Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Big Bertha, Batu Bumi yang Diduga Terdampar di Bulan

Astronot Alan Shepard di Bulan (commons.wikimedia.org/NASA/Alan Shepherd/Edgar Mitchell)
Intinya sih...
  • Batu Big Bertha diambil dari bulan pada ekspedisi Apollo 14.
  • Big Bertha berukuran sebesar bola sepak dengan berat 9 kilogram.
  • Big Bertha diibaratkan peti harta karun oleh ilmuwan NASA.

Megahnya angkasa luar masih menyimpan banyak misteri yang belum terkuak. Pesonanya memikat tapi juga menimbulkan banyak pertanyaan. Itulah mengapa manusia tak bosan-bosan mempelajarinya. Salah satu misteri yang terungkap setelah penelitian selama empat puluh delapan tahun adalah Big Bertha.

Big Bertha adalah batu yang diambil oleh astronaut yang pergi ke bulan pada tahun 1971. Batuan yang dilabel 14321 oleh NASA tersebut tergolong unik, karena materialnya tidak lazim ditemukan di Bulan. Setelah meneliti lebih dalam, para ilmuwan menduga batu ini justru berasal dari Bumi. Kok bisa? Dilansir NASA, berikut beberapa fakta unik Big Bertha: batuan Bumi yang diduga ‘terdampar’ di Bulan.

1. Batu Big Bertha diambil dari bulan pada ekspedisi Apollo 14

Lunar Module dalam misi Apollo 14 (commons.wikimedia.org/NASA/Alan Shepherd/Edgar Mitchell)

Pada 6 Febuari 1971, Big Bertha diambil oleh astronaut bernama Alan Shepard dalam misinya bersama Apollo 14. Shepard yang waktu itu bertindak sebagai kapten, diberi misi untuk  mengumpulkan batuan dari permukaan Bulan. Para astronaut mencari batu-batu besar seperti ini karena para ilmuwan NASA tertarik mempelajarinya untuk mendapatkan bukti interaksi radiasi sinar kosmik dengan permukaan Bulan.

Saat itu, 33 kilogram batuan berhasil dikumpulkan. Batuan tersebut ditempatkan di dalam Lunar Module, yaitu modul kendaraan luar angkasa yang dirancang untuk membawa astronaut dari modul komando ke permukaan Bulan. Shepard dan Pilot Lunar Module yang bernama Edgar Mitchell, bekerja sama untuk mengumpulkan batuan Bulan. Misi ini melibatkan manuver sulit dengan pakaian antariksa mereka yang tebal.

2. Big Bertha berukuran sebesar bola sepak dengan berat 9 kilogram

Batu Big Bertha (commons.wikimedia.org/NASA)

Dari total 33 kilogram yang dikumpulkan awak Apollo 14 di Lunar Module, 9 kilogram dari berat totalnya adalah berat Big Bertha. Saat menemukan batu tersebut, Sheperd membuat laporan kepada komando pusat mengenai ukuran batunya yang sebesar bola sepak.

"Ada batu seukuran bola sepak, Houston, yang muncul dari daerah ini, yang tidak akan dikantongi. Tampaknya itu adalah batu yang paling banyak ditemukan di daerah ini. Mengerti?" katanya.

Itu adalah batuan terbesar di Bulan yang mereka temukan pada saat misi Apollo 14, serta terbesar ketiga dari keseleluruhan batuan yang pernah dikumpulkan dari Bulan sepanjang masa. Terlepas dari ukurannya, para astronaut menganggap batu tersebut adalah batuan yang lazim ada di Bulan.

3. Big Bertha diibaratkan peti harta karun oleh ilmuwan NASA

Alan Shepard (kanan) dan Edgar Mitchell (kanan) (appel.nasa.gov)

Ketika Big Bertha dibawa pulang ke Bumi, para ilmuwan NASA antusias dan menyebut batu ini sebagai ‘peti harta karun’. Ini karena batu tersebut adalah breksi atau batuan yang tersusun dari berbagai klast (pecahan) batu yang menyatu. Pecahan batuan tersebut menyatu akibat tumbukan besar yang terjadi di Bulan 3,9 miliar tahun lalu. Oleh karena breksi mengandung banyak klast, beberapa fragmennya cukup besar untuk diteliti dengan berbagai metode. Itulah yang membuat para ilmuwan antusias.

4. Setelah diteliti, Big Bertha mengandung mineral yang umum di Bumi

Profil Big Bertha (appel.nasa.gov)

Kini, setelah 48 tahun, tim peneliti yang dipimpin oleh Jeremy Bellucci dan Profesor Alexander Nemchin, memfokuskan studi pada satu klast felsit atau pecahan batuan beku berbutir halus dalam breksi Big Bertha tersebut. Lalu, mereka menemukan karakteristik yang mengejutkan. Dilansir laman Curtin University Australia--tempat Nemchin meneliti--mereka mengungkap bahwa klast felsit tersebut mengandung jejak mineral dan susunan kimia yang aneh bila berada di Bulan. Klast seberat 1,8 gram itu memiliki mineral granit dan kuarsa. Dua jenis mineral ini sangat umum berada di Bumi, tapi tidak di Bulan.

5. Para ilmuwan menduga Big Bertha berasal dari batuan Bumi yang terlontar ke Bulan

Bulan (pixabay.com/Pexels)

Tim peneliti berpikir bahwa, kemungkinan besar, batu yang terbentuk di Bumi empat miliar tahun lalu terlontar ke permukaan Bulan akibat tumbukan asteroid yang sangat keras. Batuan tersebut diduga terbentuk di kedalaman Bumi sekitar 20 km di bawah permukaan. Saat asteroid menabrak Bumi, fragmen batuan itu menembus atmosfer yang masih muda, masuk ke luar angkasa, dan mendarat di Bulan yang saat itu jaraknya tiga kali lebih dekat ke Bumi dibanding sekarang. Batu itu lalu ditemukan oleh awak Apollo 14 yang membawanya ‘kembali pulang’.

Big Bertha yang awalnya dianggap batu biasa di Bulan, ternyata menyimpan cerita yang jauh lebih menakjubkan. Jika hipotesis terbaru benar, maka saat para astronaut kembali ke Bumi dengan selamat, mereka juga membawa pulang sepotong ‘suvenir’ kuno dari planet kita sendiri yang telah lama tersesat di Bulan. Sungguh tak disangka!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us