Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

YouTube Pakai AI untuk Cegah Anak Akses Konten Dewasa

ilustrasi remaja sedang mengakses YouTube di laptop (freepik.com/freepik)
ilustrasi remaja sedang mengakses YouTube di laptop (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • YouTube menggunakan AI untuk mendeteksi usia pengguna
  • Pengguna di bawah 18 tahun akan mendapatkan perlindungan otomatis
  • Jika sistem salah deteksi, pengguna dewasa bisa verifikasi usia lewat KTP
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

YouTube resmi mengumumkan penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memperkuat perlindungan bagi pengguna di bawah usia 18 tahun. Pengumuman ini disampaikan melalui blog resmi perusahaan pada Selasa, 29 Juli 2025. Langkah tersebut bertujuan menciptakan lingkungan digital yang lebih aman, khususnya bagi remaja dan anak-anak yang semakin aktif mengakses konten di platform tersebut. Kebijakan baru ini juga menegaskan komitmen YouTube dalam menjaga keamanan dan privasi pengguna muda.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan YouTube dalam melindungi anak-anak di ruang digital. Sebelumnya, perusahaan telah meluncurkan YouTube Kids dan memperkenalkan sistem akun yang diawasi untuk remaja dan anak-anak. Kini, teknologi AI dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan secara otomatis. Lantas, apa saja yang perlu diketahui dari kebijakan baru ini?

1. AI digunakan untuk mendeteksi usia berdasarkan aktivitas pengguna

ilustrasi aktivitas pengguna di YouTube (freepik.com/mteerapat)
ilustrasi aktivitas pengguna di YouTube (freepik.com/mteerapat)

YouTube kini tidak lagi sepenuhnya mengandalkan tanggal lahir yang diinput saat pembuatan akun. Platform ini mulai menerapkan sistem berbasis pembelajaran mesin (machine learning) untuk memperkirakan usia pengguna secara lebih akurat. Teknologi AI menganalisis berbagai sinyal digital, seperti jenis video yang dicari, kategori konten yang sering ditonton, hingga durasi penggunaan akun.

Dari pola aktivitas tersebut, sistem dapat menilai apakah seorang pengguna berusia di bawah atau di atas 18 tahun, tanpa bergantung pada data usia yang mungkin tidak valid. Teknologi ini telah diuji coba di sejumlah negara dan saat ini mulai diterapkan secara terbatas di Amerika Serikat. Meski demikian, belum ada informasi resmi mengenai jadwal peluncuran global, termasuk untuk di Indonesia.

2. Pengguna di bawah 18 tahun mendapatkan perlindungan otomatis

ilustrasi aktivitas pengguna saat menonton konten di YouTube (freepik.com/freepik)
ilustrasi aktivitas pengguna saat menonton konten di YouTube (freepik.com/freepik)

Jika sistem mendeteksi bahwa seorang pengguna adalah remaja, YouTube akan otomatis menerapkan sejumlah fitur perlindungan yang disesuaikan dengan usia mereka. Fitur ini mencakup penonaktifan iklan yang dipersonalisasi, pengingat waktu menonton, serta penyesuaian rekomendasi dan pembatasan tayangan video sensitif. Tujuannya agar remaja tetap bisa menikmati konten secara aman dan sesuai dengan tahap perkembangan mereka.

Upaya ini penting untuk mencegah paparan konten dewasa atau berisiko sekaligus menciptakan pengalaman menonton yang lebih sehat. YouTube menegaskan bahwa langkah ini tidak hanya berfokus pada perlindungan, tetapi juga menjaga privasi, isu yang kerap menjadi sorotan dalam dunia digital. Sistem ini diharapkan dapat membantu membentuk ekosistem online yang lebih aman dan bertanggung jawab bagi generasi muda.

3. Jika sistem salah deteksi, pengguna dewasa bisa verifikasi lewat KTP

ilustrasi pengguna dewasa sedang membuka YouTube di smartphone (freepik.com/garakta_studio)
ilustrasi pengguna dewasa sedang membuka YouTube di smartphone (freepik.com/garakta_studio)

Meski sistem AI yang digunakan cukup canggih, YouTube menyadari masih ada kemungkinan kesalahan prediksi. Karena itu, disediakan mekanisme verifikasi bagi pengguna dewasa yang keliru terdeteksi sebagai remaja. Mereka bisa mengunggah identitas resmi, seperti KTP atau kartu kredit, untuk membuktikan bahwa mereka berusia 18 tahun ke atas. Setelah verifikasi berhasil, akses ke konten terbatas usia akan dipulihkan dan pengalaman menonton dikembalikan seperti semula.

Dalam unggahan di blog resmi YouTube, James Beser, Direktur Manajemen Produk YouTube Youth, menyebut langkah ini sebagai bagian dari komitmen jangka panjang YouTube untuk menjaga keselamatan anak dan keluarga di dunia digital. Ia menambahkan, YouTube akan terus memantau respons pengguna, bekerja sama dengan kreator, serta memperluas teknologi ini ke lebih banyak wilayah. Kebijakan ini menegaskan upaya YouTube menjaga keseimbangan antara perlindungan pengguna remaja dan hak pengguna dewasa untuk mengakses konten secara penuh.

Upaya YouTube ini bisa jadi langkah awal yang positif untuk melindungi remaja dan anak-anak dari konten dewasa. Meski hingga artikel ini diterbitkan sistemnya belum tersedia secara global, kehadiran fitur AI dalam proses verifikasi usia merupakan bagian penting dalam menciptakan ruang digital yang lebih ramah anak. Namun, perlu diingat, kontrol utama tetap berada di tangan orangtua dan pendamping, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us