Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Puma, Pemburu Senyap dari Benua Amerika

Puma (Puma concolor) (unsplash.com/Priscilla Du Preez 🇨🇦)
Intinya sih...
  • Puma adalah mamalia besar asli Amerika dengan lebih dari 40 nama berbeda dalam bahasa Inggris.
  • Puma memiliki tubuh ramping, tidak bisa mengaum, dan hidup di berbagai jenis habitat di Benua Amerika.
  • Puma memiliki kemampuan berburu luar biasa, membantu menjaga ekosistem, dan jarang menyerang manusia.

Puma adalah mamalia besar asli Amerika. Mereka memiliki lebih dari 40 nama berbeda dalam bahasa Inggris, termasuk cougar, singa gunung, catamount, macan kumbang, dan panther. Hal ini disebabkan karena wilayah jelajahnya yang luas, sehingga orang-orang menyebutnya dengan nama yang berbeda-beda. Bahkan, puma tercatat dalam Guinness World Records sebagai mamalia dengan nama terbanyak. Unik, bukan?

Tidak hanya itu, puma juga memiliki banyak fakta menarik yang gak boleh kamu lewatkan. Simak artikel berikut ini, ya!

1. Mengapa dijuluki singa gunung?

Puma atau disebut juga singa gunung (pixabay.com/villagequirks)

Puma (Puma concolor), alias singa gunung, berasal dari famili Felidae. Mereka memiliki tubuh yang ramping dan berotot, dengan panjang tubuh sekitar 1,8-2,4 meter dari hidung hingga ujung ekor, dan tinggi bahu sekitar 60-90 cm. Puma jantan dewasa beratnya sekitar 50-80 kg, sementara betina sekitar 35-60 kg. Ukuran tubuh mereka bervariasi tergantung lokasi geografis, puma di dekat khatulistiwa umumnya lebih kecil daripada puma yang hidup di utara.

Puma disebut singa gunung karena memiliki ukuran tubuh yang besar, warna bulu cokelat kekuningan, dan sebagian besar habitat alaminya berada di wilayah pegunungan berbatu, mirip seperti singa. Meskipun begitu, warna bulu puma sebenarnya polos dan bervariasi, tergantung musim dan habitatnya, mulai dari cokelat kemerahan, abu-abu perak, hingga cokelat kekuningan. Anak puma memiliki pola bintik-bintik hitam yang akan memudar seiring bertambahnya usia.

2. Tidak bisa mengaum

Puma tidak bisa mengaum (pexels.com/Klub Boks)

Meskipun puma sering disebut kucing besar, tetapi secara ilmiah mereka diklasifikasikan sebagai kucing kecil yang termasuk dalam subfamili Felinae. Puma berkerabat dengan citah, lynx, serta kucing domestik lainnya, dan mereka adalah spesies terbesar dalam kelompok tersebut. Kucing-kucing dalam subfamili ini memiliki struktur pita suara yang terbentuk dari tulang keras dan tidak fleksibel. Itu sebabnya mereka tidak bisa mengaum, melainkan mendengkur, menggeram, mengeong, mendesis, dan mencicit seperti kucing pada umumnya.

Berbeda dengan kelompok kucing besar dari genus Panthera seperti singa, macan, dan jaguar. Mereka memiliki struktur pita suara meliputi otot yang elastis, sehingga menghasilkan suara auman yang keras dengan jangkauan yang jauh.

3. Hidup di berbagai jenis habitat

Puma mendiami tebing curam berbatu (pixabay.com/sgnemo)

Puma adalah hewan endemik Benua Amerika yang memiliki habitat terluas di antara mamalia darat liar di Belahan Bumi Barat. Jangkauannya mencakup sebagian besar wilayah Amerika Utara, Tengah, dan Selatan, membentang dari Alaska tenggara hingga Argentina selatan dan Chili. Wilayah jelajah mereka juga sangat jauh, puma jantan menjelajah sejauh lebih dari 250 km, sementara betina sekitar 9–140 km.

Puma adalah spesies yang mudah beradaptasi dan dapat hidup di berbagai jenis habitat, termasuk pegunungan, hutan, padang rumput, dan gurun. Meskipun begitu, puma cenderung menghindari lahan pertanian, dataran rendah, dan habitat lain yang minim tutupan. Mereka lebih menyukai daerah semak belukar dan daerah tebing curam berbatu untuk berburu.

4. Kemampuan berburu luar biasa

Puma dengan fisik yang kuat dan indra yang tajam untuk berburu mangsa (pixabay.com/Jackdrafahl)

Puma memiliki fisik dan indra yang luar biasa untuk berburu mangsa. Berkat tubuh berotot serta kaki belakang yang panjang dan kuat, puma dapat mendaki dan melompat secara vertikal hingga mencapai tinggi 5,4 meter dan secara horizontal mencapai jarak 12 meter dalam satu lompatan. Mereka juga pelari jarak pendek dengan kecepatan hingga 80 km/jam.

Gigitan puma sangat kuat dan presisi, bahkan mereka mampu mematahkan leher mangsanya. Setelah berhasil membunuh mangsa besar, puma seringkali menyeret bangkai mangsanya ke tempat tersembunyi dan menutupinya dengan dedaunan atau tanah agar tidak dimakan oleh predator lain, sehingga mereka dapat memakannya kembali di kemudian hari. Cakar puma yang tajam dapat ditarik ke dalam selubung kulit demi menjaga ketajamannya saat tidak digunakan. Tidak hanya itu, adaptasi sensorik puma juga sangat tajam, meliputi penglihatan, pendengaran, penciuman, dan keseimbangan tubuh.

5. Pemburu senyap

Puma memburu mangsanya dengan senyap (pexels.com/Caleb Falkenhagen)

Terkadang, puma terlihat beraktivitas di siang hari, tetapi sebenarnya mereka adalah hewan nokturnal yang aktif di malam hari untuk berburu mangsa, termasuk saat fajar dan senja. Sebagai mamalia karnivora, puma sangat menyukai rusa untuk dijadikan santapan utama, termasuk rusa ekor putih, elk, dan moose. Mereka juga memakan hewan yang lebih kecil, seperti tikus, kelinci, koyote, landak, berang-berang, oposum, rakun, dan sigung, bahkan mereka juga memakan hewan ternak, seperti domba, kambing, dan sapi. Mereka adalah pemburu senyap yang menyelinap, mengendap-endap, lalu dengan cepat menyergap mangsanya.

6. Membantu menjaga ekosistem

Puma sedang memakan hasil buruannya (pixabay.com/rudeboy5)

Puma memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan rantai makanan di seluruh habitatnya. Sebagai predator puncak, mereka berperan mengendalikan populasi mangsa agar tidak berkembang biak secara berlebihan dan merusak vegetasi. Kehadiran puma sangat mendominasi dan dapat memengaruhi perilaku predator lain. Sisa-sisa bangkai yang ditinggalkan puma juga menjadi sumber makanan bagi predator pemakan bangkai lainnya.

Meskipun puma memiliki jangkauan geografis yang luas, tetapi populasinya menghadapi berbagai ancaman, dan sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia. Fragmentasi habitat adalah ancaman paling serius, yang membuat puma terisolasi dan kehilangan tempat tinggal alaminya. Selain itu, puma juga diburu karena memakan hewan ternak dan dianggap membuat manusia takut.

7. Apakah puma menyerang manusia?

Puma berpotensi menyerang jika merasa terancam oleh kehadiran manusia (pixabay.com/CorinnaSt)

Secara umum, serangan puma terhadap manusia sangat jarang terjadi. Puma adalah hewan yang pada dasarnya cenderung pemalu dan menghindari kontak dengan manusia. Namun, sebagian besar serangan puma terjadi karena habitatnya terganggu, merasa terancam, atau berkurangnya sumber makanan, sehingga berpotensi menimbulkan bahaya bagi manusia.

Saat ini, status konservasi puma menurut IUCN Red List of Threatened Species adalah Least Concern alias Risiko Rendah. Namun, di wilayah timur Amerika Serikat, populasi puma dikabarkan hampir punah akibat perburuan liar.

Meskipun puma adalah predator puncak yang kuat dengan status konservasi yang tidak mengkhawatirkan secara global, tetapi mereka masih perlu dilindungi dan dilestarikan demi menjaga kelangsungan hidupnya. Sebab, melindungi puma dan habitatnya berarti melindungi kesehatan seluruh ekosistem.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us