Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemain Liga 1 Tagih Piala Indonesia yang Sudah Lama Mati Suri

Para pemain dan pelatih PSM Makassar merayakan keberhasilan menjadi juara Piala Indonesia 2018-19 usai mengalahkan Persija Jakarta dalam leg kedua final yang berlangsung di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging, 6 Agustus 2019. (IDN Times/Achmad Hidayat Alsair)
Para pemain dan pelatih PSM Makassar merayakan keberhasilan menjadi juara Piala Indonesia 2018-19 usai mengalahkan Persija Jakarta dalam leg kedua final yang berlangsung di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging, 6 Agustus 2019. (IDN Times/Achmad Hidayat Alsair)

Jakarta, IDN Times - Piala Indonesia masih mati suri dan belum diketahui kapan dihidupkan kembali oleh PSSI. Federasi harus gerak cepat untuk mencari solusi, karena sudah banyak pesepak bola tanah air yang begitu menantikan kompetisi ini.

Seperti kiper PSM Makassar, Reza Arya, yang rindu melihat Indonesia memiliki kompetisi pendamping. Miris memang, sepak bola di Indonesia punya magnet besar, tetapi hanya memiliki satu kompetisi.

1. Reza Arya harap Piala Indonesia bisa digelar lagi

c5011b20-18b6-46cd-8bfe-67727de36744.jpg
Reza Arya (kiri) dan Witan Sulaeman (kanan) selepas latihan Indonesia All Star, Kamis (3/7/2025). (IDN Times/Tino).

Piala Indonesia terakhir digelar pada 2019 lalu. Kala itu, PSM Makassar menjadi kampiun, setelah membungkam Persija Jakarta di final, dengan agregat 2-1.

Reza Arya berharap PSSI bisa kembali menggelar Piala Indonesia. Kompetisi pendamping dibutuhkan klub untuk memberikan menit bermain kepada pemain, khususnya lokal. Terlebih, saat ini Liga 1 diperbolehkan memakai delapan pemain asing.

"Karena di sini kan kami ada delapan pemain asing. Jadi, tentunya pemain lokal itu menit bermainnya kurang. Menurut saya, harusnya sih tetap ada turnamen pendamping, seperti Piala Indonesia. Tapi, Piala Indonesia kemarin terakhir PSM yang juara itu pun 2019. Ya menurut saya harus ada lagi sih," kata Reza Arya selepas latihan bersama Indonesia All Star, Kamis (3/7/2025).

2. Ada wacana digelar lagi era Iwan Bule, meski prosesnya aneh

Logo turnamen pramusim Piala Presiden 2025. (Dok. PSSI.org)

Piala Indonesia sempat diwacanakan kembali bergulir saat PSSI dipimpin Mochamad Iriawan alias Iwan Bule. Namun, dalam prosesnya, cukup membingungkan pencinta sepak bola.

Pada Agustus 2022 lalu, Iwan Bule sempat mengaku masalah menggelar Piala Presiden karena sulit mencari sponsor. Namun, beberapa hari kemudian, dia mengaku telah mendapat sponsor.

Wacana itu terdengar seperti bualan, karena Piala Indonesia pada akhirnya tak digulirkan. Iwan Bule justru harus mundur dari jabatannya, akibat Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 nyawa pada Oktober 2022.

3. Erick Thohir, bagaimana nasib Piala Indonesia?

2b2ab8a4-7bab-4e1a-8bd5-cdf6fa7a7258.jpg
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. (IDN Times/Tino).

Di era kepemimpinan Erick Thohir, kejelasan Piala Indonesia juga belum terlihat. Sempat ada harapan, karena munculnya wacana Piala Presiden akan berubah sistem menjadi Piala Indonesia.

Namun, Erick menutup peluang tersebut. Menteri BUMN itu menyatakan kompetisi pendamping rumit digelar karena berbagai alasan.

"Saya mau setiap hari ada pertandingan, maunya sperti itu. Tapi, realitanya tidak mungkin. Begini, 365 hari kami paksakan pemain untuk main, enggak mungkin. Ada cedera, ada macam-macam. Belum lagi kalender FIFA," kata Erick dalam sesi konferensi pers Piala Presiden 2024 di Jakarta.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us