Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Araripe Manakin, Endemik Brazil yang Dianggap Sang Pemilik Air

Araripe manakin (commons.wikimedia.org/Rick elis.simpson)
Intinya sih...
  • Burung endemik Chapada do Araripe
  • Jantan banyak memakan kumbang
  • Betina membangun sarangnya sendiri

Salah satu burung yang keberadaannya terancam punah dari famili Pipridae adalah araripe manakin (Antilophia bokermanni). Pada spesies ini, hanya jantan yang tampak mencolok dari segi warna dan ukuran tubuh. Warna jantan didominasi oleh putih, sementara sayap dan ekornya berwarna hitam. Tapi, penutup sayap kecilnya juga berwarna putih. Bagian paling menarik adalah jambu depannya yang membentang hingga bagian tengah punggungnya karena itu berwarna merah.

Variasi warna tubuh betina tidak semenarik dan semencolok jantan, tapi itu memudahkannya berkamuflase di alam liar sehingga bisa menghindari pemangsa atau ancaman lainnya. Warnanya didominasi hijau zaitun, bagian atas tubuhnya hijau pucat dan jambulnya juga punya warna yang tidak beda jauh. Oh iya, tubuh mereka sepanjang 14,5 sentimeter, ukurannya cukup besar untuk spesies ini.

Sayangnya tidak banyak informasi mengenai mereka karena masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Tapi, fakta berikut ini masih bisa memberikan gambaran umum mengenai kehidupannya di alam liar.

1. Burung endemik Chapada do Araripe

Wilayah penyebaran araripe manakin (commons.wikimedia.org/Semhur)

Spesies burung satu ini adalah endemik Chapada do Araripe, tempat yang terdengar asing bagimu. Memangnya di mana? itu adalah negara bagian Ceara, bagian timur laut Brasil. Araripe manakin menghuni habitat yang panjangnya 50 km dan selebar 1 km, itu diperkirakan dipengaruhi oleh tanah dari batu kapur Santana Formation. Animalia menjelaskan bahwa area perkembangbiakannya hanya seluas 1 kilometer persegi.

2. Jantan banyak memakan kumbang

Araripe manakin (commons.wikimedia.org/Hurbenm)

Menu makan dari araripe manakin terdiri dari buah-buahan kecil dan serangga. Saat mencari makan, kamu mungkin akan melihatnya bergelantungan terbalik ketika memburu mangsa. Sebagian besar diet hariannya terdiri dari buah-buahan, tapi pola makan betina sebenarnya cukup beragam. Berbeda dengan jantan yang cenderung mengonsumsi banyak kumbang.

Berdasarkan informasi dari American Bird Conservancy, serangga kaya akan karotenoid, itu bisa membantu jantan menjaga warna bulunya agar tetap cerah. Tidak hanya araripe manakin, beberapa burung lainnya juga menggunakan cara yang sama agar bulunya tetap mencolok.

3. Betina membangun sarangnya sendiri

Araripe manakin (commons.wikimedia.org/Hesperia2007/Shirley)

Karena betina membangun sarangnya sendiri, mereka memilih lokasi di semak-semak dekat aliran air. Biasanya tepat di atas permukaan air. Bentuk sarangnya seperti kantong, terbuat dari berbagai material yang bisa araripe manakin betina bisa kumpulkan. Biasanya dari akar kecil, ranting kering dan lumut yang mereka rangkai dengan jaring laba-laba. Proses akhir dari pembangunan sarangnya adalah menutupinya dengan dedaunan kering sebagai kamuflase.

4. Musim kawinnya dipengaruhi oleh musim hujan

Araripe manakin (commons.wikimedia.org/Rick elis.simpson)

Jantan mengandalkan hujan musiman untuk memicu siklus berkembang baiknya. Cara itu juga dilakukan oleh beberapa spesies kolibri seperti swallow-tailed hummingbird dan marveleous spatuletail. Saat musim kawin tiba, jantan hanya menentukan dan mempertahankan wilayah.

Mereka tidak akan berpartisipasi dalam pembangunan sarang dan perawatan anak-anaknya. Betina biasanya menghasilkan dua butir telur yang dieraminya sendirian. Selama proses itu, setidaknya jantan akan menjaga sarangnya agar tetap aman dari bahaya.

5. Dianggap sebagai pemilik air dalam legenda lokal

Ilustrasi araripe manakin (commons.wikimedia.org/Gelileu Coelho)

Hewan endemik terkadang erat kaitannya dalam budaya masyarakat area setempat. Sama seperti araripe manakin yang dianggap sebagai sang pemilik perairan. Dalam legenda lokal dikatakan bahwa ada seekor burung dengan warna merah di kepalanya hidup di sekitar mata air dan aliran sungai di kaki Araripe Plateau, wilayah timur laut Brasil.

Mereka dikenal sebagai galo de nascente atau secara literal berarti ayam jantan mata air. Burung itu tidak bisa diburu karena dipercaya sebagai o dono do agua, sang pemilik air. Legenda mengatakan jika burung tersebut terluka, mata air yang sangat penting bagi kehidupan akan berhenti mengalir.

Sekarang kamu tahu bahwa araripe manakin adalah endemik Chapada do Araripe, namanya juga berasal dari tempat tersebut. Sayangnya, keberadaan mereka terancam punah karena perusakan habitat aslinya yang berkelanjutan. Laporan terakhir dari IUCN pada tahun 2018, diperkirakan hanya ada sekitar 150-700 burung dewasa yang hidup di Brazil. Karenanya, araripe manakin diklasifikasikan sebagai critically endangered.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us