5 Kategori Pertanyaan ChatGPT yang Paling Ramai Dicari, Apa Saja?
- Topik pengembangan perangkat lunak masih mendominasi pertanyaan di ChatGPT, menunjukkan pengguna dari berbagai latar belakang mulai aktif bertanya.
- Kategori ekonomi, keuangan, dan pajak mengalami kenaikan signifikan dalam jumlah pertanyaan, menandakan ChatGPT dipercaya sebagai penasihat finansial yang mudah diakses.
- Pertanyaan seputar sejarah dan masyarakat juga meningkat, menunjukkan minat masyarakat terhadap pengetahuan di luar konteks kekinian.
Kehadiran ChatGPT telah mengubah cara kita mencari informasi dan memperoleh jawaban atas berbagai pertanyaan. Dalam waktu kurang dari 2 tahun sejak diluncurkan pada 2022, ChatGPT telah berhasil menjangkau lebih dari 500 juta pengguna aktif bulanan. Tak hanya dari sisi jumlah pengguna, tingkat keterlibatan mereka juga meningkat drastis. Menurut data dari Sensor Tower, waktu penggunaan dan jumlah sesi harian pengguna ChatGPT melonjak hingga 60 persen pada April 2025, sementara jumlah kunjungan web tercatat naik sebesar 270 persen. Popularitas ChatGPT tak hanya terletak pada kecerdasannya dalam memberikan jawaban, tetapi juga pada fleksibilitasnya menjangkau berbagai topik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Menariknya, laporan terbaru Sensor Tower berjudul “AI’s Everyday Evolution: The Expanding Role of Chatbots in Consumer Life” juga mengungkap terjadinya perubahan signifikan dalam jenis pertanyaan yang diajukan pengguna selama periode Maret–April 2024 hingga Maret–April 2025. Jika sebelumnya topik seputar pemrograman mendominasi, kini pertanyaan seputar keuangan, sejarah, hingga hiburan justru mengalami peningkatan. Perubahan ini menandakan adanya pergeseran minat pengguna seiring dengan meluasnya penggunaan AI di berbagai kalangan. Kita ulik kelima kategori pertanyaan yang paling banyak dicari di ChatGPT sejauh 2025 berlangsung.
1. Software Development
Topik pengembangan perangkat lunak masih menduduki posisi pertama sebagai kategori prompt yang paling banyak digunakan di ChatGPT. Meski pangsanya menurun dari 44 persen (Maret–April 2024) menjadi 29 persen dalam setahun terakhir, permintaan bantuan seputar coding, debugging, dan pembuatan aplikasi tetap mendominasi. Hal ini menunjukkan bahwa ChatGPT masih menjadi alat bantu favorit bagi para developer, terutama dalam menyelesaikan masalah teknis secara cepat. Pengguna dari berbagai level keahlian, mulai dari pemula hingga profesional memanfaatkan ChatGPT sebagai co-pilot dalam menulis kode.
Namun, penurunan ini juga mencerminkan bahwa demografi pengguna semakin beragam. Jika dahulu mayoritas pengguna berasal dari kalangan teknolog atau programmer, kini pengguna dari latar belakang umum pun mulai aktif bertanya. Semakin banyak orang yang tidak berasal dari dunia teknologi memanfaatkan ChatGPT untuk berbagai kebutuhan sehari-hari. Perubahan ini turut menggeser proporsi topik yang ramai diajukan, mulai hal-hal teknis ke topik-topik yang lebih dekat dengan kehidupan masyarakat luas.
2. Ekonomi, keuangan, dan pajak
Kenaikan signifikan terjadi pada kategori topik ekonomi, keuangan, dan pajak. Angka ini melonjak mulai dari 4 persen (Maret-April 2024) menjadi 13 persen dalam setahun terakhir. Pengguna semakin sering bertanya tentang inflasi, investasi, pengelolaan anggaran (budgeting), hingga cara melaporkan pajak. Ini menandakan bahwa ChatGPT bukan hanya sekadar chatbot pintar, tetapi juga mulai dipercaya sebagai penasihat finansial yang mudah diakses. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, banyak orang mencari panduan cepat yang bisa diandalkan untuk mengambil keputusan finansial.
Fenomena ini memperlihatkan adanya pergeseran fungsi AI dalam kehidupan masyarakat. Dari yang awalnya berperan sebagai alat bantu teknis, kini AI berkembang menjadi mitra konsultasi dalam pengambilan keputusan penting seperti mengatur keuangan pribadi atau merencanakan masa depan finansial. Kategori ini pun terus tumbuh seiring meningkatnya literasi keuangan dan keinginan masyarakat untuk lebih mandiri secara ekonomi. ChatGPT menjadi pintu masuk yang praktis bagi siapa pun yang ingin belajar mengelola keuangan secara cerdas.
3. Sejarah dan masyarakat
Kategori sejarah dan masyarakat naik dari 13 persen menjadi 15 persen pada Maret-April 2025 juga masuk dalam topik yang paling sering dicari di ChatGPT. Banyak pengguna yang bertanya tentang peristiwa-peristiwa bersejarah, latar belakang tokoh penting, hingga dinamika sosial dari berbagai negara. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin penasaran terhadap hal-hal di luar konteks kekinian. Mereka ingin memahami dunia secara lebih utuh, baik dari masa lalu maupun dari perspektif budaya lain.
ChatGPT membantu menjawab rasa ingin tahu itu dengan cepat dan ringkas. Pengguna dapat menggali penjelasan mendalam dalam hitungan detik, tanpa harus membuka banyak referensi manual. Tak sedikit pelajar, guru, atau bahkan orang tua yang memanfaatkan chatbot ini sebagai sumber belajar tambahan. ChatGPT pun menjadi jembatan antara rasa ingin tahu dan pemahaman yang lebih dalam terhadap sejarah dan masyarakat.
4. Hiburan seperti rekomendasi tontonan hingga trivia pop culture
Dari 6 persen pada 2024 menjadi 8 persen (2025), prompt bertema hiburan menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan menjanjikan. Banyak pengguna yang menggunakan ChatGPT untuk mencari rekomendasi tontonan, sinopsis film, lirik lagu, hingga membahas trivia seputar selebriti dan pop culture. AI ini menjadi teman santai yang bisa diajak ngobrol ringan, tapi tetap informatif. Hiburan tidak lagi sebatas tontonan, tetapi juga jadi bahan diskusi bersama chatbot.
Pengguna merasa nyaman menjadikan ChatGPT sebagai "teman ngobrol" saat mereka ingin bersantai atau mencari hiburan yang cocok. Dengan menjawab secara personal dan menyesuaikan preferensi pengguna, ChatGPT menciptakan pengalaman yang lebih menyenangkan. Fitur ini juga menjadikan AI lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari. Tidak hanya relevan saat bekerja atau belajar, tetapi juga saat waktu luang. Kategori hiburan menjadi bukti bahwa AI juga bisa menghibur.
5. Pendidikan dan akademik
Kategori pendidikan dan akademik mengalami kenaikan tipis dari 6 persen menjadi 7 persen pada 2025. ChatGPT dimanfaatkan untuk menjelaskan konsep-konsep rumit dalam pelajaran, membantu menyusun esai, hingga menjawab latihan soal. Banyak pelajar dan mahasiswa menjadikannya tutor virtual yang siap sedia kapan saja. Bahkan, guru dan dosen mulai melibatkan ChatGPT sebagai alat bantu mengajar di kelas.
Keunggulan utama ChatGPT adalah kemampuannya menyederhanakan hal kompleks agar lebih mudah dipahami. Tak hanya berguna bagi pelajar, pengguna dewasa pun terbantu saat belajar hal baru, seperti bahasa asing atau teori akademik tertentu. Proses belajar pun menjadi lebih interaktif dan fleksibel, sejalan dengan perkembangan teknologi pendidikan. Dalam jangka panjang, AI seperti ChatGPT berpotensi menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia akademik.
Data kategori pertanyaan di ChatGPT yang dilaporkan SensorTower bukan sekadar angka statistik, tetapi juga cerminan perubahan pola pikir masyarakat digital saat ini. Jika sebelumnya dominasi pertanyaan bersifat teknis, kini pengguna datang dari berbagai latar belakang. Mereka mencari jawaban atas persoalan keuangan, hiburan, sejarah, hingga pendidikan. Tak pelak, ChatGPT telah menjadi perpaduan antara mesin pencari, guru, penasihat, dan teman diskusi dalam satu platform serbaguna.
Seiring meningkatnya pemanfaatan ChatGPT untuk berbagai kebutuhan, perannya dalam kehidupan digital pun semakin besar. Di masa depan, data pertanyaan ini bisa menjadi alat penting untuk membaca tren konsumen, arah industri, bahkan minat pasar. ChatGPT bukan hanya mencatat apa yang ditanyakan, tetapi juga mencerminkan arah rasa ingin tahu masyarakat global. Sejauh ini, jawabannya sangat menarik untuk diamati. Kira-kira, kamu sendiri sudah pernah tanya apa ke ChatGPT? Apakah termasuk lima kategori populer di atas, atau justru punya topik favorit sendiri?
