Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Pemain Pick Pertama yang Pernah Menjadi Rekan LeBron James di Lakers

ilustrasi ring basket (pexels.com/Wopke)
ilustrasi ring basket (pexels.com/Wopke)
Intinya sih...
  • Deandre Ayton gabung Lakers dengan kontrak 2 tahun
  • Ayton membawa harapan besar sebagai big man yang dibutuhkan Lakers
  • Total terdapat tiga pemain pick pertama yang jadi rekan LeBron James di Lakers
  • Anthony Davis berhasil membentuk duet solid bersama LeBron di Lakers
  • Davis membuat rata-rata 24,8 poin, 3,2 assist, dan 11 rebound dari total 312 pertandingan
  • Lakers setuju untuk menukar Davis kepada Dallas Mavericks pada Februari 2025
  • Dwight Howard memperkuat Lakers dalam tiga periode yang berbeda
  • Howard ikut berjasa membawa Lakers memenangkan NBA 2020
  • Kedatangan De

Portland Trail Blazers membuat keputusan untuk melakukan buyout kepada Deandre Ayton sehingga berstatus free agent pada musim panas 2025. Dia kemudian sempat dikaitkan akan bergabung dengan beberapa tim seperti Milwaukee Bucks atau Indiana Pacers. Namun, pebasket kelahiran Nassau, Bahamas, tersebut lebih memilih pergi ke California untuk memperkuat Los Angeles Lakers.

Deandre Ayton datang membawa harapan besar karena Los Angeles Lakers juga sedang membutuhkan sosok big man yang tangguh. Hal ini ternyata menambah daftar draft pick pertama yang pernah jadi rekan setim dari LeBron James di Lakers.

1. Deandre Ayton gabung Los Angeles Lakers dengan kontrak selama 2 tahun pada musim panas 2025

Setelah mengukir pencapaian solid bersama Arizona Wildcasts, Deandre Ayton memiliki modal besar untuk terjun secara profesional dengan mengikuti NBA Draft 2018. Dirinya kemudian berhasil dipilih oleh Phoenix Suns pada urutan pertama. Pebasket yang kini berusia 26 tahun ini bertahan selama 5 musim bersama Suns dan mencatatkan rata-rata 16,7 poin, 10,4 rebound, 1,6 assist, 1 block, dan 0,7 steal dari total 303 pertandingan.

Phoenix Suns kemudian sepakat menukar Deandre Ayton kepada Portland Trail Blazers pada September 2023. Namun, kehadiran center asal Bahama ini tidak bisa mengangkat performa Blazers yang selalu menghuni papan bawah Western Conference NBA. Selain itu, dirinya juga sempat berkutat dengan cedera sehingga absen panjang. Ayton sendiri telah mencatatkan rata-rata 15,7 poin, 10,7 rebound, 1,6 assist, 0,9 block, dan 0,9 steal dari total 95 pertandingan.

Portland Trail Blazers kemudian sepakat melakukan buyout kepada Deandre Ayton pada musim panas 2025. Setelah berstatus free agent, dirinya memilih gabung ke Los Angeles Lakers selama 2 tahun. Dengan postur yang sangat mendukung, dia berpeluang menjadi figur penting yang menyempurnakan alley-oop dari LeBron James atau Luka Doncic di Lakers. Selain itu, Ayton membawa angin segar untuk meningkatkan kualitas pertahanan tim asal California tersebut.

2. Anthony Davis berhasil membentuk duet yang solid bersama LeBron James di Los Angeles Lakers

Antony Davis sukses menjelma sebagai bakat muda menjanjikan saat tampil membela Kentucky Wildcats. Dia meraih berbagai pencapaian individu bergengsi sehingga percaya diri untuk mengikuti NBA Draft 2012. Benar saja, pebasket yang akrab disapa AD ini dipilih oleh New Orleans Pelicans pada urutan pertama. Dirinya ternyata sanggup diplot untuk mengisi posisi center dan power forward tergantung kebutuhan tim. Sayangnya, dia tidak mampu membawa Pelicans melangkah jauh di NBA. Davis sendiri membuat rata-rata 23,7 poin, 10,5 rebound, 2,4 block, 2,1 assist, dan 1,4 steal dari total 466 laga.

Berseragam New Orleans Pelicans kurang lebih selama 7 musim, Anthony Davis lantas ditukar kepada Los Angeles Lakers pada Juni 2019. Keputusan tersebut tepat, pebasket berjuluk The Brow ini langsung menjelma sebagai salah satu figur kunci permainan. Dia dan LeBron James bahkan menjadi duet yang solid sehingga berjasa mengantar Lakers memenangkan NBA 2020.

Anthony Davis sendiri makin menyuguhkan pengaruh penting dalam sistem permainan Los Angeles Lakers. Selain power forward, dia tetap tampil tangguh ketika dirotasi ke posisi center. Tak selalu lancar, pebasket kelahiran Chicago ini juga terbilang cukup sering absen karena mengalami cedera. Dia mencatatkan rata-rata 24,8 poin, 3,2 assist, 11 rebound, 1,2 steal, dan 2,2 block dari total 312 pertandingan. Lakers kemudian setuju untuk menukar Davis kepada Dallas Mavericks pada Februari 2025.

3. Dwight Howard memperkuat Los Angles Lakers dalam tiga periode yang berbeda

Berkat rekam jejak selama tampil memperkuat Southwest Atlanta Christian Academy, Dwight Howard memutuskan terjun secara profesional dengan mengikuti ajang NBA Draft 2004. Kerja kerasnya ternyata berbuah manis, pebasket kelahiran Atlanta tersebut berhasil dipilih pada urutan pertama oleh Orlando Magic. Dia bahkan menjelma sebagai center menjanjikan di NBA. Howard sendiri tercatat pernah memperkuat beberapa tim lain seperti Los Angeles Lakers, Houston Rockets, Atlanta Hawks, Charlotte Hornets, dan Washington Wizards.

Washington Wizards kemudian menukar Dwight Howard kepada Memphis Grizzlies pada Juli 2019. Namun, pebasket berjuluk Superman ini hanya bertahan singkat karena dilepas oleh Grizzlies sehingga berstatus free agent. Tak sampai menganggur, dirinya sepakat kembali memperkuat Los Angeles Lakers. Pebasket yang kini berusia 39 tahun tersebut untuk pertama kali dalam kariernya menjadi rekan setim dari LeBron James di Lakers.

Dwight Howard sendiri ternyata diplot sebagai center pelapis dalam sistem permainan Los Angeles Lakers 2019/2020. Meski begitu, dirinya memiliki segudang pengalaman yang bisa berdampak penting. Hasilnya, pebasket yang kini berusia 39 tahun tersebut ikut berjasa membawa Lakers memenangkan NBA 2020.

Setelah kontraknya berakhir, Dwight Howard setuju untuk melanjutkan petualangan ke Philadelphia 76ers pada November 2020. Dirinya ketika itu lebih sering memulai laga sebagai center pelapis, Meski begitu, dia ikut mengantar Sixers menduduki peringkat pertama di Eastern Conference NBA 2020/2021. Talenta bertinggi 208 cm ini membuat rata-rata 7 poin, 8,4 rebound, 0,9 assist, 0,9 block, dan 0,4 steal dari total 69 laga musim reguler.

Hanya semusim di Philadelphia 76ers, Dwight Howard untuk ketiga kalinya kembali ke Los Angeles Lakers pada Agustus 2021. Tak berbeda dari sebelumnya, dia masih diplot sebagai center pelapis dalam skema taktik. Dirinya mencatatkan rata-rata 10,7 poin, 8,8 rebound, 1,5 blocks, 0,9 assist, 0,7 steal dari total 205 pertandingan selama berseragam Lakers. Selepas kontraknya berakhir bersama skuad asal California tersebut, Howard sendiri memilih hengkang ke Taiwan demi membela Taoyuan Leopards pada November 2022.

Ketiga pemain dengan draft pick pertama di atas pernah menjadi rekan setim LeBron James di Los Angeles Lakers. Anthony Davis dan Dwight Howard berhasil membuat tim asal California ini memenangkan NBA 2019/2020. Sementara, kedatangan Deandre Ayton berpeluang menciptakan big three yang solid bersama LeBron James dan Luka Doncic. Menurutmu, apakah Ayton merupakan kepingan puzzle yang selama ini dicari oleh Lakers?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us