Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Baitul Mukarram, Masjid Terbesar di Bangladesh

potret halaman Baitul Mukarram (commons.wikimedia.org/CAPTAIN RAJU)

Baitul Mukarram, Masjid Nasional Bangladesh, dirancang menyerupai Ka'bah di Mekkah. Sebagai masjid terbesar di Bangladesh dan ke-10 terbesar di dunia, masjid ini mencerminkan prinsip arsitektur tradisional Mughal.

Baitul Mukarram yang berarti "rumah suci" berfungsi sebagai surga spiritual yang mewujudkan iman jutaan orang. Kapasitasnya yang besar dan lokasinya yang strategis di ibu kota, Dhaka, menjadikannya tempat ibadah utama dan pusat pemersatu bagi komunitas Islam di negara Asia Selatan tersebut. Yuk, simak fakta tentang Baitul Mukarram berikut ini!

1. Dibangun oleh arsitek Abdulhusein M. Thariani

potret dua pria sedang beribadah di Baitul Mukarram (commons.wikimedia.org/Frameofashik)

Pada tahun 1959, Haji Abdul Latif Bawany, pemilik Bawany Jute Mills, mengusulkan gagasan pembangunan masjid agung di Dhaka kepada Mayor Jenderal Omrao Khan, administrator militer Pakistan Timur saat itu. Omrao Khan mendukung usulan tersebut dan setuju untuk membantu proyek tersebut. Pada tahun yang sama, Komite Masjid Baitul Mukarram dibentuk dan lahan seluas 8,30 hektar antara Dhaka baru dan lama dipilih sebagai lokasi.

Lokasi masjid saat ini dulunya ditempati oleh badan air besar yang dikenal sebagai Kolam Paltan, berdasarkan informasi dari Bangladesh Tourism Board. Kolam tersebut ditimbun dan pembangunan masjid secara resmi dimulai pada tanggal 27 Januari 1960, yang diprakarsai oleh Presiden Pakistan saat itu, Ayub Khan. Salat pertama di Baitul Mukarram diadakan pada tanggal 25 Januari 1963.

2. Memiliki tinggi 30,18 meter dari permukaan tanah

potret lorong Baitul Mukarram (commons.wikimedia.org/Frameofashik)

Daily Sun menginformasikan bahwa Baitul Mukarram setinggi delapan lantai menjulang 30,18 meter di atas permukaan tanah. Pasar besar menempati lantai dasar, sementara salat dilaksanakan di lantai dua hingga enam. Baitul Mukarram juga memiliki ruang salat khusus dan perpustakaan untuk wanita, lengkap dengan fasilitas wudu.

Lantai pertama Baitul Mukarram meliputi area seluas 26.517 kaki persegi, sedangkan lantai kedua hingga keenam masing-masing seluas sekitar 6.900—10.700 kaki persegi. Lantai atas ini menyediakan ruang yang cukup untuk salat harian. Selama salat Jumat dan Idul Fitri, tambahan 39.899 kaki persegi ditambahkan untuk menampung lebih banyak jemaah.

3. Desainnya memadukan motif Islam tradisional dan elemen modern

potret halaman dan menara Baitul Mukarram (commons.wikimedia.org/Frameofashik)

Bangladesh Corner UMY melaporkan bahwa Baitul Mukarram menonjol karena desainnya yang khas, yang memadukan kubah, menara, dan ruang salat yang luas. Kubah utamanya, yang dihiasi dengan pola geometris yang mendetail, menjulang tinggi untuk mewakili hubungan antara duniawi dan ilahi. Arsitektur Baitul Mukarram mencerminkan warisan budaya Bangladesh yang kaya, memadukan tradisi dengan modernitas.

Selain desainnya yang mengagumkan, Baitul Mukarram memainkan peran penting dalam menyelenggarakan acara keagamaan, kegiatan pendidikan, dan pertemuan masyarakat. Suasananya yang damai mendorong kontemplasi dan kebersamaan, sehingga menarik orang-orang dari berbagai latar belakang. Baitul Mukarram berdiri sebagai tempat pelipur lara spiritual dan simbol kebanggaan budaya, yang terus menginspirasi pengabdian di seluruh negeri.

4. Nilainya melampaui fungsi keagamaannya

potret jemaah Baitul Mukarram (commons.wikimedia.org/Frameofashik)

Bangladesh Corner UMY menjelaskan bahwa nilai Baitul Mukarram melampaui fungsi keagamaannya, bertindak sebagai simbol persatuan dalam masyarakat multikultural Bangladesh. Ketika individu-individu dari berbagai latar belakang berkumpul untuk beribadah, masjid ini berdiri sebagai bukti dedikasi negara terhadap perdamaian dan koeksistensi. Sifat Baitul Mukarram yang ramah mendorong inklusivitas dan rasa saling menghormati, mengundang orang-orang dari semua lapisan masyarakat.

Baitul Mukarram tidak hanya mempromosikan persatuan tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga warisan budaya Bangladesh. Melalui berbagai inisiatifnya, masjid ini berfungsi sebagai pusat pendidikan, yang mendorong komunikasi dan saling pengertian di antara berbagai komunitas. Dengan menyediakan ruang untuk pengembangan spiritual dan pertukaran budaya, Baitul Mukarram meningkatkan kohesi sosial dan menegakkan prinsip-prinsip perdamaian dan toleransi.

5. Beradaptasi dengan kebutuhan zaman modern sambil menjaga kesuciannya

Pelaksanaan salat berjemaah di Baitul Mukarram. (commons.wikimedia.org/Azim Khan Ronnie)

Kompleks Baitul Mukarram memiliki perpustakaan, pusat penelitian, dan fasilitas pendidikan yang menunjukkan dedikasinya terhadap pertumbuhan menyeluruh dan kemajuan ilmu pengetahuan. Bangladesh Corner UMY mengungkapkan bahwa sepanjang sejarah Bangladesh, masjid ini tetap menjadi simbol ketahanan yang kuat. Masjid ini bertahan menghadapi tantangan yang signifikan, termasuk Perang Kemerdekaan 1971 dan muncul sebagai simbol harapan selama perjuangan negara tersebut untuk meraih kemerdekaan.

Baitul Mukarram lebih dari sekadar masjid; masjid ini melambangkan keimanan, persatuan, dan keunggulan arsitektur Bangladesh. Kubah-kubahnya yang megah dan menara-menaranya yang anggun menghormati warisan spiritual dan budaya bangsa ini. Saat orang-orang berkumpul untuk beribadah, Baitul Mukarram melambangkan komitmen teguh negara Asia Selatan tersebut terhadap keimanan, persatuan, dan kemajuan, yang berdiri sebagai penghormatan abadi bagi kekuatan dan aspirasi bangsa.

Baitul Mukarram adalah representasi yang mencolok dari warisan spiritual dan budaya Bangladesh, yang memadukan arsitektur yang memukau dengan nilai sejarah yang mendalam. Sebagai masjid terbesar di negara ini, masjid ini tetap menjadi sumber inspirasi, yang menumbuhkan pengabdian, persatuan, dan kebanggaan nasional.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us