5 Bahaya Berkendara di Dekat Kendaraan Besar, Jangan Remehkan!

- Kendaraan besar memiliki blind spot luas yang meningkatkan risiko kecelakaan jika berkendara terlalu dekat di samping atau belakangnya.
- Jarak pengereman kendaraan besar lebih panjang, sehingga pengemudi kecil harus memperhatikan jarak aman agar kendaraan besar punya waktu untuk bereaksi.
- Angin kuat dan muatan berat truk bisa membuat motor oleng atau benda jatuh ke jalan, sehingga penting untuk menjaga jarak aman dan waspada saat berkendara di sekitar kendaraan besar.
Banyak orang gak menyadari kalau berkendara terlalu dekat kendaraan besar itu sangat berisiko. Sebab, kendaraan besar memiliki blind spot yang luas, sistem pengereman yang berbeda, dan ukuran yang bisa membuat pengendara lain terjebak dalam situasi berbahaya.
Sehingga, kalau gak berhati-hati, kecelakaan bisa terjadi dalam sekejap. Yuk, kenali lima bahaya berkendara di dekat kendaraan besar supaya lebih aman di jalan!
1. Blind spot yang lebih luas

Kendaraan besar seperti truk dan bus punya area blind spot yang jauh lebih luas dibandingkan mobil atau motor. Blind spot adalah area yang tidak terlihat oleh pengemudi, baik melalui kaca spion maupun secara langsung.
Kalau berkendara terlalu dekat di samping atau belakang kendaraan besar, risiko tidak terlihat oleh pengemudi jadi lebih tinggi. Ini bisa berbahaya saat kendaraan besar berbelok atau berpindah jalur. Pengendara yang berada di blind spot bisa terseret atau tertabrak tanpa sempat menghindar.
2. Jarak pengereman yang lebih panjang

Truk dan bus punya bobot yang jauh lebih berat dibandingkan kendaraan kecil. Akibatnya, jarak pengereman mereka lebih panjang. Kalau kendaraan kecil tiba-tiba berhenti mendadak di depan truk, kemungkinan besar truk tidak bisa berhenti tepat waktu.
Banyak kecelakaan terjadi karena pengendara tidak memperhitungkan jarak aman saat berada di depan kendaraan besar. Kalau ingin menyalip atau berpindah jalur, pastikan ada cukup ruang agar kendaraan besar punya waktu untuk bereaksi.
3. Resiko terjebak saat berbelok

Saat kendaraan besar berbelok, bagian belakangnya bisa bergerak ke arah yang tidak terduga. Ini disebut dengan efek "swing" yang bisa membuat kendaraan kecil terjebak di sisi dalam tikungan.
Kalau berkendara terlalu dekat di sisi dalam truk atau bus saat mereka berbelok, risiko terseret atau tertabrak jadi lebih tinggi. Lebih baik jaga jarak dan tunggu sampai kendaraan besar menyelesaikan belokannya sebelum melanjutkan perjalanan.
4. Angin dan getaran dari kendaraan besar

Saat truk atau bus melaju dengan kecepatan tinggi, mereka bisa menciptakan angin dan getaran yang cukup kuat. Motor atau mobil kecil yang terlalu dekat bisa kehilangan keseimbangan akibat tekanan udara yang tiba-tiba. Angin dari kendaraan besar bisa membuat motor oleng atau bahkan terdorong ke arah lain. Ini sangat berbahaya, terutama di jalan tol atau saat cuaca buruk. Jaga jarak aman supaya tetap stabil saat berkendara.
5. Potensi kecelakaan akibat muatan

Truk sering membawa muatan berat yang bisa jatuh atau bergeser saat berkendara. Kalau muatan tidak terikat dengan baik, barang bisa jatuh ke jalan dan membahayakan kendaraan di belakangnya. Banyak kasus kecelakaan terjadi karena pengendara tidak mengantisipasi muatan yang jatuh dari truk. Kalau berkendara di belakang kendaraan besar, pastikan ada cukup jarak untuk bereaksi jika ada benda yang jatuh ke jalan.
Berkendara di dekat kendaraan besar memang berisiko tinggi. Blind spot yang luas, jarak pengereman yang panjang, dan potensi bahaya lainnya bisa menyebabkan kecelakaan jika tidak diantisipasi dengan baik. Jaga jarak aman, hindari blind spot, dan selalu waspada saat berada di sekitar kendaraan besar supaya perjalanan tetap aman.