Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Membersihkan AC Mobil dengan Foam Malah Bisa Merusak?

ilustrasi mual saat terkena ac mobil (freepik.com/freepik)
ilustrasi mual saat terkena ac mobil (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Risiko kerusakan pada evaporator
  • Potensi tersumbatnya saluran pembuangan
  • Alternatif pembersihan yang lebih aman
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat kamu merasa udara dari AC mobil mulai berbau kurang sedap atau hembusannya tidak lagi segar, salah satu cara instan yang sering ditawarkan adalah menggunakan foam cleaner. Produk ini biasanya dijual bebas dan diklaim mampu membersihkan kotoran serta bakteri di saluran AC dengan mudah. Cukup semprotkan busa pembersih ke dalam saluran udara, lalu hidupkan AC agar kotoran terdorong keluar bersama busa. Praktis, murah, dan tampak cepat memberi hasil. Namun, benarkah metode ini aman? Atau justru bisa menimbulkan kerusakan pada sistem AC mobil?

Foam cleaner memang terlihat menarik karena bisa digunakan tanpa perlu membongkar seluruh komponen. Sayangnya, banyak pemilik mobil yang tidak sadar bahwa AC adalah sistem tertutup dan sensitif. Kompresor, evaporator, dan filter kabin bekerja dengan mekanisme yang presisi. Jika ada zat kimia asing masuk secara berlebihan atau tersisa di dalam sistem, risikonya justru bisa memperburuk kondisi AC. Oleh karena itu, penting untuk memahami dulu apa dampaknya sebelum menjadikan foam cleaner sebagai solusi utama.

1. Risiko kerusakan pada evaporator

Evaporator pada AC mobil. (Hyundai.com/id)
Evaporator pada AC mobil. (Hyundai.com/id)

Evaporator merupakan komponen penting dalam sistem AC mobil yang berfungsi mendinginkan udara sebelum disalurkan ke dalam kabin. Karena posisinya tersembunyi di balik dasbor, banyak orang menggunakan foam cleaner untuk membersihkannya tanpa harus membongkar bagian dalam. Namun, jika penyemprotan dilakukan secara sembarangan, busa pembersih bisa menempel di antara sirip-sirip evaporator dan tidak keluar dengan sempurna.

Residu busa yang tertinggal ini lama-kelamaan dapat mengering dan menimbulkan korosi pada logam evaporator. Selain itu, sisa busa justru bisa menjadi tempat menempel debu dan kotoran baru, sehingga membuat permukaan evaporator semakin kotor. Akibatnya, aliran udara jadi terhambat dan kemampuan pendinginan AC menurun. Bukannya bersih dan segar, sistem AC malah bisa cepat rusak dan mengeluarkan udara yang tidak lagi sedingin sebelumnya.

2. Potensi tersumbatnya saluran pembuangan

ilustrasi seorang wanita menyentuh ac mobil (freepik.com/freepik)
ilustrasi seorang wanita menyentuh ac mobil (freepik.com/freepik)

Foam cleaner memang efektif untuk membersihkan evaporator AC mobil karena busanya mampu mengangkat debu dan kotoran yang menempel di dalam saluran udara. Namun, busa ini seharusnya keluar melalui saluran pembuangan air kondensasi agar tidak tertinggal di dalam sistem. Jika busa tidak mengalir keluar dengan sempurna, saluran tersebut bisa tersumbat dan menyebabkan air hasil pendinginan menumpuk di dalam box AC.

Penumpukan air ini bukan hanya membuat udara di kabin terasa lembap, tapi juga bisa menimbulkan bau apek yang mengganggu kenyamanan. Dalam kondisi lembap seperti itu, jamur dan bakteri dapat tumbuh lebih cepat, bahkan air bisa merembes hingga ke karpet mobil. Akibatnya, kabin jadi tidak higienis dan bisa menimbulkan masalah kesehatan bagi pengemudi maupun penumpang, terutama yang sensitif terhadap debu atau alergi.

3. Alternatif pembersihan yang lebih aman

Ilustrasi mekanik mengecek kelistrikan mesin mobil (pexels.com/Gustavo Fring)
Ilustrasi mekanik mengecek kelistrikan mesin mobil (pexels.com/Gustavo Fring)

Daripada hanya mengandalkan foam, pembersihan AC mobil sebaiknya dilakukan secara berkala di bengkel yang memiliki peralatan khusus. Mekanik biasanya akan melepas filter kabin, membersihkan evaporator dengan cairan khusus, serta memeriksa kondisi freon dan kompresor. Dengan begitu, hasilnya lebih menyeluruh dan tidak menimbulkan risiko kerusakan. Foam cleaner masih bisa digunakan sebagai solusi darurat, tetapi jangan dijadikan kebiasaan utama.

Pada akhirnya, membersihkan AC mobil dengan foam tidak serta-merta merusak jika dilakukan dengan benar dan sesekali. Namun, penggunaan berlebihan atau asal-asalan justru berpotensi memperpendek usia komponen AC. Jadi, bijaklah dalam memilih cara perawatan, karena kenyamanan berkendara tidak hanya soal udara dingin, tapi juga soal ketahanan mesin pendingin yang bekerja di balik dashboard mobilmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Hyundai Stargazer Cartenz Raih Penghargaan The Drum Awards 2025

27 Nov 2025, 07:05 WIBAutomotive