5 Fakta Mengejutkan dari Industri Otomotif Indonesia Sepanjang 2024

Industri otomotif di tanah air masih penuh warna sepanjang 2024. Ada pabrikan yang hengkang setelah bertahun-tahun eksis, ada serbuan dari pabrikan China, dan ada juga merek legendaris yang kini berganti 'rumah'.
Warna-warni yang mewarnai industri otomotif sepanjang 2024 menyiratkan kalau persaingan antarprodusen di tanah air semakin sengit, apalagi dengan hadirnya jenama-jenama asal China.
Nah, berikut lima fakta paling mengejutkan dari industri otomotif sepanjang 2024 seperti dikutip dari ANTARA.
1. Peugeot cabut dari Indonesia

Kabar mengejutkan datang pada Mei 2024, ketika Peugeot, merek otomotif asal Prancis, resmi mengundurkan diri dari pasar Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari strategi induk perusahaan mereka, Stellantis, untuk memfokuskan upaya bisnis di kawasan ASEAN yang dianggap lebih potensial.
Keputusan ini membuat banyak pihak terkejut, terutama karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak perusahaan. Untungnya, Peugeot tetap memberikan jaminan layanan purna jual kepada konsumen di Indonesia. Mereka memastikan ketersediaan suku cadang dan fasilitas servis tetap dapat diakses oleh pemilik kendaraan Peugeot.
2. Serbuan mobil China

Setidaknya ada enam merek baru dari China memasuki pasar Indonesia dengan membawa berbagai model unggulan. Di antaranya adalah BAIC dengan model X55-II dan BJ40 Plus, serta AION yang mengandalkan mobil listrik Aion Y Plus.
Pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, beberapa merek lain seperti Jetoru, Maxus, Zeekr, dan Aletra juga memamerkan produk-produk andalan mereka. Jetoru hadir dengan model X70 Plus dan Dashing, sementara Zeekr menawarkan kendaraan listrik premium seperti Zeekr X dan Zeekr 009.
Kehadiran merek-merek ini menambah keragaman pilihan kendaraan di pasar Indonesia, dari kendaraan listrik hingga SUV premium. Persaingan dipastikan akan semakin sengit pada tahun-tahun mendatang.
3. Jeep kini di bawah naungan Indomobil

Jeep, merek ikonik untuk kendaraan petualang, mengalami perubahan signifikan pada tahun 2024. Setelah sebelumnya dikelola oleh beberapa Agen Pemegang Merek (APM), Jeep kini resmi berada di bawah naungan Indomobil Group. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat posisi Jeep di pasar Indonesia melalui strategi pemasaran yang lebih terintegrasi.
Dengan manajemen baru, Jeep berambisi untuk menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih menarik bagi penggemar kendaraan petualang di Indonesia. Indomobil Group berencana memperkenalkan berbagai model baru yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen di pasar lokal.
4. Honda dan Nissan berkolaborasi

Honda dan Nissan mengumumkan rencana kolaborasi strategis untuk menghadirkan kendaraan masa depan. Kolaborasi ini bertujuan untuk menggabungkan keunggulan masing-masing perusahaan dalam menciptakan kendaraan elektrifikasi yang inovatif dan berkelanjutan.
Rencana ini sejalan dengan visi Honda untuk memperluas lini kendaraan listrik mereka hingga tahun 2040. Melalui kerja sama ini, kedua perusahaan berharap dapat memenuhi kebutuhan pasar yang semakin mengutamakan efisiensi energi dan teknologi ramah lingkungan.
5. Pemerintah kucurkan insentif untuk kendaraan hybrid

Insentif untuk kendaraan hybrid resmi diumumkan pada akhir tahun 2024. Insentif berupa pengurangan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 3 persen ini akan mulai berlaku pada awal 2025. Langkah ini bertujuan untuk mendorong adopsi kendaraan hybrid di Indonesia.
Sebelumnya, insentif serupa hanya diberikan untuk kendaraan listrik murni (BEV). Namun, berkat upaya dari berbagai pihak, seperti Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Kementerian Perindustrian, insentif ini kini diperluas untuk mencakup teknologi hybrid.
Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan alternatif bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan dengan harga yang lebih terjangkau.