Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Akibat Jika Sensor Tekanan Ban Mobil Tidak Berfungsi

potret indikator check engine (servicestrategies.com)
potret indikator check engine (servicestrategies.com)

Sensor tekanan ban pada mobil mungkin terdengar seperti fitur yang sepele, namun, pentingnya tidak boleh diremehkan. Sensor ini memainkan peran vital dalam menjaga keamanan dan kenyamanan saat berkendara.

Namun, ketika sensor tekanan ban mengalami kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik, berbagai masalah dapat timbul yang bisa memengaruhi performa mobil secara keseluruhan.

Dalam artikel ini, penulis akan mengeksplorasi lima akibat yang mungkin terjadi jika sensor tekanan ban pada mobil tidak berfungsi. Yuk, cek apa saja!

1. Rendahnya efisiensi bahan bakar

ilustrasi mengisi bensin (pixabay.com/beejees)
ilustrasi mengisi bensin (pixabay.com/beejees)

Salah satu akibat yang paling langsung dirasakan jika sensor tekanan ban tidak berfungsi adalah rendahnya efisiensi bahan bakar. Ketika tekanan ban tidak termonitor dengan benar, ban cenderung kehilangan tekanan secara bertahap, menyebabkan rolling resistance yang lebih besar. Akibatnya, mesin mobil harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan kecepatan, yang pada akhirnya akan mengurangi efisiensi bahan bakar.

2. Risiko kecelakaan yang lebih tinggi

potret mengendarai mobil (pexels.com/Taras Makarenko)
potret mengendarai mobil (pexels.com/Taras Makarenko)

Ketika tekanan ban terlalu rendah, stabilitas dan traksi mobil dapat terpengaruh secara signifikan. Mobil dengan tekanan ban rendah cenderung memiliki kontrol yang lebih buruk saat berbelok atau melakukan manuver darurat. Hal ini meningkatkan risiko kecelakaan, terutama pada kondisi jalan yang licin atau berbahaya.

Selain itu, tekanan ban yang tidak seimbang dapat menyebabkan ban aus secara tidak merata, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kehilangan traksi dan stabilitas saat berkendara pada kecepatan tinggi. Risiko pecah ban juga dapat meningkat, terutama saat mobil mengalami beban berat atau kecepatan tinggi, yang dapat mengancam keselamatan pengemudi dan penumpang.

3. Kerusakan pada suspensi dan sistem kemudi

ilustrasi mengatur suspensi udara (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi mengatur suspensi udara (pexels.com/cottonbro studio)

Tekanan ban yang tidak seimbang juga dapat menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen mobil lainnya, terutama suspensi dan sistem kemudi. Ban yang tidak cukup ditekan dapat meningkatkan tekanan pada bagian-bagian suspensi, menyebabkan keausan yang lebih cepat dan potensi kerusakan pada komponen-komponen tersebut.

Selain itu, mobil dengan tekanan ban yang tidak seimbang juga cenderung mengalami getaran yang lebih besar saat berkendara, yang dapat mengganggu kinerja sistem kemudi. Hal ini dapat mengakibatkan keausan lebih cepat pada bagian-bagian sistem kemudi dan memperburuk masalah kestabilan mobil secara keseluruhan.

4. Penggunaan ban yang tidak efisien

ilustrasi mengecek sistem kontrol tekanan ban (continental.com)
ilustrasi mengecek sistem kontrol tekanan ban (continental.com)

Jika sensor tekanan ban tidak berfungsi, pengemudi mungkin tidak menyadari bahwa tekanan ban tidak seimbang atau terlalu rendah. Akibatnya, mereka mungkin terpaksa menggunakan ban yang tidak efisien, yang dapat memperpendek umur pakai ban secara keseluruhan. Selain itu, penggunaan ban yang tidak efisien juga dapat mengakibatkan performa mobil yang buruk dan mengurangi kenyamanan pengemudi dan penumpang.

5. Pengaruh pada sistem kontrol stabilitas dan sistem pengendalian traksi

potret mengendarai mobil (pexels.com/Oleksandr P)
potret mengendarai mobil (pexels.com/Oleksandr P)

Sensor tekanan ban juga berperan penting dalam sistem kontrol stabilitas dan sistem pengendalian traksi mobil. Ketika tekanan ban tidak termonitor dengan benar, sistem ini mungkin tidak berfungsi dengan baik atau bahkan mati sama sekali. Akibatnya, mobil akan kehilangan fitur-fitur keamanan yang penting, meningkatkan risiko kecelakaan, terutama pada kondisi jalan yang berbahaya atau dalam situasi darurat.

Selain itu, tekanan ban yang tidak seimbang juga dapat memengaruhi respons sistem kontrol stabilitas dan sistem pengendalian traksi, menyebabkan mobil menjadi lebih sulit untuk dikendalikan dalam situasi darurat. Hal ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan mengancam keselamatan pengemudi dan penumpang.

Mengabaikan masalah sensor tekanan ban pada mobil dapat memiliki konsekuensi yang serius, mulai dari efisiensi bahan bakar yang menurun hingga risiko kecelakaan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting bagi pemilik mobil untuk memeriksa sensor tekanan ban secara berkala dan melakukan perbaikan jika diperlukan. Dengan demikian, mereka dapat memastikan bahwa mobil tetap aman, efisien, dan nyaman untuk dikendarai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pratama Yudi
EditorPratama Yudi
Follow Us