5 Merek Mobil Ini Kurang Laku di Indonesia pada Februari 2025

- Audi hanya mampu menjual 2 unit mobil di Indonesia pada Februari 2025, disebabkan oleh harga tinggi dan persaingan ketat dengan merek premium lainnya.
- Volkswagen (VW) kesulitan menarik minat konsumen dengan hanya 6 unit terjual, karena harga kompetitif merek Jepang dan Korea serta isu layanan purna jual.
- Seres, mobil listrik asal Tiongkok, hanya mampu menjual 9 unit karena kurangnya pemasaran agresif dan infrastruktur pendukung yang terbatas di Indonesia.
Pasar otomotif Indonesia terus berkembang dengan berbagai merek dan model mobil yang bersaing memperebutkan hati konsumen. Namun, tidak semua merek mampu mencatatkan angka penjualan yang tinggi.
Berdasarkan data penjualan mobil di Indonesia pada Februari 2025, ada beberapa merek yang mencatatkan angka penjualan terendah. Berikut adalah lima merek mobil paling tak laku di Indonesia pada bulan tersebut.
1. Audi

Audi, merek otomotif asal Jerman yang dikenal dengan kendaraan premium, mengalami penjualan yang sangat rendah di Indonesia. Sepanjang Februari 2025, hanya 2 unit Audi yang berhasil terjual. Hal ini bisa disebabkan oleh harga yang tinggi serta persaingan ketat dengan merek-merek premium lainnya seperti BMW dan Mercedes-Benz. Selain itu, ketersediaan layanan purna jual yang terbatas di beberapa wilayah juga menjadi faktor yang menghambat penjualan Audi.
2. Volkswagen

Volkswagen (VW) juga mengalami nasib serupa. Dengan hanya 6 unit terjual pada Februari 2025, merek asal Jerman ini kesulitan menarik minat konsumen di Indonesia. Meski memiliki reputasi global yang baik, VW belum mampu bersaing dengan merek-merek Jepang dan Korea yang menawarkan kendaraan dengan harga lebih kompetitif serta biaya perawatan yang lebih terjangkau. Kepercayaan konsumen terhadap VW juga sempat menurun akibat isu layanan purna jual yang kurang maksimal.
3. Seres

Seres, merek mobil listrik asal Tiongkok, mencatatkan angka penjualan yang sangat rendah dengan hanya 9 unit terjual. Meskipun tren mobil listrik mulai berkembang di Indonesia, Seres belum mampu menarik perhatian konsumen seperti Wuling atau BYD yang lebih agresif dalam pemasaran dan memiliki jaringan diler yang lebih luas. Selain itu, infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian daya masih terbatas, sehingga membuat konsumen ragu untuk memilih kendaraan listrik dari merek yang belum terlalu dikenal ini.
4. Volvo Cars

Volvo Cars, merek mobil asal Swedia yang dikenal dengan standar keselamatan tinggi, hanya mencatatkan penjualan sebanyak 10 unit pada Februari 2025. Salah satu alasan utama rendahnya penjualan Volvo di Indonesia adalah harga yang relatif tinggi serta dominasi merek premium lainnya. Selain itu, ketersediaan suku cadang dan jumlah diler yang terbatas juga menjadi kendala bagi konsumen yang ingin memiliki mobil Volvo.
5. Kia

Kia, merek asal Korea Selatan yang cukup populer di beberapa negara, mengalami penurunan penjualan signifikan di Indonesia. Hanya 15 unit Kia yang terjual sepanjang Februari 2025. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh persaingan ketat dengan Hyundai yang semakin agresif memperkenalkan model-model baru dengan teknologi canggih serta program after-sales yang lebih menarik. Selain itu, citra Kia di Indonesia yang belum sekuat merek Jepang seperti Toyota dan Honda juga menjadi tantangan tersendiri.
Penjualan mobil di Indonesia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari harga, layanan purna jual, ketersediaan suku cadang, hingga kepercayaan konsumen terhadap merek tertentu. Merek-merek yang mengalami angka penjualan terendah di Februari 2025 kebanyakan berasal dari segmen premium atau merek baru yang belum sepenuhnya dikenal di pasar Indonesia. Agar bisa bersaing, merek-merek ini perlu meningkatkan strategi pemasaran, memperluas jaringan layanan, dan menawarkan harga yang lebih kompetitif sesuai dengan daya beli masyarakat Indonesia.