Ciri-Ciri Nyamuk Chikungunya, Kenali dan Cegah Penularannya

- Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus adalah penyebab Chikungunya
- Aedes aegypti dan Aedes Albopictus punya ciri-ciri hampir sama, tapi habitatnya beda
- Chikungunya punya gejala umum berupa demam dan nyeri sendi
Ciri-ciri nyamuk chikungunya penting untuk dikenali agar kita bisa mencegah penyebaran virus yang berbahaya ini. Nyamuk ini dapat menularkan virus chikungunya yang menyebabkan demam, nyeri sendi parah, dan rasa lemas. Mengenali nyamuk pembawa virus bisa menjadi langkah awal dalam perlindungan diri dan keluarga.
Nyamuk penyebar chikungunya biasanya berasal dari jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis ini juga dikenal sebagai penyebar penyakit demam berdarah. Meskipun mirip, nyamuk chikungunya memiliki beberapa ciri khusus yang bisa diamati dengan lebih teliti. Untuk selengkapnya, mari kita lanjut ke pembahasan di bawah ini!
1. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus adalah penyebab Chikungunya

Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus adalah dua spesies nyamuk yang dikenal sebagai vektor utama berbagai virus, termasuk chikungunya, dengue, dan zika. Aedes aegypti biasanya hidup di daerah tropis dan berkembang biak di tempat penampungan air bersih. Sementara itu, Aedes albopictus, yang juga dikenal sebagai nyamuk harimau Asia, dapat hidup di daerah lebih sejuk dan dikenal lebih agresif saat menggigit.
2. Aedes aegypti dan Aedes Albopictus punya ciri-ciri hampir sama, tapi habitatnya beda

Nyamuk Aedes aegypti memiliki tubuh berwarna gelap dengan garis-garis putih di kaki dan bentuk huruf lyre (kecapi) putih di punggungnya. Sementara Aedes albopictus juga memiliki tubuh gelap, namun dengan satu garis putih lurus di bagian tengah punggung. Keduanya aktif menggigit pada pagi dan sore hari serta berkembang biak di genangan air bersih.
Ae. aegypti biasanya hidup di lingkungan perkotaan dan berkembang biak di wadah-wadah air bersih buatan manusia seperti bak mandi, pot bunga, atau kaleng bekas. Ae. albopictus cenderung ditemukan di daerah lebih rindang atau pedesaan dan dapat berkembang biak di tempat alami seperti lubang pohon atau daun yang menampung air. Kedua jenis nyamuk ini aktif menggigit di siang hari, terutama pada pagi dan sore.
3. Chikungunya punya gejala umum berupa demam dan nyeri sendi

Gejala chikungunya memiliki kemiripan dengan DBD, namun juga ada beberapa perbedaan. Berikut adalah gejalanya:
Demam tinggi mendadak
Biasanya suhu tubuh mencapai 39–40°C, terjadi secara tiba-tiba.Nyeri sendi hebat
Terutama dirasakan pada tangan, pergelangan tangan, kaki, pergelangan kaki, lutut, dan jari-jari. Nyeri sendi bisa berlangsung selama beberapa hari hingga minggu.Sakit kepala
Rasa nyeri bisa ringan hingga berat, sering disertai rasa tegang di belakang mata.Nyeri otot (mialgia)
Umumnya dirasakan di seluruh tubuh, terutama bagian lengan dan kaki.Ruam kulit
Muncul 2–5 hari setelah demam, berupa bintik-bintik merah di kulit, bisa terasa gatal.Kelelahan atau rasa lemas
Penderita sering merasa sangat lelah dan tidak bertenaga meskipun telah beristirahat.Mual dan muntah
Beberapa kasus disertai gangguan pencernaan ringan.Mata merah atau nyeri di belakang mata
Gejala ini mirip seperti yang terjadi pada demam berdarah dengue.
Gejala chikungunya umumnya membaik dalam waktu satu minggu, namun nyeri sendi bisa bertahan lebih lama pada sebagian orang, terutama lansia. Jika mengalami gejala seperti ini, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan tepat.
4. Penyakit chikungunya dapat dicegah dengan beberapa langkah penting

Meskipun punya gejala berat, penyakit ini relatif mudah dicegah. Berikut adalah beberapa cara mencegah chikungunya yang efektif dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
Menguras tempat penampungan air
Bersihkan bak mandi, ember, vas bunga, dan tempat lain yang dapat menampung air minimal seminggu sekali agar jentik nyamuk tidak berkembang.Menutup rapat wadah air
Tutup semua wadah penyimpan air seperti toren dan drum agar nyamuk tidak bisa bertelur di dalamnya.Mengubur atau mendaur ulang barang bekas
Singkirkan barang-barang seperti kaleng, ban bekas, botol, dan plastik yang dapat menampung air hujan.Memasang kelambu atau kasa nyamuk
Gunakan kelambu saat tidur dan pasang kasa pada jendela serta ventilasi untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.Menggunakan obat nyamuk
Oleskan lotion anti nyamuk atau gunakan semprotan nyamuk, terutama pada pagi dan sore hari saat nyamuk Aedes aktif menggigit.Menanam tanaman pengusir nyamuk
Seperti serai, lavender, dan kemangi, yang memiliki aroma tidak disukai nyamuk.Memelihara ikan pemakan jentik (ikan cupang/gupi)
Letakkan di tempat-tempat air tergenang agar membantu memangsa jentik nyamuk.
Melalui langkah-langkah seperti menjaga kebersihan lingkungan, risiko tertular chikungunya dapat ditekan secara signifikan.
5. Ada sejumlah penyakit lain yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus

Selain chikungunya, nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus juga dapat menularkan beberapa penyakit lain yang berbahaya bagi manusia, antara lain:
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Disebabkan oleh virus dengue, penyakit ini ditandai dengan demam tinggi, nyeri otot dan sendi, ruam, dan dalam kasus parah dapat menyebabkan perdarahan,.Zika
Virus zika umumnya menyebabkan gejala ringan seperti demam, ruam kulit, nyeri sendi, dan mata merah. Namun, jika menjangkiti ibu hamil, bisa menyebabkan cacat lahir serius seperti mikrosefali pada bayi.Yellow Fever (Demam Kuning)
Penyakit ini lebih banyak ditemukan di Afrika dan Amerika Selatan. Gejalanya termasuk demam, menggigil, nyeri otot, mual, dan dalam kasus parah dapat menyebabkan kerusakan hati dan mata menguning.Mayaro
Virus ini menyebabkan gejala mirip chikungunya, seperti demam, ruam, dan nyeri sendi yang bisa berlangsung lama. Kasusnya masih jarang ditemukan namun menjadi perhatian karena potensi penyebarannya oleh Aedes.Virus Ross River dan Virus Barmah Forest (lebih umum di Australia)
Keduanya menyebabkan artritis virus dengan gejala demam, nyeri dan pembengkakan sendi, kelelahan, serta ruam.
Mengetahui ciri-ciri nyamuk chikungunya adalah langkah awal untuk mencegah penyebaran penyakit berbahaya ini. Menariknya, nyamuk ini bisa bertelur di tempat kering dan tetap menetas setelah terkena air beberapa minggu kemudian. Setelah memahami ciri-ciri nyamuk chikungunya dan kebiasaannya, kita bisa lebih waspada dan melindungi keluarga dari risiko infeksi.