Kenapa PBSI Ajukan Protection Ranking untuk Daniel Marthin?

- Daniel butuh waktu pemulihan yang lama setelah cedera lutut parah
- Kondisi cedera lutut Daniel terbilang parah, mengalami retakan tulang
Jakarta, IDN Times - PBSI resmi mengajukan protection ranking untuk atlet ganda putra, Daniel Marthin. Keputusan ini diambil menyusul kondisi cedera lutut parah yang dialami Daniel Marthin usai Piala Sudirman 2025.
“Proteksi ranking itu (berlaku) tiga sampai enam bulan. Kita ngajuin protection ranking itu di awal Juni (2025),” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Eng Hian ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung pada Rabu (18/6/2025).
Proteksi ranking untuk Daniel yang diajukan PBSI untuk periode Mei-Agustus 2025.
1. Daniel butuh waktu pemulihan

Keputusan protection ranking diambil PBSI bukan tanpa alasan. Eng Hian mengatakan, Daniel butuh waktu lebih lama untuk menjalani pemulihan.
“Kondisi Daniel memang butuh waktu untuk penyembuhan dulu dan itu memakan waktu lebih dari tiga bulan,” kata Eng Hian.
2. Bagaimana kondisi terkini Daniel?

Eng Hian mengatakan, kondisi cedera lutut Daniel terbilang parah. Tulang Daniel mengalami retakan akibat benturan.
“Lebih ke tulang. Tulang rawan nya itu ada kena benturan jadi agak coak (retak),” kata Eng Hian.
Sejak Piala Sudirman 2025, Daniel Marthin ditarik mundur dari sejumlah turnamen bulu tangkis untuk menjalani proses pemulihan.
3. Butuh tindakan serius

Kondisi Daniel terbilang cukup parah. Eng Hian menyampaikan, ada dua langkah serius yang bisa menjadi opsi untuk tindakan bagi Daniel.
“Ini sedang dikonsultasikan dengan dokter. Ada dua alternatif tindakan. Satu tindakan besar, satu tindakan kecil. Plus minusnya ini lagi kita godok mudah-mudahan minggu ini kita sudah mendapatkan keputusan tindakan mana yang akan Daniel lakukan,” kata Eng Hian.
Selama ini, Daniel sudah menjalani proses terapi, namun ternyata tak membantu banyak dalam penyembuhannya.
“Karena dengan melakukan terapi saja, proses terapi ternyata tidak ada kemajuan jadi memang harus ada tindakan. Jadi setelah kita main dari (Piala) Sudirman kita coba melakukan proses terapi saja, tidak ada progres yang signifikan. Memang harus ada tindakan,” kata Eng Hian.