6 Ciri Lagu yang Dihasilkan AI, Vokal Tidak Natural

- Lagu AI cenderung memiliki struktur rapi, tetapi kurang variasi unik dan dinamika yang segar.
- Lirik lagu AI terdengar klise atau terlalu generik, sering kali datar dan membosankan.
- Kualitas vokal dalam lagu AI terdengar sintetis dan tidak natural, kurang emosi dan cenderung datar.
Perkembangan kecerdasan buatan kini sudah merambah ke dunia musik. AI dapat menghasilkan lagu yang terdengar semakin mirip karya manusia. Banyak platform berbasis AI seperti Suno mampu menciptakan melodi, lirik, hingga aransemen lengkap hanya dalam hitungan menit. Meski terdengar indah, ada sejumlah ciri khas yang membedakan lagu hasil AI dengan ciptaan manusia sungguhan.
Fenomena ini memunculkan rasa penasaran sekaligus perdebatan di kalangan pecinta musik. Sebagian menganggap lagu AI sekadar hiburan eksperimental. Sementara itu, pihak lain menilai AI bisa menjadi ancaman bagi kreativitas manusia. Padahal, teknologi AI untuk membuat lagu sebenarnya masih belum sempurna. Ada beberapa ciri khas lagu yang dibuat oleh AI. Apa saja? Berikut pembahasan seperti yang dilansir laman Imagine Art!
1. Struktur cenderung rapi, tapi terasa aneh

Lagu yang dihasilkan AI biasanya mengikuti pola musik populer yang sudah ada, seperti chord progression standar. Lagu buatan AI terdengar rapi dan konsisten, tetapi kurang variasi unik. Pola repetitif sering muncul karena AI lebih mengutamakan keteraturan daripada spontanitas. Hal inilah membuat pendengar merasa nyaman, namun cepat bosan karena tidak ada dinamika yang segar.
2. Lirik terdengar klise atau terlalu generik

Lirik lagu buatan AI cenderung menggunakan kata-kata yang sering dipakai dalam musik mainstream. Tema yang diangkat biasanya tentang cinta, persahabatan, atau kesedihan dengan ungkapan sangat sederhana. Meski mudah dipahami, sering kali lirik terasa datar dan membosankan. Kadang juga muncul frasa janggal atau tidak sepenuhnya nyambung. Meski begitu, pengguna kini sudah bisa membuat lirik sendiri alih-alih meminta AI untuk membuatkannya.
3. Lagu terasa kurang emosi dan cenderung datar

Salah satu kekurangan utama lagu buatan AI adalah minimnya ekspresi emosional yang terasa datar. Walau nadanya bisa disusun sesuai prompt tertentu, hasilnya tetap terdengar artifisial. Lagu tidak punya jiwa yang biasanya hadir dari pengalaman pribadi pencipta lagu. Pendengar bisa merasakan ada sesuatu yang hilang meski melodinya enak didengar.
4. Kualitas vokal terdengar sintetis dan tidak natural

Jika AI menghasilkan vokal dalam lagu, suara penyanyi sering terdengar terlalu datar atau tidak natural. Kesalahan minor yang membuat suara manusia terasa hidup biasanya tidak ada. Walaupun teknologi text-to-speech kini makin realistis, detail emosional masih sulit ditiru. Hal ini membuat vokal terdengar indah secara teknis, tetapi kurang menyentuh. Bahkan, pada lagu berbahasa Indonesia, artikulasinya bisa terdengar aneh seperti suara robot dan tidak sesuai ejaan.
5. Musik hasil AI biasanya kurang dalam hal improvisasi

Musik buatan AI cenderung terpaku pada pola dasar tanpa banyak variasi. Improvisasi seperti solo gitar, improvisasi vokal, atau perubahan ritme biasanya terdengar kaku. AI hanya meniru dari pola data yang sudah ada, bukan berkreasi secara instingtif. Karena itu, lagu AI jarang memberi kejutan seperti halnya performa musisi manusia.
6. Terkadang punya kemiripan dengan lagu yang sudah ada

Inilah salah satu kekurangan terbesar AI dalam menghasilkan lagu. AI belajar dari ribuan bahkan jutaan lagu yang sudah ada, sehingga ciptaannya sering menyerupai karya lain. Kadang lagu baru terdengar seperti gabungan dari beberapa lagu populer. Ini membuat lagu AI rawan tuduhan plagiat meski sebenarnya hanya hasil pola statistik. Bagi pendengar, sensasiĀ ini bisa jadi kelebihan sekaligus kekurangan. Selain itu, lagu AI bisa terdengar mirip dengan lagu Ai lainnya.
Lagu buatan AI memang menghadirkan daya tarik tersendiri. Pembuatan lagu dengan AI punya proses penciptaannya cepat dan praktis. Meski begitu, masih ada perbedaan besar yang membuatnya berbeda dari karya manusia. Sebuah riset dari University of York (2003) menunjukkan bahwa meskipun 40 persen responden bisa menikmati musik AI, mayoritas tetap menilai lagu buatan manusia lebih menyentuh secara emosional. Kamu sendiri, apakah kamu sudah bisa membedakan lagu asli dengan lagu ciptaan AI?