Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi alternator pada mobil (customcompleteautomotive.com)

Jakarta, IDN Times – Pernahkah kamu bertanya-tanya, bagaimana mobil bisa tetap berjalan meski aki sudah lama dipakai? Di balik semua itu, ada komponen penting yang diam-diam bekerja menjaga daya listrik agar tetap stabil, namanya alternator.

Alternator sendiri merupakan komponen yang sering kali luput dari pembahasan otomotif orang awam. Padahal, perannya sangat vital bagi kendaraan.

Mungkin kamu sudah pernah mendengar istilah ini, tetapi sudahkah kamu paham tentang apa itu alternator sebenarnya? Simak pembahasannya lebih lanjut dalam uraian di bawah ini, yuk!

Apa itu alternator?

ilustrasi alternator pada mobil (ricksautoservice.org)

Dilansir laman EMSA Generator, alternator adalah komponen penting dalam sistem kelistrikan kendaraan yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Komponen ini biasanya terhubung dengan mesin kendaraan melalui tali kipas sehingga ketika mesin berputar alternator juga ikut berputar.

Proses perputaran mesin dan alternator ini akan menghasilkan arus listrik. Nantinya, arus listrik yang diperoleh akan digunakan untuk mengisi ulang baterai dan menyuplai daya ke berbagai komponen listrik kendaraan. Contohnya lampu, radio, dan juga sistem pendingin.

Alternator memiliki peran vital untuk menjaga baterai tetap terisi dan memastikan seluruh perangkat listrik kendaraan berfungsi dengan baik saat mesin menyala. Tanpa alternator,  tegangan listrik aki mobil akan menurun dan kendaraan tidak akan bisa bekerja optimal.

Fungsi alternator

ilustrasi alternator pada mobil (shashinki.com)

Alternator berfungsi sebagai penghasil listrik dalam kendaraan dengan mengubah energi mekanis dari mesin menjadi energi listrik. Ketika mesin berputar, tali kipas yang terhubung ke alternator juga berputar sehingga memicu rotor di dalam alternator menghasilkan arus listrik.

Arus listrik yang dihasilkan dari perputaran alternator tersebut kemudian digunakan untuk mengisi ulang baterai aki kendaraan. Sebagian arus listrik tersebut juga digunakan untuk menyuplai daya ke berbagai komponen listrik, seperti lampu hingga sistem audio.

Dengan demikian, alternator menjadi komponen penting yang memastikan bahwa semua sistem kelistrikan dalam kendaraan berfungsi secara optimal. Mulai dari menjaga baterai tetap terisi hingga mencegah kehabisan daya listrik yang bisa mengganggu performa kendaraan.

Komponen-komponen alternator

ilustrasi alternator pada mobil (rx7club.com)

Alternator merupakan salah satu komponen vital dalam sistem kelistrikan kendaraan. Untuk memahami cara kerjanya, penting mengenal bagian-bagian yang menyusun alternator. Setiap komponen memiliki fungsi spesifik yang saling mendukung untuk menghasilkan listrik secara efisien. Berikut adalah komponen-komponen utama dari alternator:

1. Rotor

Rotor adalah bagian berputar di dalam alternator yang bertanggung jawab untuk menghasilkan medan magnet. Ketika rotor berputar, arus listrik mengalir melalui gulungan di dalamnya, menciptakan medan magnet yang berinteraksi dengan stator untuk menghasilkan listrik. Komponen ini biasanya terhubung dengan poros yang digerakkan oleh tali kipas kendaraan.

2. Stator

Stator adalah bagian diam (statis) dari alternator yang mengelilingi rotor. Komponen ini terdiri dari gulungan kawat tembaga yang akan menerima medan magnet dari rotor dan mengubahnya menjadi listrik. Arus listrik yang dihasilkan oleh stator kemudian diteruskan ke regulator dan diubah menjadi arus DC yang bisa digunakan oleh baterai dan sistem kelistrikan kendaraan.

3. Diode bridge (jembatan diode)

Komponen ini bertugas mengubah arus AC yang dihasilkan oleh stator menjadi arus DC sehingga dapat disimpan dalam baterai aki. Sebab, arus DC dibutuhkan untuk mengoperasikan perangkat elektronik kendaraan. Oleh karena itu, jembatan diode sangat penting dalam proses konversi arus.

4. Voltage regulator

Voltage regulator berfungsi mengontrol tegangan yang dihasilkan oleh alternator agar tetap stabil. Komponen ini bertugas memastikan bahwa tegangan yang dialirkan ke baterai dan sistem kelistrikan kendaraan tidak melebihi batas aman. 

5. Pulley

Pulley terhubung dengan tali kipas kendaraan dan merupakan penggerak mekanis untuk rotor. Ketika mesin beroperasi, tali ini memutar pulley, yang kemudian memutar rotor di dalam alternator. Kecepatan putaran pulley memengaruhi jumlah listrik yang dihasilkan.

Cara kerja alternator

ilustrasi alternator pada mobil (fcpeuro.com)

Cara kerja alternator dimulai saat mesin kendaraan dinyalakan. Alternator akan digerakkan oleh tali kipas yang terhubung ke mesin sehingga rotor di dalam alternator mulai berputar. Rotor ini dikelilingi oleh kumparan kawat yang menghasilkan medan magnet.

Saat rotor berputar, medan magnet tersebut akan bergerak melewati stator. Gerakan medan magnet melintasi stator ini menciptakan arus listrik AC (arus bolak-balik). Kemudian, arus AC ini diubah menjadi arus DC (arus searah) oleh dioda penyearah.

Arus DC yang dihasilkan disalurkan ke berbagai komponen kelistrikan kendaraan, seperti baterai aki, lampu, serta AC mobil. Regulator tegangan dalam alternator memastikan arus yang dihasilkan memiliki tegangan yang stabil agar tidak merusak komponen kelistrikan lainnya.

Demikian pembahasan apa itu alternator hingga bagaimana cara komponen ini bekerja pada sistem kelistrikan kendaraan. Semoga informasi ini menjawab rasa penasaranmu, ya. Kamu juga bisa temukan artikel menarik seputar istilah otomotif lainnya di IDN Times.

Editorial Team