ilustrasi alternator pada mobil (rx7club.com)
Alternator merupakan salah satu komponen vital dalam sistem kelistrikan kendaraan. Untuk memahami cara kerjanya, penting mengenal bagian-bagian yang menyusun alternator. Setiap komponen memiliki fungsi spesifik yang saling mendukung untuk menghasilkan listrik secara efisien. Berikut adalah komponen-komponen utama dari alternator:
1. Rotor
Rotor adalah bagian berputar di dalam alternator yang bertanggung jawab untuk menghasilkan medan magnet. Ketika rotor berputar, arus listrik mengalir melalui gulungan di dalamnya, menciptakan medan magnet yang berinteraksi dengan stator untuk menghasilkan listrik. Komponen ini biasanya terhubung dengan poros yang digerakkan oleh tali kipas kendaraan.
2. Stator
Stator adalah bagian diam (statis) dari alternator yang mengelilingi rotor. Komponen ini terdiri dari gulungan kawat tembaga yang akan menerima medan magnet dari rotor dan mengubahnya menjadi listrik. Arus listrik yang dihasilkan oleh stator kemudian diteruskan ke regulator dan diubah menjadi arus DC yang bisa digunakan oleh baterai dan sistem kelistrikan kendaraan.
3. Diode bridge (jembatan diode)
Komponen ini bertugas mengubah arus AC yang dihasilkan oleh stator menjadi arus DC sehingga dapat disimpan dalam baterai aki. Sebab, arus DC dibutuhkan untuk mengoperasikan perangkat elektronik kendaraan. Oleh karena itu, jembatan diode sangat penting dalam proses konversi arus.
4. Voltage regulator
Voltage regulator berfungsi mengontrol tegangan yang dihasilkan oleh alternator agar tetap stabil. Komponen ini bertugas memastikan bahwa tegangan yang dialirkan ke baterai dan sistem kelistrikan kendaraan tidak melebihi batas aman.
5. Pulley
Pulley terhubung dengan tali kipas kendaraan dan merupakan penggerak mekanis untuk rotor. Ketika mesin beroperasi, tali ini memutar pulley, yang kemudian memutar rotor di dalam alternator. Kecepatan putaran pulley memengaruhi jumlah listrik yang dihasilkan.