Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Risiko Ngebut di Flyover, Jangan Sepelekan Keselamatan!

Ilustrasi flyover (Pexels/Mikhail Nilov)
Ilustrasi flyover (Pexels/Mikhail Nilov)
Intinya sih...
  • Risiko kehilangan kendali di flyover
  • Angin kencang di ketinggian mempengaruhi stabilitas kendaraan
  • Tikungan tajam sulit dilalui dengan kecepatan tinggi

Jalan yang lengang sering kali menggoda banyak pengemudi untuk memacu kecepatan, terasuk di flyover. Padahal flyover memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan jalan biasa. Struktur yang lebih tinggi dan terpaan angin lebih kencang akan sangat berpotensi mengganggu stabilitas kendaraan. Akibatnya bisa memicu kecelakaan yag sangat fatal.

Karena itu, sebelum menyesal, pastikan kamu melaju dengan kecepatan yang direkomendasikan saat berkendara di flyover. Berikut beberapa risiko yang akan kamu hadapi kalau nekat memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi di jalan flyover.

1. Risiko kehilangan kendali

Ilustrasi flyover (Pexels/Katrīne Skrebele)
Ilustrasi flyover (Pexels/Katrīne Skrebele)

Kecepatan tinggi di flyover meningkatkan risiko kehilangan kendali. Permukaan jalan yang tidak rata bisa menyebabkan kendaraan tergelincir. Pengemudi yang tidak siap berisiko mengalami kecelakaan fatal. Saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan berkurang. Jika jalan memiliki permukaan yang tidak rata atau terdapat pasir dan kerikil, risiko tergelincir semakin besar.

Pengemudi yang tidak mengantisipasi kondisi ini bisa kehilangan kendali dan mengalami kecelakaan. Selain itu, kendaraan yang kehilangan kendali di flyover berisiko menabrak pembatas jalan. Benturan keras bisa menyebabkan erusakan serius pada kendaraan dan membahayakan pengendara. Oleh karena itu, menjaga kecepatan tetap stabil dan tidak berlebihan sangat penting saat melintasi flyover.

2. Angin kencang di ketinggian

ilustrasi kondisi flyover di perkotaan (pexels.com/Timo Volz)

Flyover berada di ketinggian yang lebih tinggi dibandingkan jalan biasa. Angin kencang bisa mempengaruhi stabilitas kendaraan. Pengendara motor memiliki risiko lebih besar karena bobot kendaraan yang lebih ringan. Saat melaju di flyover, pengendara sering kali tidak menyadari bahwa angin kencang bisa menjadi faktor yang mempengaruhi keseimbangan kendaraan. Angin yang bertiup dari samping bisa membuat kendaraan bergeser dari jalurnya.

Jika pengendara tidak siap, kendaraan bisa oleng dan berisiko mengalami kecelakaan. Mobil dengan bodi yang lebih besar juga bisa terdampak oleh angin kencang. Saat melaju dengan kecepatan tinggi, tekanan angin bisa menyebabkan kendaraan bergoyang. Pengemudi yang tidak mengantisipasi kondisi ini bisa kehilangan kendali dan mengalami kecelakaan. Oleh karena itu, mengurangi kecepatan saat melintasi flyover yang terbuka sangat disarankan.

3. Tikungan tajam yang berbahaya

ilustrasi kondisi flyover di perkotaan (pexels.com/Kelly)

Flyover sering memiliki tikungan tajam yang sulit dilalui dengan kecepatan tinggi. Pengemudi yang tidak mengurangi kecepatan berisiko kehilangan kendali. Risiko tabrakan meningkat, terutama saat kondisi jalan basah. Tikungan tajam di flyover sering kali tidak terlihat dengan jelas, terutama saat malam hari atau dalam kondisi hujan. Pengemudi yang melaju dengan kecepatan tinggi bisa kesulitan mengendalikan kendaraan saat memasuki tikungan.

Jika pengemudi tidak mengurangi kecepatan, kendaraan bisa tergelincir atau keluar jalur. Selain itu, tikungan tajam sering kali menjadi titik rawan kecelakaan. Banyak pengendara yang tidak mengantisipasi perubahan arah jalan dan akhirnya kehilangan kendali. Oleh karena itu, mengurangi kecepatan sebelum memasuki tikungan sangat penting untuk menjaga keselamatan.

4. Jarak pengereman yang lebih panjang

ilustrasi kondisi flyover di perkotaan (pexels.com/Tom Fisk)

Kecepatan tinggi membuat jarak pengereman semakin panjang. Pengemudi yang tidak mengantisipasi kondisi ini berisiko menabrak kendaraan di depan. Risiko kecelakaan beruntun meningkat, terutama saat lalu lintas padat. Saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, sistem pengereman membutuhkan waktu lebih lama untuk menghentikan kendaraan sepenuhnya. Jika pengemudi tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, risiko tabrakan meningkat.

Selain itu, kondisi jalan yang basah atau licin bisa memperpanjang jarak pengereman. Ban yang kehilangan traksi terhadap permukaan jalan membutuhkan waktu lebih lama untuk berhenti. Oleh karena itu, menjaga kecepatan tetap stabil dan tidak berlebihan sangat penting untuk menghindari kecelakaan.

5. Dampak fatal jika terjatuh

ilustrasi kondisi flyover di perkotaan (pexels.com/Harrison Haines)

Flyover memiliki pembatas jalan, tetapi kecelakaan dengan kecepatan tinggi bisa menyebabkan kendaraan terlempar. Risiko jatuh dari flyover sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal. Kesadaran akan bahaya ini penting agar pengendara lebih berhati-hati. Saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, benturan dengan pembatas jalan bisa menyebabkan kendaraan terlempar.

Jika kendaraan tidak memiliki sistem keamanan yang baik, risiko cedera serius meningkat. Selain itu, kendaraan yang jatuh dari flyover bisa menyebabkan kecelakaan beruntun di bawahnya. Pengendara lain yang berada di jalan bawah bisa terdampak oleh kendaraan yang jatuh. Oleh karena itu, menjaga kecepatan tetap stabil dan tidak berlebihan sangat penting saat melintasi flyover.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us