kompetensi, memang tidak mudah mencari Dubes-Dubes sekelas Pak Havas dan Pak Tata," ujar Menlu Sugiono menunjuk para wakil menterinya. Dalam rapat tersebut, Arrmanatha Nasir atau Tata dan Arif Havas Oegroseno--yang kerap disapa Havas--duduk mengapitnya.
Sugiono tak menampik posisi duta besar adalah penting dan harus diisi. “Tapi sekali lagi ini tidak mungkin diisi duta besarnya. Terutama negara yang besar. Alhamdulillah semua proses bisa kami selesaikan di kementerian luar negeri,” serunya sambil tersenyum.
1. Sugiono akui kesalahan Kemlu

Sugiono mengakui kesalahan kementeriannya terkait dengan kosongnya beberapa pos duta besar. Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, Sugiono mengatakan akan mengirim nama-namanya dalam dua hari.
“Saya mengakui ini kesalahan kami, sehingga proses tak berlangsung cepat dan smooth. Tapi pasti beberapa pos yang disebutkan, kamu harap akan segera mengirim suratnya ke DPR dalam satu atau dua hari ke depan,” kata Sugiono sebelum menutup rapat kerja dengan Komisi I DPR RI tersebut.
Meski demikian, ia berterima kasih atas masukan dari para anggota Komisi I DPR terkait dengan pengisian posisi dubes. Ia menuturkan, masalah duta besar ini akan menjadi perhatian bagi Kemlu.
2. Disentil anggota DPR

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Anton Sukartono meminta kepada Menlu Sugiono untuk segera mengisi kekosongan duta besar (dubes) di sejumlah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Anton mengemukakan, dubes adalah faktor yang paling penting di Kementerian Luar Negeri.
Selain bertugas untuk melindungi warga negara Indonesia yang berada di luar negeri, keberadaan dubes juga sangat penting untuk menjalankan diplomasi dan hal lainnya.
“Ya, kalau saya sih maunya yang kosong ini segera diisilah, apa pun alasannya,” kata Anton saat rapat kerja Komisi I DPR RI dengan Menlu Sugiono.
3. Ada 12 KBRI kosong

Saat ini, ada kekosongan dubes di 12 KBRI. Di antaranya KBRI Amerika Serikat kosong sejak 2023 karena saat itu Rosan Perkasa Roeslani yang menjabat dubes ditunjuk menjadi wakil menteri BUMN dan kini sebagai Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara.
Dubes PBB New York yang dijabat Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir juga sudah kosong sejak 2024. Begitu pula dengan Dubes KBRI Jerman kosong karena Arif Havas Oegroseno diangkat menjadi wakil menlu.