5 Pemain Top yang Bergabung ke FC Porto Secara Gratis sebelum De Jong

- Luuk de Jong, striker Belanda bergabung ke FC Porto secara gratis setelah kontraknya di PSV Eindhoven habis
- Maniche, Sergio Conceicao, Ricardo Quaresma, Iker Casillas, dan Maxi Pereira adalah pemain top lain yang juga bergabung ke FC Porto tanpa biaya transfer
- Pemain-pemain tersebut sukses membawa FC Porto meraih trofi dan tampil apik setelah bergabung secara gratis
FC Porto mendapatkan seorang striker top pada musim panas 2025. Ia adalah Luuk de Jong, striker Belanda yang terkenal tajam. Meski sudah berusia 34 tahun, kemampuan De Jong tak bisa diremehkan. Ia mencetak 18 gol pada 2024/2025 dan membawa PSV Eindhoven juara Eredivisie Belanda.
Sudah begitu, FC Porto tak perlu merogoh kocek untuk mendatangkan De Jong. Ia bergabung secara gratis setelah menghabiskan kontraknya di PSV. De Jong pun menyusul para pemain top yang pernah merapat ke FC Porto tanpa biaya transfer. Inilah lima nama yang lebih dulu melakukannya.
1. Maniche memenangi tujuh trofi bersama FC Porto setelah diangkut dari Benfica
Pertama, ada Maniche, gelandang Portugal yang bersinar di FC Porto pada 2002–2005. Sebelum FC Porto, Maniche sebenarnya lebih dulu membela rival mereka, Benfica. Ia diandalkan Benfica pada 1999–2001 dengan catatan 67 penampilan. Namun, masalah indisipliner membuat Maniche terbuang dari Benfica.
Maniche diparkir Benfica sepanjang 2001/2002 hingga kontraknya habis. Ia lalu diangkut FC Porto yang saat itu dilatih Jose Mourinho. Bersama FC Porto, Maniche menikmati masa kejayaan kariernya. Ia menjadi andalan dan sukses meraih 7 trofi, termasuk 2 Primeira Liga dan 1 Liga Champions Eropa.
2. Sergio Conceicao kembali ke FC Porto pada 2004 secara gratis
Sementara, Sergio Conceicao bergabung ke FC Porto secara gratis jelang pengujung kariernya. Conceicao adalah winger Portugal jebolan akademi FC Porto. Namun, ia paling populer saat bermain di Serie A Italia. Conceicao khususnya bersinar saat membela Lazio pada 1998–2000, bahkan meraih enam trofi.
Conceicao juga berbaju Lazio pada 2003/2004, tetapi hanya setengah musim. Ia dilepas gratis pada Januari 2004 lalu memutuskan kembali ke FC Porto. Periode keduanya di FC Porto itu pun hanya bertahan setengah musim. Namun, Conceicao masih sempat membawa FC Porto juara Primeira Liga 2003/2004.
3. Ricardo Quaresma juga sempat pulang ke FC Porto setelah bertualang ke banyak klub
Ricardo Quaresma juga membela FC Porto dalam dua periode berbeda. Yang pertama adalah pada 2004–2008 dan dihiasi tujuh trofi. Winger Portugal itu bahkan sempat masuk nominasi Ballon d'Or pada 2007. Setelah itu, Quaresma merantau ke empat klub di empat negara berbeda.
Pada Januari 2014, Quaresma kembali ke FC Porto setelah berstatus tanpa klub selama setengah tahun. Ternyata, ia cukup bersinar dan kembali menjadi andalan FC Porto. Quaresma menetap selama 1,5 musim dan membuat 19 gol serta 11 assist. Sayangnya, tak ada trofi yang ia raih dalam periode keduanya itu.
4. Iker Casillas direkrut FC Porto setelah terusir dari Real Madrid
Ada pula Iker Casillas, kiper legendaris Spanyol dan Real Madrid. Merupakan produk akademi Real Madrid, Casillas menghabiskan 16 tahun kariernya di Santiago Bernabeu. Ia tampil 725 kali dan memenangi 18 trofi bersama Los Blancos. Wajar jika Casillas sempat dikira bakal pensiun di Real Madrid.
Tanpa diduga, Casillas pada akhirnya hengkang dari Real Madrid. Ia dilepas gratis pada musim panas 2015 disertai kabar bahwa dirinya dipaksa keluar oleh Presiden Real Madrid, Florentino Perez. Casillas lalu bergabung ke FC Porto dan langsung dijadikan kiper utama.
Casillas terus menjadi andalan FC Porto hingga 2019. Performanya pun tetap prima, terbukti dengan catatan 74 clean sheet dalam 156 laga. Sayangnya, ia hanya memenangi dua trofi di Portugal. Setelah absen sepanjang 2019/2020 karena gangguan jantung, Casillas pensiun bersama FC Porto pada 2020.
5. Maxi Pereira membelot ke FC Porto usai meraih banyak sukses bersama Benfica
Terakhir, ada Maxi Pereira, bek kanan Uruguay yang melegenda bersama Benfica. Pereira konsisten jadi andalan Benfica pada 2007–2015 dan memenangi sebelas trofi bersama mereka. Namun, ia membuat keputusan mengejutkan setelah kontraknya habis di Benfica, yaitu membelot ke FC Porto.
Bersama FC Porto, Pereira tetap menjadi pemain penting. Ia tampil 130 dalam 4 musim dan mencetak lima gol. Salah satu golnya bahkan tercipta ke gawang Benfica. Pereira juga meraih empat trofi bersama FC Porto sebelum pulang dan menutup karier di negaranya sendiri.
Para pemain di atas mampu tampil apik setelah bergabung ke FC Porto secara gratis. Sebagian besar bahkan sukses membawa FC Porto meraih trofi. Mampukah Luuk de Jong mengikuti jejak mereka pada 2025/2026?