Jakarta, IDN Times - Aki atau baterai menjadi salah satu komponen kelistrikan vital yang ada pada kendaraan bermotor seperti mobil. Aki berperan dalam berbagai hal, mulai dari menyalakan mesin hingga berbagai sistem elektronik di mobil.
Secara umum, aki mobil terbagi menjadi dua jenis, yaitu aki kering dan aki basah. Lalu, di antara kedua jenis aki tersebut, kira-kira jenis aki apa yang paling awet, ya?
Mengutip dari beberapa sumber, usia pakai aki kering dan aki basah pada mobil sebenarnya mirip-mirip alias tidak akan berbeda jauh. Rata-rata aki mobil, baik aki kering maupun basah, mampu bertahan antara dua hingga lima tahun.
Namun, ada beberapa faktor yang menentukan masa pakai sebuah aki, mulai dari sistem pengisian aki atau alternator hingga ke perawatan aki tersebut.
Hal utama yang membedakan aki kering dan aki basah ialah dari sisi perawatannya. Aki kering sering juga disebut sebagai aki MF (Maintenance Free), yang artinya tidak membutuhkan perawatan sama sekali.
Sedangkan aki basah, membutuhkan perawatan rutin yang wajib dilakukan, yaitu mengganti cairan aki. Apabila penggantian cairan aki tidak dilakukan, maka dapat berdampak ke kinerja dan usia pakai aki tersebut.
Nah, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk pengguna aki kering maupun aki basah agar kondisi aki dapat terus terjaga.
Pertama, jagalah kebersihan aki jangan sampai banyak kotoran terutama pada sisi terminal aki, yang ditakutkan dapat mengurangi performa aki. Lalu jangan lupa memanaskan kendaraan sekitar 5-10 menit sebelum digunakan, tapi bagi pengguna aki basah hal ini tidak perlu dilakukan.
Pengguna aki basah cukup memeriksa secara rutin ketinggian cairan yang ada di dalam aki. Jika sudah berkurang, sebaiknya segera ditambah sesuai batas minimalnya.
Terakhir, rutin mengecek kondisi alternator dan regulator. Alternator berfungsi untuk mengubah putaran mesin menjadi energi listrik untuk aki. Sedangkan regulator, berfungsi sebagai pengatur kestabilan arus pengisian aki agar lebih optimal.