Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pabrik mobil Honda (global.honda)
Pabrik mobil Honda (global.honda)

Meski persaingan di pasar otomotif tanah air kini semakin sengit, namun harga mobil ternyata belum benar-benar murah. Mobil-mobil kelas entry level misalnya masih dijual di harga Rp200 jutaan. 

Memangkas harga mobil memang gak mudah. Sebab banyak komponen yang memengaruhinya. Nah, berikut beberapa komponen yang sangat berpengartuh terhadap harga akhir mobil.

1. Pajak dan bea Masuk

ilustrasi pajak mobil (pexels.com/Саша Алалыкин)

Pajak kendaraan menjadi faktor utama yang membuat harga mobil lebih mahal, terutama di beberapa negara dengan pajak otomotif yang tinggi. Beberapa pajak yang mempengaruhi harga mobil antara lain PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) untuk kendaraan dengan kapasitas mesin tertentu atau fitur premium.

Selain itu juga ada bea masuk impor untuk mobil CBU (Completely Built-Up) yang besarannya bisa mencapai 50 persen atau lebih tergantung kebijakan pemerintah. Ada juga komponen lain bernama pajak tahunan kendaraan bermotor yang dihitung berdasarkan nilai jual kendaraan.

Negara-negara dengan pajak kendaraan tinggi, seperti Indonesia, Thailand, atau beberapa negara Eropa, cenderung memiliki harga mobil yang lebih mahal dibandingkan negara dengan pajak lebih rendah. 

2. Biaya produksi dan upah tenaga kerja

Ilustrasi pabrik mobil (Daihatsu Astra Motor)

Harga mobil juga dipengaruhi oleh biaya produksi, termasuk bahan baku, upah tenaga kerja, dan proses manufaktur. Negara dengan upah tenaga kerja tinggi, seperti Jepang, Jerman, atau Amerika Serikat, biasanya memiliki harga mobil lebih mahal dibandingkan mobil yang diproduksi di negara dengan biaya tenaga kerja lebih rendah seperti India atau Vietnam.

Biaya pabrikasi dan teknologi canggih dalam produksi juga meningkatkan harga, terutama jika melibatkan robotika, AI, dan sistem otomatisasi yang membutuhkan investasi besar.

3. Biaya distribusi dan logistik

Ilustrasi truk bermoncong (pexels.com/Quintin Gellar)

Distribusi dan logistik berperan besar dalam menentukan harga jual mobil, terutama untuk mobil yang diimpor. Mobil yang harus dikirim dari negara lain akan dikenakan biaya pengiriman, termasuk asuransi dan bea cukai.

Selain itu, jarak dari pabrik ke diler juga mempengaruhi harga karena adanya biaya transportasi darat atau laut. Jika mobil langka atau hanya tersedia dalam jumlah terbatas, biaya distribusinya bisa lebih tinggi karena permintaan yang lebih besar dari pasokan.

5. Biaya riset dan pengembangan

Ilustrasi pabrik Toyota (global.toyota.com)

Merek otomotif besar menginvestasikan miliaran dolar dalam penelitian dan pengembangan teknologi baru, seperti kendaraan listrik, mobil otonom, dan fitur keselamatan canggih.

Biaya ini kemudian dibebankan ke harga jual kendaraan, terutama untuk mobil dengan teknologi terbaru seperti EV (Electric Vehicle) atau hybrid. Semakin inovatif suatu mobil, semakin tinggi biaya R&D yang perlu dikeluarkan, yang akhirnya mempengaruhi harga jualnya.

6. Biaya pemasaran dan branding

warna Arctic Race Blue BMW 320i M Sport 2025 (BMW.co.id)

Produsen mobil mengalokasikan anggaran besar untuk pemasaran dan iklan agar merek mereka dikenal luas. Biaya iklan di media, sponsor acara olahraga, serta kerja sama dengan influencer atau brand ambassador turut meningkatkan harga mobil.

Merek premium seperti Mercedes-Benz, BMW, atau Tesla memiliki strategi branding yang kuat, yang membuat harga mobil mereka lebih tinggi dibandingkan merek mainstream.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team