TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Oktan pada Bahan Bakar Minyak? Ini Penjelasannya

Ketahui nilai oktan sebelum beli bensin

Ilustrasi - SPBU Pertamina (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Seringkali, ketika membeli bensin, kamu mungkin bingung mengapa ada berbagai jenis bensin yang dijual. Misalnya, ada Pertalite, Pertamax, hingga Pertamax Turbo. Dari ketiga jenis tersebut kamu pun bertanya, mengapa harga yang ditawarkan berbeda, ada yang lebih mahal, maupun lebih murah, mana yang lebih berkualitas dibanding yang lainnya, dll.

Adanya perbedaan jenis-jenis bensin tersebut didasarkan pada nilai oktannya yang berbeda-beda. Seperti Pertalite dengan nilai oktan 90, Pertamax 92, dan Pertamax Turbo dengan nilai oktan 98.

Lalu, apa itu oktan bahan bakar? Berikut penjelasan tentang nilai oktan yang perlu kamu ketahui sebelum membeli bahan bakar kendaraan.

Baca Juga: Harga Naik, Benarkah BBM Indonesia Masih yang Termurah se-ASEAN?

1. Apa itu oktan bahan bakar?

Pom bensin Pertamina (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Nilai oktan adalah nilai yang digunakan sebagai ukuran standar kinerja bensin pada mesin kendaraan. Nilai oktan ini menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Makin tinggi nilai oktan, artinya makin tinggi kompresi yang dapat ditahan bahan bakar sebelum terjadi ledakan di dalam ruang bakar mesin.

Makin tinggi nilai oktan pada bensin, maka makin tahan kompresi dan membuatnya sulit terbakar. Oleh karena itu, butuh kompresi mesin yang tinggi pula untuk bisa menggunakan bensin dengan nilai oktan tinggi, agar bensin menjadi mudah terbakar.

Hal tersebut yang menyebabkan mesin kendaraan dengan kompresi tinggi membutuhkan bensin dengan nilai oktan tinggi. Jika mesin dengan kompresi tinggi meggunakan bensin dengan oktan rendah, akan menyebabkan efek knocking yang terjadi karena bensin oktan rendah mudah terbakar.

Setelah mengetahui penjelasan tersebut, kamu bisa memilih menggunakan bensin yang sesuai dengan kebutuhan kendaraanmu. Gunakan bensin sesuai dengan yang direkomendasikan oleh pabrik agar mesin kendaraan menjadi lebih awet. 

2. Akibat yang terjadi ketika tidak tepat memilih bensin

Ilustrasi servis kendaraan. Unsplash/Damir Kopezhanov

Setiap kendaraan memiliki rekomendasi minimal bensin apa yang harus digunakan dari pabrikan. Itu artinya, mau tidak mau kamu harus menggunakan rekomendasi bensin tersebut agar mesin kendaraan tidak mudah rusak. Jika tidak, kamu bisa saja mengalami apa yang disebut dengan detonasi akibat tidak mengikuti anjuran pengisian bahan bakar kendaraan.

Detonasi merupakan peristiwa ketika pembakaran pada mesin yang tidak tepat waktunya. Hal ini yang menyebabkan api di ruang bakar tiba-tiba membesar dan membuat proses pembakaran menjadi tidak sempurna. Akibatnya akselerasi mobil menjadi kurang, serta penggunaan bensin menjadi lebih boros. Parahnya, jika dilakukan terus-menerus, komponen mesin seperti piston, klep, dan dinding ruang bakar akan mengalami kerusakan.

Baca Juga: 6 Perbedaan Pertamax dan Pertalite yang Perlu Kamu Tahu 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya