6 Hal yang Akan Terjadi Jika Bumi dan Mars Bertukar Tempat

- Suhu Bumi drastis turun akibat jarak dari Matahari yang lebih jauh
- Es di kutub meluas, lautan membeku, dan terjadi 'Snowball Earth'
- Mars menghangat tapi tetap tidak layak huni karena atmosfer yang tipis
Pernah terpikir bagaimana jadinya jika Bumi dan Mars bertukar tempat di tata surya? Bumi berpindah ke orbit Mars yang lebih jauh dan dingin, sementara Mars maju ke posisi Bumi yang lebih hangat dan terang. Sekilas terdengar seperti skenario film sci-fi, tapi justru dari pertanyaan semacam ini kita bisa memahami lebih dalam tentang betapa pentingnya posisi sebuah planet terhadap kelayakhuniannya.
Dengan bertukarnya posisi dua planet ini, berbagai perubahan besar bisa terjadi. Mulai dari suhu ekstrem, satelit alami yang kacau balau, hingga perubahan musim dan waktu yang mengganggu kehidupan seperti yang kita kenal sekarang. Langsung saja kita bahas enam kemungkinan besar yang bisa terjadi jika Bumi dan Mars benar-benar bertukar tempat. Scroll ke bawah!
1. Suhu Bumi akan turun drastis

Jika Bumi berpindah ke orbit Mars, jarak dari Matahari akan bertambah sekitar 140 juta mil. Akibatnya, sinar Matahari yang diterima Bumi akan jauh lebih sedikit. Suhu global bisa turun drastis hingga rata-rata minus 50 derajat Celsius atau lebih. Permukaan Bumi tidak akan lagi ramah kehidupan seperti sekarang.
Di Bumi akan terasa seperti sore hari sepanjang hari. Proses fotosintesis melambat, rantai makanan terganggu, dan sebagian besar spesies termasuk manusia akan kesulitan bertahan di lingkungan yang tiba-tiba menjadi sangat dingin.
2. Es di kutub meluas, lautan membeku

Dengan suhu sedingin itu, es di kutub akan mulai meluas ke lintang yang lebih rendah. Bahkan di wilayah-wilayah tropis yang selama ini hangat bisa berubah menjadi beku dalam waktu relatif singkat. Fenomena ini akan menciptakan apa yang disebut ‘Snowball Earth’, yaitu kondisi di mana hampir seluruh permukaan planet tertutup es.
Lautan pun perlahan akan membeku dari permukaan hingga kedalaman tertentu, sehingga akan membuat kehidupan laut terganggu. Jika lautan membeku total, siklus air dan iklim global akan lumpuh. Awan sulit terbentuk, hujan tak lagi turun, dan kekeringan ekstrem bisa terjadi di wilayah yang tersisa.
3. Mars menghangat, tapi tetap tidak layak huni

Mars yang pindah ke posisi Bumi akan menerima lebih banyak cahaya dan panas dari Matahari. Suhu rata-ratanya bisa meningkat, mungkin mendekati titik beku cair. Hal ini membuat sebagian orang membayangkan kemungkinan Mars menjadi lebih ramah bagi kehidupan.
Sayangnya, atmosfer Mars yang 100 kali lebih tipis dari Bumi dan miskin oksigen tetap menjadi masalah utama. Meskipun suhunya meningkat, tekanan udara masih terlalu rendah untuk mempertahankan air dalam bentuk cair. Tanpa medan magnet yang kuat, Mars juga rentan terhadap radiasi Matahari, sehingga tetap tidak aman bagi kehidupan manusia.
4. Satelit alami akan kacau balau

Bumi memiliki satu satelit alami, Bulan, yang sangat berpengaruh terhadap pasang surut air laut dan kestabilan rotasi planet. Jika Bumi berpindah ke orbit Mars, interaksi gravitasi dengan Bulan bisa berubah. Ada kemungkinan orbit Bulan terganggu, bahkan skenario terburuknya, Bulan bisa terlepas dari tarikan gravitasi Bumi.
Sementara itu, Mars memiliki dua bulan kecil, Phobos dan Deimos, yang tidak stabil dan ukurannya jauh lebih kecil. Jika Mars berada di posisi Bumi, gravitasi yang lebih kuat dari Matahari di posisi ini bisa mengacaukan orbit kedua satelitnya. Bahkan, Phobos yang memang sudah perlahan-lahan mendekat ke Mars bisa jatuh lebih cepat.
5. Perubahan musim dan tahun di kedua planet

Tahun di Mars jauh lebih panjang daripada di Bumi, yaitu sekitar 687 hari. Jika Bumi berada di orbit Mars, maka satu tahun akan menjadi hampir dua kali lebih lama. Musim-musim akan bertahan lebih lama, yang berarti musim dingin ekstrem atau musim panas panjang bisa berdampak besar pada kehidupan dan pertanian.
Sebaliknya, jika Mars berada di orbit Bumi, durasi tahunnya akan menjadi lebih pendek, mendekati 365 hari. Namun, karena kemiringan sumbu rotasinya berbeda dan atmosfernya tipis, pergantian musim di Mars tidak akan seimbang seperti di Bumi. Ini bisa menciptakan kondisi cuaca yang tidak menentu dan sulit diprediksi.
6. Kehidupan di Bumi terancam

Perubahan ekstrem suhu, atmosfer, dan musim akan menjadi tantangan besar bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di Bumi. Spesies yang tidak mampu beradaptasi dengan cepat akan punah. Manusia mungkin bisa bertahan dengan teknologi, tapi hanya dalam skala terbatas dan dengan biaya yang sangat tinggi.
Selain itu, seluruh sistem kehidupan yang kita kenal, mulai dari pertanian, sumber daya air, hingga ekosistem laut, akan terganggu. Bumi yang selama ini menjadi satu-satunya planet yang diketahui layak huni bisa berubah menjadi dunia beku yang tidak bersahabat, hanya karena perubahan posisi di tata surya.
Pertukaran posisi antara Bumi dan Mars mungkin hanya skenario imajinatif, tapi dari situ kita bisa belajar betapa rapuhnya keseimbangan yang membuat Bumi layak huni. Sedikit perubahan dalam jarak terhadap Matahari saja dapat membawa dampak besar bagi seluruh ekosistem planet. Semoga tulisan ini bermanfaat!