Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bahaya Mengerem Mendadak Tanpa Alasan, Jangan Abaikan!

ilustrasi tabrakan beruntun akibat pengereman mendadak (pexels.com/David Henry)
Intinya sih...
  • Mengerem mendadak bisa menyebabkan roda kendaraan terkunci, sulit dikendalikan, dan berhenti tiba-tiba.
  • Pengereman mendadak tanpa alasan bisa menyebabkan tabrakan beruntun dan cedera serius pada penumpang.
  • Pengereman mendadak mempercepat keausan kampas rem dan ban serta mengganggu fokus pengendara lain di jalan.

Berkendara di jalan raya butuh kewaspadaan tinggi. Setiap keputusan yang diambil bisa berdampak besar, termasuk cara mengerem. Sayangnya, masih banyak pengendara yang asal injak rem tanpa alasan jelas. Padahal, pengereman mendadak bisa berbahaya dan berisiko menyebabkan kecelakaan. Mengerem mendadak tanpa alasan bukan cuma bikin kendaraan di belakang kaget, tapi juga bisa menyebabkan tabrakan beruntun. Selain itu, pengereman yang tiba-tiba bisa bikin kendaraan kehilangan traksi dan sulit dikendalikan. Banyak kasus kecelakaan terjadi karena pengemudi nggak bisa mengantisipasi pengereman mendadak dari kendaraan di depan. Kalau semua pengendara lebih disiplin dan paham cara mengerem dengan benar, lalu lintas bisa lebih aman dan nyaman. Berikut lima bahaya utama mengerem mendadak tanpa alasan yang wajib diwaspadai.

1. Resiko roda terkunci dan sulit dikendalikan

ilustrasi tabrakan beruntun akibat pengereman mendadak (pexels.com/Karl Solano)

Mengerem mendadak bisa menyebabkan roda kendaraan terkunci, terutama kalau kendaraan nggak dilengkapi sistem ABS (Anti-lock Braking System). Kalau roda terkunci, kendaraan bisa kehilangan traksi dan sulit dikendalikan. Kondisi ini makin berbahaya kalau jalanan licin atau basah. Kendaraan bisa tergelincir dan berpotensi menyebabkan kecelakaan. Selain itu, roda yang terkunci bisa bikin kendaraan berhenti secara tiba-tiba tanpa kontrol yang baik. Kalau kendaraan kehilangan kendali, pengemudi bisa kesulitan menghindari rintangan di jalan. Ini bisa berujung pada tabrakan atau insiden yang lebih serius.

2. Bisa menyebabkan kecelakaan beruntun

ilustrasi tabrakan beruntun akibat pengereman mendadak (pexels.com/Mykhailo Volkov)

Pengereman mendadak tanpa alasan bisa bikin kendaraan di belakang nggak sempat bereaksi. Kalau jarak terlalu dekat, tabrakan beruntun bisa terjadi. Semakin tinggi kecepatan kendaraan, semakin besar dampak kecelakaan yang bisa ditimbulkan. Pengemudi di belakang yang nggak siap bisa kehilangan kontrol dan menabrak kendaraan di depannya. Selain itu, tabrakan beruntun bisa menyebabkan kemacetan panjang dan membahayakan banyak pengendara lain di sekitar lokasi kejadian.

3. Membahayakan keselamatan penumpang

ilustrasi tabrakan beruntun akibat pengereman mendadak (pexels.com/Serhii Bondarchuk)

Saat kendaraan berhenti secara tiba-tiba, penumpang di dalam mobil bisa terdorong ke depan karena gaya inersia. Kalau nggak pakai sabuk pengaman, risiko cedera makin tinggi. Anak-anak dan penumpang dengan bobot tubuh lebih ringan lebih rentan mengalami cedera akibat pengereman mendadak. Kepala bisa terbentur dashboard atau kursi depan, menyebabkan luka serius. Selain itu, penumpang yang nggak siap bisa kehilangan keseimbangan dan mengalami cedera akibat benturan dalam kendaraan.

4. Bisa merusak komponen rem dan ban

ilustrasi tabrakan beruntun akibat pengereman mendadak (pexels.com/Mike Bird)

Pengereman mendadak yang sering dilakukan bisa mempercepat keausan kampas rem dan ban. Rem yang terlalu sering dipakai secara tiba-tiba bisa kehilangan efektivitasnya dan bikin pengereman jadi kurang maksimal. Selain itu, ban yang sering mengalami gesekan mendadak bisa lebih cepat aus dan kehilangan daya cengkeram. Kalau kondisi ban sudah nggak optimal, risiko tergelincir makin tinggi. Merawat rem dan ban dengan baik bisa membantu menjaga keselamatan berkendara dan menghindari risiko kecelakaan akibat komponen yang rusak.

5. Mengganggu konsentrasi pengendara lain

ilustrasi tabrakan beruntun akibat pengereman mendadak (pexels.com/Mike Bird)

Pengereman mendadak tanpa alasan bisa bikin pengendara lain kehilangan fokus dan panik. Kalau ada kendaraan yang tiba-tiba berhenti tanpa sebab, pengemudi lain bisa bingung dan kesulitan mengantisipasi pergerakan di jalan. Selain itu, pengendara yang panik bisa melakukan manuver mendadak yang berisiko menyebabkan kecelakaan. Misalnya, menghindar secara tiba-tiba tanpa melihat kondisi lalu lintas di sekitar. Kesadaran buat mengerem dengan benar bisa membantu menjaga ketertiban di jalan dan mengurangi risiko kecelakaan.

Mengerem mendadak tanpa alasan bisa berbahaya dan berisiko menyebabkan kecelakaan. Risiko roda terkunci, tabrakan beruntun, cedera penumpang, kerusakan komponen kendaraan, dan gangguan konsentrasi pengendara lain adalah dampak yang harus dihindari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us