Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PBSI Punya Psikolog Gak? Ini Jawaban Kabid Binpres Pelatnas

Pelatih kepala ganda putri Indonesia, Eng Hian (dok. PP PBSI)
Pelatih kepala ganda putri Indonesia, Eng Hian (dok. PP PBSI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Eng Hian angkat bicara soal keberadaan Psikolog di Pelatnas PBSI Cipayung. Eng Hian mengklaim, Pengurus sudah menyiapkan psikolog untuk atlet. 

“Psikolog sudah kita siapkan. Dari awal,” kata Eng Hian ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung pada Rabu (18/6/2025). 

Kisruh soal keberadaan Psikolog di Peltnas PBSI semakin menyeruak setelah Indonesia Open 2025 beberapa pekan lalu. Kala itu, tunggal putri Komang Ayu Cahya Dewi mengaku performanya menurun karena aspek mental dan berusaha mencari bantuan psikolog di luar Pelatnas lantaran belum ada pisokolog yang membantunya di Pelatnas.

1. Ada yang lebih perlu dibenahi

WhatsApp Image 2025-06-18 at 15.41.49.jpeg
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Eng Hian ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung

Meski mengklaim sudah mempersiapkan psikolog, Eng Hian merasa masih ada hal lain yang lebih perlu dibenahi. Kualitas latihan menjadi fokus utama Eng Hian.

“Tapi menurut saya pribadi untuk saat ini yang harus dibenahi adalah kualitas latihannya dulu, tujuan latihannya dulu. Kalau itu sudah maksimal, kan pelatih ini sekali lagi selalu memberikan laporan program latihan. Dari teknik dan fisiknya saja masih jauh dari benchmark yang mereka buat sendiri lah. Bukan kita yang buat,” kata Eng Hian.

2. Bukan masalah psikologis

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Eng Hian (IDN Times/Margith Damanik)
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Eng Hian (IDN Times/Margith Damanik)

Menurut Eng Hian, berdasarkan evaluasi yang dilakukan, rata-rata kelemahan para atlet saat ini adalah kehilangan fokus. Ini lantas membuat mereka gampang mati sendiri saat berlaga di lapangan.

Berkaca dari hasil evaluasi tersebut, Eng Hian menyebutkan kondisi psikolog atlet tidak menjadi perhatian utama, namun masalah fisik.

“Padahal kalau dari kondisi fisiknya belum mencapai standarisasi dia di level itu, tentunya di tengah perjalanan lagi main dengan durasi tinggi dan speed tinggi, kalau fisiknya enggak mencapai pasti akan mati sendiri. Bukan masalah psikologi nya. Masalah akurasi,” kata Eng Hian.

3. Ada psikolog tapi tidak maksimal

Eng Hian saat pemusatan Latihan (TC) jelang Olimpiade 2024 Paris (dok. PP PBSI)
Eng Hian saat pemusatan Latihan (TC) jelang Olimpiade 2024 Paris (dok. PP PBSI)

Selain itu, Eng Hian merasa setiap pelatih belum mampu mengoptimalkan rancangan program yang akan diterapkan dengan adanya Psikolog untuk para atlet. Menurut Eng Hian, pelatih belum pernah menyampaikan kebutuhan spesifik dan program detail yang akan dilakukan dengan psikolog.

“Nah kita sediakan psikolog tapi pelatih tidak bisa penggunaannya, jatuhnya cuma paikolog datang ke ruangan, ketemu pasien, kan gak maksimal juga,” ujar Eng Hian. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us