Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekonomi Global dan Bisnis

ilustrasi demonstrasi perubahan iklim (pexels.com/Markus Spiske)
Intinya sih...
  • Perubahan iklim menghambat kelancaran rantai pasok global dengan meningkatnya frekuensi bencana alam dan ketidakpastian cuaca, memengaruhi efisiensi logistik dan biaya produksi.
  • Perubahan iklim mempengaruhi harga komoditas global seperti pangan dan energi, menciptakan ketidakpastian dalam penganggaran dan perencanaan bisnis.
  • Industri keuangan dan asuransi menghadapi tekanan besar karena meningkatnya klaim akibat bencana alam yang lebih sering, sementara regulasi lingkungan baru menuntut investasi signifikan dari perusahaan.

Perubahan iklim telah menjadi salah satu tantangan terbesar bagi dunia modern. Tidak hanya dalam hal lingkungan, tetapi juga dalam sektor ekonomi dan bisnis. Kenaikan suhu global, perubahan pola cuaca, dan meningkatnya frekuensi bencana alam memberikan tekanan besar terhadap kestabilan sistem ekonomi global. Dampak ini terasa di berbagai sektor, mulai dari pertanian, perikanan, energi, hingga industri keuangan.

Tidak hanya industri tradisional seperti pertanian dan energi yang terkena dampak, tetapi juga sektor modern seperti teknologi dan keuangan mulai menghadapi risiko serius. Bank Dunia memproyeksikan bahwa lebih dari 100 juta orang dapat jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem pada 2030 akibat dampak perubahan iklim. Berikut lima dampak utama perubahan iklim yang sedang mengubah lanskap ekonomi dan bisnis global secara fundamental.

1. Menghambat kelancaran rantai pasok global

ilustrasi kapal kargo (pexels.com/Tom Fisk)

Perubahan iklim menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam seperti banjir, kebakaran hutan, dan badai tropis. Hal ini berdampak langsung pada efisiensi dan kelancaran rantai pasok global. Contohnya, banjir di Asia Tenggara atau kebakaran hutan di Amerika Serikat bisa menghentikan produksi atau distribusi bahan baku penting, menyebabkan keterlambatan produksi hingga kenaikan biaya logistik secara signifikan. Dampak ini tidak hanya terasa oleh produsen lokal, tetapi juga oleh perusahaan multinasional yang mengandalkan pasokan lintas negara.

Ketidakpastian cuaca juga menyulitkan perencanaan logistik jangka panjang dan meningkatkan risiko terhadap waktu pengiriman. Banyak perusahaan yang harus menanggung biaya tambahan untuk mencari jalur distribusi alternatif atau menyimpan stok lebih banyak, yang secara langsung memengaruhi efisiensi keuangan. Di beberapa sektor, seperti manufaktur elektronik dan otomotif, ketergantungan pada komponen global membuat kerentanannya semakin tinggi terhadap gangguan ini.

2. Perubahan harga komoditas global

ilustrasi petani (pexels.com/DoDo PHANTHAMALY)

Perubahan iklim mempengaruhi ketersediaan sumber daya alam yang menjadi penopang harga komoditas global, seperti pangan dan energi. Misalnya, kekeringan berkepanjangan di kawasan pertanian utama dapat menyebabkan gagal panen, mendorong harga bahan pangan melonjak tajam. Di sisi lain, badai dan gangguan cuaca ekstrem dapat merusak infrastruktur produksi energi, menyebabkan lonjakan harga minyak dan gas yang signifikan.

Bagi pelaku bisnis, fluktuasi ini menciptakan ketidakpastian dalam penganggaran dan perencanaan. Perusahaan yang sangat bergantung pada komoditas tertentu bisa mengalami kerugian besar bila tidak memiliki strategi manajemen risiko yang solid. Kondisi ini juga memaksa bisnis untuk mencari alternatif pasokan atau melakukan investasi pada teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, meskipun membutuhkan biaya awal yang tidak sedikit.

3. Tekanan pada industri keuangan dan asuransi

ilustrasi dokumen asuransi (pexels.com/RDNE Stock project)

Industri keuangan dan asuransi menghadapi tekanan besar karena meningkatnya klaim akibat bencana alam yang lebih sering dan parah. Perusahaan asuransi harus membayar klaim dalam jumlah besar akibat kerusakan properti, gagal panen, dan gangguan bisnis lainnya. Akibatnya, premi asuransi melonjak, dan dalam beberapa kasus, perlindungan terhadap bencana iklim menjadi sangat mahal atau bahkan tidak tersedia.

Investor dan lembaga keuangan juga mulai memperhitungkan risiko iklim dalam keputusan investasi mereka. Aset yang terkait dengan sektor-sektor rentan seperti energi fosil mulai kehilangan daya tarik karena risiko regulasi dan kerugian jangka panjang. Sebaliknya, permintaan terhadap instrumen keuangan berkelanjutan akan semakin meningkat. Ini menunjukkan bahwa perubahan iklim tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga membentuk ulang keuangan global.

4. Beban regulasi yang baru

ilustrasi hukum dan kebijakan (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Negara-negara di seluruh dunia merespons perubahan iklim dengan memperketat regulasi lingkungan. Perusahaan menghadapi tekanan untuk mematuhi standar emisi karbon, penggunaan energi terbarukan, serta pelaporan keberlanjutan. Ketidakpatuhan dapat mengakibatkan sanksi, pembatasan operasional, hingga rusaknya reputasi perusahaan di mata konsumen dan investor.

Mengikuti regulasi baru ini tentu membutuhkan investasi signifikan, mulai dari penggantian peralatan produksi hingga pelatihan sumber daya manusia. Di sisi lain, perusahaan yang berhasil melakukan transisi menuju praktik bisnis berkelanjutan justru bisa mendapatkan insentif atau keunggulan kompetitif di pasar. Dalam konteks ini, regulasi bukan hanya menjadi beban, tetapi juga peluang bagi perusahaan untuk berinovasi dan membangun citra yang lebih positif di mata publik global.

Dampak perubahan iklim terhadap ekonomi dan bisnis tidak bisa lagi dianggap sebagai isu jangka panjang, melainkan ancaman nyata yang sudah terjadi dan semakin membesar. Bisnis yang tidak siap beradaptasi akan menghadapi risiko besar, baik secara operasional maupun finansial. Mereka yang mampu membaca arah perubahan dan beradaptasi dengan cepat bukan hanya akan bertahan, tetapi juga tumbuh menjadi pelaku utama dalam ekonomi masa depan yang lebih hijau.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us