CEK FAKTA: Benarkah Xiaomi Pecah Kongsi dengan Leica?

- Rumor pecah kongsi Xiaomi dengan Leica berasal dari unggahan Digital Chat Station pada 5 Juli 2025.
- Xiaomi mengambil langkah strategis untuk beralih dari kemitraannya bersama Leica dan mulai mengandalkan teknologi kamera hasil pengembangan tim R&D internalnya sendiri.
- Kemitraan Xiaomi — Leica masih terus berlanjut, dengan pembaruan desain watermark kamera dan fitur kamera, serta penegasan dari Xiaomi India.
Rumor mengenai berakhirnya kerja sama antara Xiaomi dan Leica sempat menggemparkan jagat maya beberapa waktu lalu. Kabar ini pertama kali mencuat dari unggahan tipster populer, Digital Chat Station melalui media sosial Weibo (5/7/2025). Ia mengklaim bahwa kolaborasi Xiaomi dan Leica akan segera berakhir. Tak butuh waktu lama, isu tersebut menyebar luas di media sosial dan sejumlah portal teknologi sehingga menimbulkan spekulasi tentang masa depan seri smartphone flagship Xiaomi yang selama ini dikenal akan kemampuan kameranya.
Sebagaimana diketahui, hubungan erat antara Xiaomi dan Leica terjalin secara nyata lewat kehadiran Xiaomi 15 Ultra. Perangkat ini menjadi representasi utama dari kolaborasi kedua merek, dukungan optik yang disetel oleh Leica, mode warna khas Leica, dan antarmuka pengguna beraksen merah yang terinspirasi dari gaya visual Leica. Selain itu, Xiaomi 15 Ultra turut menghadirkan enam pilihan tone khas Leica dan dibekali algoritma pemrosesan gambar khusus yang dirancang bersama para pakar imaging dari Leica. Lalu, benarkah Xiaomi dan Leica dikabarkan bubar jalan? Cek faktanya dulu, yuk!
1. Dari mana rumor pecah kongsi antara Xiaomi dan Leica bermula?

Dalam sebuah unggahan yang dipublikasikan oleh Digital Chat Station pada 5 Juli 2025, disebutkan bahwa smartphone terbaru dari Xiaomi dan Redmi akan mulai menggunakan imaging brand atau color tuning buatan internal (in-house), yang terinspirasi dari lini flagship sebelumnya. Kabar ini kemudian memicu spekulasi bahwa Xiaomi tengah mengambil langkah strategis untuk beralih dari kemitraannya bersama Leica dan mulai mengandalkan teknologi kamera hasil pengembangan tim R&D internalnya sendiri terutama untuk perangkat yang akan ditenagai chipset Snapdragon 8 Gen 4 (Elite 2).
Langkah ini tidak sekadar perubahan pada sisi branding, tetapi merupakan sinyal kuat bahwa manajemen Xiaomi percaya penuh pada kemampuan internal mereka dalam menghadirkan kualitas pencitraan premium tanpa ketergantungan pada pihak ketiga. Di sisi lain, ada alasan praktis yang juga masuk akal. Kalau Xiaomi memutus kerja sama dengan Leica berarti Xiaomi dapat mengurangi biaya lisensi, yang kabarnya bisa mencapai 3–5 dolar per unit. Penghematan ini tentu berdampak langsung pada efisiensi biaya produksi dan membuka ruang bagi strategi harga yang lebih kompetitif di pasar.
Strategi ini diperkirakan akan memberikan dampak yang luas, terutama pada lini produk utama Xiaomi yang menyasar pasar harga sensitif, seperti Redmi dan POCO. Dengan mengalihkan dana yang sebelumnya digunakan untuk kerja sama merek (co-branding), Xiaomi kini memiliki peluang untuk lebih memfokuskan investasi pada peningkatan sisi perangkat keras. Hasilnya, konsumen berpotensi mendapatkan kamera yang memiliki kualitas lebih tinggi tanpa harus membayar lebih mahal. Tentu, ini menjadi sebuah skenario win-win solution bagi perusahaan maupun pengguna. Melansir laporan dari Xiaomitime, sejumlah perangkat yang diperkirakan akan terdampak oleh perubahan strategi ini antara lain:
Xiaomi 16
Xiaomi 16 Pro
Xiaomi 16 Ultra
Xiaomi 16 Ultra Max
Redmi K90 Pro
POCO F8 Ultra
Secara khusus, lini Redmi diprediksi akan menjadi salah satu yang paling diuntungkan dari pergeseran ini. Beberapa laporan menyebutkan adanya peningkatan signifikan dalam aspek computational photography, pemanfaatan teknologi sensor yang lebih canggih, baterai berkapasitas lebih besar, serta desain layar yang diperbarui. Pesan yang ingin disampaikan Xiaomi kepada konsumen dan para pesaingnya pun semakin jelas yaitu mereka tetap berkomitmen menghadirkan fitur flagship dengan harga bersahabat.
2. Pihak Xiaomi langsung angkat bicara dan membantah keras tuduhan putusnya kerja sama

Merespons cepat rumor yang beredar luas di media sosial dan berbagai portal teknologi, pihak Xiaomi langsung mengambil langkah tegas. Wang Hua, General Manager of Public Relations Xiaomi, menyampaikan bantahan keras atas tuduhan bahwa kerja sama antara Xiaomi dan Leica telah berakhir. Dalam pernyataannya, Wang tidak hanya menyanggah kabar tersebut, tetapi juga menyebutnya sebagai informasi menyesatkan yang sama sekali tidak berdasar. Ia bahkan menyinggung rumor serupa yang sempat muncul pada Juni 2023 dan kembali menegaskan bahwa narasi semacam itu tidak pernah terbukti kebenarannya.
“Dulu, ada blogger yang mengklaim Xiaomi 14 akan menjadi seri terakhir hasil kolaborasi dengan Leica. Saat itu saya menyebutnya tidak masuk akal. Sekarang, meskipun sudah ada nama penulisnya, tanggapan saya tetap sama: itu tetap tidak masuk akal,” ucapnya seperti dilansir Gizmochina (9/7/2025).
Nada sarkastik yang digunakan Wang menunjukkan betapa seriusnya Xiaomi dalam merespons isu ini. Ia menegaskan bahwa jika sebelumnya rumor berasal dari sumber anonim, kali ini muncul dari pihak yang mencantumkan identitas. Meski begitu, kebenarannya tetap diragukan. Langkah ini mencerminkan sikap terbuka Xiaomi terhadap publik dan komitmen mereka dalam menjaga kredibilitas hubungan bisnis strategis, khususnya bersama Leica. Xiaomi tampaknya ingin menutup ruang spekulasi serta memastikan bahwa publik mendapatkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
3. Kemitraan Xiaomi — Leica masih terus berlanjut

Alih-alih berakhir, kolaborasi antara Xiaomi dan Leica justru menunjukkan tren yang semakin kuat. Dalam beberapa bulan terakhir, Xiaomi secara aktif mengambil langkah konkret untuk mempererat sinergi, termasuk memperbarui desain watermark kamera agar selaras dengan identitas visual global Leica. Tak hanya itu, pembaruan fitur kamera juga dilakukan yakni menghadirkan dua profil warna khas Leica, yaitu “Authentic” dan “Vibrant”, yang dirancang untuk memanjakan para penggemar fotografi profesional.
Tak sebatas pada aspek visual, Xiaomi juga menunjukkan komitmen lebih dalam melalui kehadiran suara rana (shutter sound) khas Leica pada perangkat lama lewat pembaruan perangkat lunak. Hal ini menandakan bahwa kerja sama tidak hanya menyasar perangkat flagship terbaru seperti Xiaomi 15 Ultra, tetapi juga tetap memperhatikan pengguna generasi sebelumnya. Enam preset tone Leica dan algoritma pemrosesan gambar hasil kolaborasi bersama tim imaging Leica semakin mempertegas bahwa hubungan ini menggambarkan kemitraan teknis yang nyata.
4. Xiaomi India juga turut ambil bagian dalam meluruskan rumor yang beredar

Sebagai bentuk klarifikasi lanjutan, Xiaomi India turut ambil bagian dalam meluruskan rumor yang beredar. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan kepada media, pihak Xiaomi India menegaskan bahwa kabar mengenai berakhirnya kolaborasi bersama Leica sepenuhnya tidak benar. Mereka bahkan menggunakan frasa "entirely unfounded" atau "sepenuhnya tidak berdasar", menandakan bahwa isu tersebut sama sekali tidak memiliki pijakan fakta. Pernyataan ini memperkuat bantahan sebelumnya dari Wang Hua, sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa penolakan atas rumor ini bukan hanya datang dari kantor pusat, tetapi juga dari cabang regional yang memahami dinamika pasar secara langsung.
“Bersama-sama, Xiaomi dan Leica telah berkolaborasi erat untuk mengintegrasikan optik dan teknologi pencitraan canggih ke dalam perangkat Xiaomi,” ujar seorang juru bicara Xiaomi India, seperti dikutip dari Gizmochina. “Kemitraan ini terus berkembang pesat, didasari oleh visi bersama untuk mendorong batasan teknologi pencitraan seluler. Rumor terbaru yang menyebutkan berakhirnya kolaborasi kami sama sekali tidak berdasar,” tambahnya.
Xiaomi India juga menekankan bahwa kemitraan bersama Leica bukan sekadar kerja sama branding, melainkan bentuk kolaborasi teknis yang substansial. Integrasi antara teknologi optik Leica dan sistem imaging milik Xiaomi dibangun atas dasar visi bersama dalam menciptakan inovasi fotografi mobile yang unggul. Penegasan ini menunjukkan bahwa kesepahaman dan komitmen antara kedua perusahaan masih sangat solid, serta menjadi jawaban lugas atas kekhawatiran publik dan pengamat industri.
Untuk saat ini, Xiaomi secara resmi membantah seluruh rumor mengenai putusnya kerja sama dengan Leica. Faktanya, kedua perusahaan masih menunjukkan hubungan yang erat dan komitmen kuat dalam menghadirkan pengalaman fotografi kelas atas di ranah smartphone. Jadi, bagi kamu para penggemar smartphone Xiaomi yang merindukan adanya lensa Leica, bisa sedikit bernapas lega. Kolaborasi ini tampaknya masih akan terus berlanjut, setidaknya dalam waktu yang tidak singkat.