TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Kerja Sistem Pendingin Mobil, Penstabil Suhu Mesin Mobil

Penstabil suhu pada mesin mobil

ilustrasi mesin mobil (pixabay.com/Devolk)

Pernahkah kamu mengetahui bagimana suhu mobil tetap stabil meski digunakan terlalu lama? Nah, semua berkat sistem pendingin atau cooling system yang disematkan pada kendaraan roda empat ini.

Sistem pendingin merupakan sistem penstabilan suhu atau temperatur pada mesin mobil. Cooling system akan berfungsi saat mesin mobil mencapai temperatur tertentu. Pada situasi tersebut, terdapat cairan pendingin yang melakukan sirkulasi supaya mesin tidak mengalami overhead.

Sejatinya, terdapat beberapa komponen yang difungsikan untuk menjaga mesin mobil tidak mengalami kenaikan suhu secara ekstrem. Berikut cara kerja sistem pendingin mobil yang perlu kamu tahu.

1. Menyalakan komponen elektrikal

ilustrasi mesin mobil (Pexels.com/georgesultan)

Pertama, ketika mesin mulai menghidupkan komponen elektrikal, maka secara otomatis sensor Engine Coolant Temperature (ECT) akan mendeteksi suhu coolant pada water jacket.

Kemudian, sensor ECT akan mengirimkan data yang telah diperoleh ke Electrical Control Module(ECM) yang diteruskan pada Electrical Control Unit(ECU). Sistem ini berjalan secara berulang agar selalu mendapat data terbaru.

2. Menyalakan mesin

ilustrasi indikator bensin mobil (unsplash.com/Chuttersnap)

Selanjutnya, saat pengendara mulai menyalakan mesin, water pump secara otomatis akan berputar. Nah, gerakan memutar dari komponen ini berfungsi untuk mengedarkan coolant ke seluruh sistem. 

3. Bypass aliran coolant pada mesin

Komponen mesin mobil (pexels/mali maeder)

Apabila suhu masih berada di bawah 85 derajat Celsius, maka termostat masih dalam tertutup. Hal ini membuat putaran sirkulasi coolant masih tertahan pada water jacket dan belum dialirkan pada bagian radiator.

Baca Juga: Perbedaan Mesin Bensin dan Mesin Diesel, Simak Sebelum Beli Mobil Ya 

4. Menghidupkan radiator cooling fan

ilustrasi AC Mobil (Pexels.com/Kaboompics .com)

Setelah mesin menyala beberapa menit, mesin akan menyalurkan energi panas pada  coolant, sehingga suhunya meningkat hingga 86 derajat Celsius.

Kemudian, ECT akan mengirimkan data ke ECM yang diteruskan ke perangkat ECU. Selanjutnya, ECU akan mengirimkan instruksi untuk memutar radiator fan.

5. Mengalirkan coolant menuju radiator

(IDN Times/Dwi Agustiar)

Apabila suhu telah mencapai 85 derajat Celsius, termostat akan menutup katup bypass  secara otomatis. Hal ini membuat coolant akan diteruskan menuju radiator, melalui selang upper radiator hose. Radiator dapat bekerja akibat aliran udara dari radiator fins.

Coolant dengan temperatur tinggi kemudian mengalir menuju radiator core. Secara fisik radiator fins dan radiator core terpisah, tetapi keduanya dibuat dari bahan konduktor yang dapat mengalirkan panas. 

6. Menurunkan temperatur coolant

ilustrasi bagian dalam mesin mobil (Unsplash/Kayle Kaupanger)

Karena energi panas pada coolant sudah terlepas, selanjutnya suhu coolant akan turun secara perlahan. Kemudian, coolant akan keluar dari radiator dan mengalir kembali pada water jacket mesin melalui lower radiator hose. Proses ini pun akan terjadi secara berulang.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya