Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bisakah Satu Kartu Tol Digunakan untuk Dua Mobil Secara Bersamaan?

Gerbang Tol (GT) Kuala Tanjung di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). (dok. PT Hutama Marga Waskita)

Penggunaan kartu tol elektronik (e-Toll) memang memudahkan transksi di gerbang tol, sehingga mengurangi kemacetan dan mempercepat perjalanan. Namun, mungkin ada pengendara yang bertanya-tanya, apakah satu kartu tol bisa digunakan untuk dua mobil yang berbeda pada saat yang sama?

Nah, artikel ini akan membahas aturan penggunaan kartu tol untuk lebih dari satu mobil, bagaimana sistem pencatatan bekerja, serta risiko yang mungkin terjadi jika kartu digunakan di dua mobil dalam waktu bersamaan. 

1. Aturan penggunaan kartu tol untuk lebih dari satu mobil

Ilustrasi bahu jalan tol (toyota.astra.co.id)

Kartu tol elektronik seperti e-Toll, e-Money, Brizzi, Flazz, atau TapCash tidak secara khusus dikaitkan dengan satu kendaraan tertentu. Artinya, satu kartu bisa digunakan untuk beberapa kendaraan selama saldo mencukupi dan tidak ada aturan khusus dari operator tol yang melarangnya.

Namun, ada satu aturan penting yang perlu diperhatikan, yakni satu kartu tidak dapat digunakan pada dua mobil secara bersamaan di dalam sistem tol yang sama. Ini karena sistem tol akan mencatat data transaksi saat kendaraan masuk dan keluar tol. Sehingga, jika kartu digunakan oleh kendaraan pertama untuk masuk ke tol, tetapi kendaraan kedua mencoba keluar menggunakan kartu yang sama, sistem akan mendeteksi adanya ketidaksesuaian.

Operator tol mengandalkan pencatatan gerbang masuk dan keluar untuk menentukan tarif yang harus dibayar. Jika kartu yang sama digunakan oleh dua kendaraan dalam waktu bersamaan, hal ini dapat menyebabkan transaksi tidak valid dan berpotensi menyebabkan masalah di gerbang tol.

2. Cara kerja sistem tol mencatat transaksi

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (KUTEPAT) Seksi 2 Kuala Tanjung – Indrapura. (dok. PT Hutama Marga Waskita)

Ketika kendaraan melewati gerbang tol menggunakan kartu elektronik, sistem mencatat beberapa informasi penting, seperti waktu dan lokasi gerbang masuk, nomor kartu yang digunakan, serta saldo kartu sebelum dan sesudah transaksi.

Lalu, saat kendaraan keluar dari tol, sistem akan mencocokkan data dari gerbang masuk dengan gerbang keluar. Jika kartu yang sama digunakan oleh kendaraan lain untuk masuk ke tol sementara kendaraan pertama belum keluar, sistem akan mendeteksi anomali transaksi dan kartu bisa dianggap tidak valid.

Akibatnya, pengemudi bisa mengalami kendala saat melewati gerbang tol, seperti kartu tidak bisa digunakan untuk keluar tol, harus membayar denda atau biaya tambahan, kendaraan tidak bisa keluar hingga masalah diselesaikan dengan petugas tol. Hal ini bisa menjadi masalah besar, terutama jika terjadi di jalur tol yang sibuk atau saat jam-jam padat.

3. Konsekuensi jika kartu digunakan secara bersamaan

ilustrasi jalan tol (dok. Jasa Marga)

Meskipun tidak ada aturan yang melarang penggunaan satu kartu untuk beberapa kendaraan pada waktu yang berbeda, ada risiko besar jika kartu digunakan secara bersamaan di dalam sistem tol.

Beberapa konsekuensi yang bisa terjadi antara lain transaksi tol gagal. Ini bisa terjadi jika kendaraan pertama masuk tol dengan kartu tertentu, tetapi kendaraan kedua mencoba keluar dengan kartu yang sama, sistem tidak dapat mencocokkan data masuk dan keluar, sehingga transaksi bisa gagal.

Selain itu, dalam beberapa kasus, saldo dalam kartu bisa terkunci sementara karena adanya anomali transaksi. Hal ini berarti kartu tidak bisa digunakan hingga masalah diselesaikan oleh petugas tol.

Konsekuensi lain, jika sistem mendeteksi kesalahan penggunaan kartu, pengemudi mungkin harus menepi dan meminta bantuan petugas. Hal ini dapat menyebabkan penundaan perjalanan, terutama di gerbang tol yang padat.

Selain itu, beberapa operator tol memiliki kebijakan tertentu untuk mencegah penyalahgunaan kartu tol. Jika terdeteksi adanya penggunaan kartu secara tidak sah, ada kemungkinan pengemudi dikenakan denda atau harus membayar tarif tol dengan metode lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us