Jangan Terlalu Sering Memoles Kaca Mobil, Ini Risikonya!

- Terlalu sering memoles kaca mobil bisa mengikis lapisan pelindungnya
- Pemolesan berlebihan membuat kaca lebih rentan terhadap goresan dan kerusakan, serta mudah kotor
- Goresan halus akibat proses polesan dapat mengurangi visibilitas dan membahayakan keselamatan berkendara
Banyak pengendara memoles kaca mobil mereka untuk menghilangkan kotoran, goresan, atau sekadar memberi efek kilap pada kaca mobil. Namun, meskipun terlihat seperti perawatan yang baik, memoles kaca mobil terlalu sering ternyata bisa menyebabkan beberapa masalah.
Nah, berikut alasan mengapa sebaiknya jangan terlalu sering memoles kaca mobil. Sebab, alih-alih mempercantik tampilan mobil, kaca depan mobilmu malah bisa rusak.
1. Mengikis lapisan pelindung kaca

Kaca mobil biasanya dilengkapi dengan lapisan pelindung yang dirancang untuk memberikan ketahanan terhadap goresan dan memudahkan pembersihan. Lapisan pelindung ini bisa tergores atau terhapus jika terlalu sering memoles kaca dengan bahan abrasif atau pemoles yang keras. Proses pemolesan yang dilakukan terlalu sering akan mengikis lapisan pelindung tersebut, menjadikan kaca lebih rentan terhadap goresan dan kerusakan.
Selain itu, jika lapisan pelindung ini hilang, kaca mobil juga akan lebih mudah kotor karena debu dan air hujan lebih mudah menempel pada permukaan kaca. Hal ini justru akan membuat kaca mobil lebih sering membutuhkan pembersihan dan perawatan ekstra. Oleh karena itu, pemolesan yang berlebihan dapat mengurangi keefektifan lapisan pelindung dan memperpendek umur kaca itu sendiri.
2. Kaca bisa tergores

Meskipun pemoles kaca menggunakan bahan yang dirancang untuk perawatan kaca, proses ini tetap melibatkan gesekan yang bisa meninggalkan goresan halus pada permukaan kaca.
Goresan-goresan kecil ini mungkin tidak langsung terlihat, tetapi seiring waktu, mereka akan membuat kaca tampak buram dan mengurangi visibilitas, terutama saat kondisi cuaca buruk seperti hujan atau kabut. Goresan pada kaca juga bisa menjadi tempat penumpukan kotoran dan debu, yang akan membuat kaca tampak lebih kusam dan tidak bersih meskipun sudah dipoles.
Selain itu, jika memoles kaca mobil menggunakan alat yang tidak sesuai atau bahan pemoles yang terlalu keras, gesekan yang ditimbulkan bisa lebih besar dan meningkatkan risiko terjadinya goresan. Sebaiknya gunakan bahan pemoles yang lembut dan pastikan kamu mengikuti petunjuk penggunaan untuk menghindari kerusakan pada kaca.
3. Wiper gak efektif lagi

Kaca mobil yang sering dipoles bisa menyebabkan lapisan pemoles menempel pada bagian wiper mobil. Jika lapisan pemoles ini menempel pada wiper, karet wiper bisa menjadi licin dan kurang efektif dalam membersihkan kaca, terutama saat hujan. Wiper yang tidak efektif dapat meninggalkan jejak air atau noda pada kaca, yang justru mengganggu visibilitas dan membahayakan keselamatan saat berkendara.
Selain itu, lapisan pemoles yang menempel pada wiper juga dapat mengurangi daya cengkram wiper pada kaca, yang berisiko menyebabkan kerusakan pada karet wiper itu sendiri. Jika karet wiper rusak, fungsinya dalam membersihkan kaca akan terganggu, sehingga wiper perlu diganti lebih sering, yang tentu saja akan menambah biaya perawatan mobil.
So, meskipun memoles kaca mobil bisa membuatnya terlihat lebih bersih dan mengkilap, melakukan proses ini terlalu sering justru bisa menimbulkan masalah. Sebaiknya, lakukan pemolesan kaca mobil secara bijak dan hanya ketika benar-benar diperlukan saja, ok!