Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Supercar Jepang Paling Legendaris

Lexus LFA (Pexels/S. von Hoerst)
Lexus LFA (Pexels/S. von Hoerst)

Saat membahas supercar, dua mobil yang muncul di benak kita mungkin Ferrari atau Lamborghini. Keduanya memang supercar yang sangat populer. Dan keduanya sama-sama garapan pabrikan Italia.

Tapi supercar bukan monopoli pabrikan Italia, sebab pabrikan Jepang juga punya sederet supercar yang gak kalah keren. Selain itu supercar pabrikan Jepang juga dikenal karena masih cukup nyaman untuk digunakan harian.

Nah, berikut lima supercar hasil tangan pabrikan Jepang yang sangat legendaris di dunia.

1. Nissan GT-R: Sang "Godzilla"

Nissan GTR (Pexels/Stephan Louis)
Nissan GTR (Pexels/Stephan Louis)

Nissan GT-R, yang sering dijuluki "Godzilla," adalah salah satu supercar paling ikonik dari Jepang. Diluncurkan pertama kali pada 2007, GT-R R35 menawarkan performa yang menakjubkan dengan mesin 3.8 liter twin-turbo V6 yang mampu menghasilkan lebih dari 550 daya kuda.

Dilengkapi dengan sistem penggerak all-wheel-drive dan teknologi canggih, GT-R dikenal karena kecepatan luar biasa dan kemampuan handling yang presisi. Keberhasilannya dalam dunia balapan dan otomotif membuatnya menjadi saingan tangguh bagi supercar Eropa dengan harga yang lebih terjangkau. 

2. Toyota Supra: Ikon dari dua generasi

Toyota Supra (Pexels/Garvin St. Villier)
Toyota Supra (Pexels/Garvin St. Villier)

Toyota Supra, terutama model A80 dan A90, adalah salah satu supercar yang paling legendaris dari Toyota. Supra A80, yang dikenal dengan mesin 2JZ-GTE inline-6 twin-turbocharged, terkenal karena potensi modifikasinya yang hampir tak terbatas, membuatnya favorit di kalangan penggemar modifikasi.

Model terbaru, A90, dilengkapi dengan mesin 3.0L inline-6 turbo, membawa performa modern yang sangat impresif. Supra juga mendapatkan popularitas global berkat penampilannya di film "The Fast and the Furious," menjadikannya simbol budaya otomotif. 

3. Honda NSX: Jawaban Jepang untuk supercar Eropa

Honda NSX (Pexels/ Erik Mclean)
Honda NSX (Pexels/ Erik Mclean)

Honda NSX, juga dikenal sebagai Acura NSX di beberapa pasar, pertama kali diperkenalkan pada 1990 dan segera menjadi salah satu supercar paling terkenal dari Jepang. Dengan mesin V6 berkapasitas 3.0 liter dan teknologi VTEC, serta sasis aluminium yang ringan, NSX menawarkan pengendalian yang sangat presisi.

Keterlibatan legenda Formula 1 Ayrton Senna dalam pengembangan suspensi menambah status legendaris NSX. Mobil ini dianggap sebagai jawaban Jepang terhadap supercar Ferrari dan Porsche, menggabungkan performa tinggi dengan daya tahan luar biasa.

4. Mazda RX-7: Ikonik dengan mesin rotary

Mazda RX7 (Pexels/Supreet)
Mazda RX7 (Pexels/Supreet)

Mazda RX-7 adalah mobil sport legendaris yang menonjol dengan penggunaan mesin rotary uniknya. Dengan mesin rotary twin-rotor 1.3 liter, RX-7 menawarkan keseimbangan performa dan handling yang luar biasa meskipun memiliki mesin yang lebih kecil dibandingkan supercar lainnya.

RX-7 menjadi ikon dalam budaya otomotif Jepang, terkenal karena handling-nya yang tajam dan popularitasnya di dunia modifikasi, serta penampilannya di berbagai film dan game. 

5. Lexus LFA: Kemewahan dalam kecepatan

Lexus LFA (Pexels/Garvin St. Villier)
Lexus LFA (Pexels/Garvin St. Villier)

Lexus LFA adalah supercar pertama dari Lexus, yang menjadi model sangat dihormati di kalangan pecinta otomotif. Menggunakan mesin V10 4.8 liter yang menghasilkan sekitar 552 daya kuda, LFA mampu mencapai kecepatan 0-100 km/jam dalam waktu 3,6 detik.

Suara mesin V10 yang khas dan desain aerodinamisnya yang tajam menjadikannya salah satu mobil paling eksklusif. Dengan produksi yang sangat terbatas, LFA tetap menjadi simbol keunggulan teknologi dan desain dari Lexus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us