Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Ciri Mobil Bekas Banjir, Jangan Sampai Kecolongan!

ilustrasi mobil kebanjiran (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Bau apek di dalam kabin adalah tanda mobil bekas banjir, sulit hilang meskipun sudah dibersihkan
  • Karat di tempat yang tidak biasa seperti pedal gas atau baut harus bikin kamu waspada
  • Sistem kelistrikan yang gak stabil bisa jadi tanda mobil pernah terendam banjir, cek dengan detail sebelum memutuskan beli

Beli mobil bekas memang bisa jadi pilihan cerdas buat kamu yang pengin punya kendaraan tapi tetap hemat budget. Tapi di balik harga miring, ada risiko tersembunyi yang kadang bikin pusing di kemudian hari, salah satunya adalah mobil bekas banjir. Mobil yang pernah terendam air biasanya menyimpan banyak masalah teknis yang nggak langsung kelihatan dari luar. Makanya, penting banget buat kamu tahu ciri-ciri mobil bekas banjir biar nggak menyesal setelah transaksi.

Mobil yang pernah kena banjir bisa mengalami kerusakan sistem kelistrikan, karat tersembunyi, sampai bau tak sedap yang susah hilang. Kalau nggak teliti waktu ngecek, kamu bisa saja bawa pulang mobil yang kelihatannya mulus, tapi isinya "bekas berenang." Buat kamu yang lagi cari mobil bekas, jangan cuma lihat harga dan tampilan, tapi juga perhatikan tanda-tanda mencurigakan. Yuk, simak tujuh ciri mobil bekas banjir yang harus kamu waspadai!

1. Bau apek di dalam kabin

ilustrasi memakai masker karena bau tidak enak (freepik.com/prostooleh)

Tanda paling umum dari mobil bekas banjir adalah bau lembap atau apek yang susah hilang. Meskipun sudah dibersihkan, bau ini sering muncul dari bagian tersembunyi seperti karpet, busa jok, atau ventilasi AC. Apalagi kalau mobil sudah lama terendam, aroma khas lembapnya cenderung menetap walaupun permukaannya terlihat bersih. Jadi, jangan ragu untuk buka semua pintu dan cium bau kabin dengan teliti.

Kadang penjual mencoba menyamarkan bau ini dengan pewangi kabin berlebihan. Tapi kalau kamu cermat, wangi menyengat justru bisa jadi tanda penutup bau asli yang kurang sedap. Kamu juga bisa cek bagian kolong karpet dan jok, kalau masih lembap atau berjamur, patut dicurigai. Karena bau nggak bisa bohong, apalagi kalau sudah meresap ke bahan interior.

2. Karat di tempat yang tidak biasa

ilustrasi mobil berkarat (freepik.com/freepik)

Karat memang bisa muncul di mobil tua, tapi karat di tempat aneh seperti pedal gas, dudukan jok, atau baut di bawah dashboard harus bikin kamu waspada. Bagian-bagian ini seharusnya jarang kena air, kecuali mobilnya pernah terendam. Kalau kamu lihat karat di area yang seharusnya kering, besar kemungkinan mobil tersebut pernah “berenang” cukup dalam. Cermati juga rangka jok dan rel tempat duduk, karena karat sering bersembunyi di sana.

Kalau kamu sempat, bawa senter kecil dan periksa area bawah karpet atau kolong bagasi. Kadang bagian dalamnya terlihat lebih kusam atau bahkan sudah mulai keropos. Mobil bekas banjir memang susah ditebak hanya dari luar, jadi kamu harus jeli lihat sisi-sisi tersembunyi. Karat di tempat tak wajar bisa jadi petunjuk awal bahwa mobil ini punya riwayat yang kurang bersih.

3. Sistem kelistrikan yang gak stabil

ilustrasi mengecek kondisi mesin mobil (freepik.com/peoplecreations)

Lampu yang suka nyala sendiri, audio yang hidup mati, atau indikator yang eror bisa jadi tanda sistem kelistrikan pernah terendam. Mobil bekas banjir sering punya masalah dengan kabel dan konektor yang korosi atau teroksidasi. Meski awalnya terlihat normal, lama-lama kelistrikan bisa rewel dan bikin kamu bolak-balik bengkel. Jadi, pastikan semua fitur elektronik dicek dengan detail sebelum kamu memutuskan beli.

Kamu bisa tes satu per satu: mulai dari lampu, power window, wiper, sensor, sampai audio. Kalau ada yang nggak nyambung atau terasa lambat merespons, jangan langsung anggap sepele. Kelistrikan itu rumit dan mahal kalau sudah rusak, jadi lebih baik kamu hindari mobil yang menunjukkan gejala ini. Ingat, yang kelihatan sepele di awal bisa jadi mimpi buruk di kemudian hari.

4. Kotoran yang tertinggal di celah sempit

ilustrasi mobil mogok karena banjir (pexels.com/Sveta K)

Salah satu ciri khas mobil bekas banjir adalah adanya sisa lumpur atau pasir halus di celah-celah sempit yang sulit dibersihkan. Misalnya di bawah karpet, dalam lipatan jok, sela-sela pintu, atau kisi-kisi AC. Walaupun sudah dicuci sampai mengilap, kotoran yang terselip sering luput dari pembersihan. Dan ini jadi bukti kuat kalau mobil pernah “tenggelam.”

Jangan ragu angkat karpet dasar dan buka-buka bagian dalam mobil. Kalau kamu menemukan pasir atau lumpur yang sudah mengering, besar kemungkinan itu sisa banjir. Mobil normal nggak akan punya kotoran di area-area sulit dijangkau kecuali pernah terendam air. Jadi, perhatikan celah kecil—karena di sanalah rahasia tersembunyi biasanya bersembunyi.

5. Suara mesin terdengar kasar atau tidak stabil

ilustrasi mengecek aki mobil (pexels.com/Sergey Meshkov)
ilustrasi mengecek aki mobil (pexels.com/Sergey Meshkov)

Mobil bekas banjir kadang punya suara mesin yang nggak normal—lebih kasar atau tidak stabil saat dihidupkan. Air yang masuk ke ruang mesin bisa merusak bagian dalam seperti piston, silinder, atau komponen elektrikal mesin. Meskipun mesin masih bisa nyala, biasanya performanya nggak lagi optimal. Dengarkan baik-baik suara saat starter dan jalankan mobil dalam kecepatan rendah.

Kalau kamu merasa mesin seperti “ngos-ngosan” atau ada suara logam yang nggak biasa, jangan buru-buru ambil keputusan. Mobil yang terdengar tidak halus bisa menyimpan banyak masalah di balik kap mesinnya. Coba juga gas perlahan dan lihat apakah ada jeda atau getaran yang aneh. Karena mesin adalah jantung mobil, jangan sampai kamu ambil yang kondisinya sudah pernah rusak karena banjir.

6. Fogging di lampu depan atau belakang

ilustrasi mengecek lampu mobil (freepik.com/freepik)

Lampu mobil yang terlihat berembun di bagian dalam bisa jadi petunjuk mobil pernah terendam. Embun atau fogging ini biasanya terjadi karena sisa air masuk ke dalam rumah lampu dan tidak dikeringkan sempurna. Walaupun terlihat sepele, ini tanda bahwa bagian kedap air mobil pernah bermasalah. Biasanya lampu yang sehat akan tetap bening dan kering, meskipun mobil sudah berumur.

Kamu juga bisa goyangkan mobil sedikit dan lihat apakah ada air yang bergerak di dalam rumah lampu. Kalau iya, artinya segel lampu sudah tidak sempurna akibat terkena air banjir. Jangan lupa cek bagian mika lampu depan dan belakang, karena kerusakan kecil bisa jadi petunjuk penting. Mobil dengan lampu yang masih bersih dan jernih biasanya tidak punya riwayat banjir.

7. Riwayat servis yang mencurigakan

ilustrasi servis mobil (pexels.com/cottonbro studio)

Mobil bekas banjir seringkali punya jejak servis yang tidak wajar, seperti perbaikan besar dalam waktu berdekatan. Kamu bisa cek buku servis atau tanya langsung ke bengkel langganan pemilik sebelumnya. Kalau ada catatan penggantian banyak komponen dalam waktu singkat, apalagi di area kelistrikan dan interior, bisa jadi itu mobil bekas banjir. Riwayat servis yang jujur bisa bantu kamu ambil keputusan lebih bijak.

Kalau mobil tersebut tidak punya riwayat servis resmi atau buku manualnya hilang, kamu patut lebih hati-hati. Karena catatan servis itu bisa jadi satu-satunya bukti mobil pernah dirawat dengan benar atau tidak. Minta juga untuk cek ke bengkel resmi kalau perlu, biar kamu dapat info teknis yang lebih lengkap. Jangan asal percaya sama tampilan luar, karena mobil bekas banjir bisa saja “dipoles” biar kelihatan oke.

So, membeli mobil bekas memang butuh kejelian ekstra, apalagi kalau kamu nggak mau dapat kendaraan dengan riwayat banjir yang merugikan. Mobil yang tampak bagus belum tentu sehat secara mesin dan interiornya, jadi penting banget buat kamu tahu ciri-ciri dasarnya. Dengan sedikit ketelitian dan pengetahuan, kamu bisa hindari risiko besar di masa depan. Jadi, sebelum jatuh cinta sama harga miring, pastikan dulu mobilnya bukan bekas terendam!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us