Sokong Industri Kendaraan Listrik, Ini Langkah Bank DBS Indonesia

Beri pembiayaan USD 16 juta untuk Indomobil

Banyak penelitian menyatakan bahwa bumi harus segera dilindungi. Salah satu caranya adalah mendukung industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan seperti kendaraan listrik. Nah, untuk itu PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) menandatangani pembiayaan sebesar USD 16 juta atau setara dengan Rp 244 miliar untuk PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk (Indomobil).

Mengapa ini dilakukan? Dan apa dampaknya? Simak lengkapnya di bawah, ya!

1. Sejalan dengan visi ‘Best Bank for a Better World’

Sokong Industri Kendaraan Listrik, Ini Langkah Bank DBS IndonesiaIlustrasi "Best Bank for a Better World’ (123rf.com/fantasticstudio)

Jadi, guys, Bank DBS Indonesia memiliki tujuan jadi "Best Bank for a Better World’. Bank DBS Indonesia berkomitmen buat ngegabungin hal-hal seperti peduli lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik (ESG) dalam semua bagian bisnisnya.

Bank DBS melakukan hal tersebut lewat tiga poin penting: responsible banking, responsible business practice, dan impact beyond banking.

Kerjasama antara Bank DBS Indonesia sama Indomobil itu contoh dari yang pertama, yaitu responsible banking. Keduanya menitikberatkan pada produk perbankan yang bertanggung jawab serta berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Baca Juga: Manulife dan Bank DBS Luncurkan Asuransi untuk Perencanaan Peninggalan Berharga

2. Mempercepat transisi ke kendaraan ramah lingkungan

Sokong Industri Kendaraan Listrik, Ini Langkah Bank DBS IndonesiaIlustrasi mobil listrik (123rf.com/euphoriadesign)

Untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan tentu mencakup banyak aspek. Salah satunya adalah transisi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik yang dipercayai lebih ramah lingkungan. 

“Oleh karena itu, kami memberikan fasilitas pendanaan sebesar USD 16 juta kepada Indomobil yang diharapkan dapat mendukung percepatan pengadaan kendaraan listrik yang lebih rendah karbon untuk mendukung realisasi ekonomi hijau. Kedepannya, kami, Bank DBS, berkomitmen untuk membantu semakin banyak perusahaan dalam beralih ke praktik yang lebih hijau guna mencapai target emisi nol bersih pada 2050 atau lebih cepat, seperti yang sudah kami canangkan sebelumnya,” jelas Executive Director Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Ello Hanson. 

3. Indomobil dan Bank DBS perhatikan kelestarian lingkungan

Sokong Industri Kendaraan Listrik, Ini Langkah Bank DBS IndonesiaIlustrasi kelestarian lingkungan (123rf.com/nijiemu)

Indomobil adalah sebuah grup bisnis otomotif terintegrasi yang didirikan pada tahun 1976. Saat ini, Indomobil memiliki sejumlah lini bisnis yang terdiversifikasi dari kendaraan bermotor roda dua, kendaraan bermotor roda empat, bus, truk, alat berat, logistik, sewa kendaraan, bahan bakar dan pelumas, serta multifinance. 

Untuk mendukung misi keberlanjutannya, Indomobil pun sudah mulai menawarkan portfolio mobil listrik (Electric Vehicle/EV) yang ekstensif dari merek-merek ternama seperti KIA, Nissan, Citroen dan Maxus.

“Sejalan dengan visi kami untuk menjadi perusahaan otomotif paling andal dan tepercaya di dalam negeri, kami memahami bahwa bisnis yang berkelanjutan dan memerhatikan aspek kelestarian lingkungan merupakan sebuah tujuan yang wajib dimiliki seluruh perusahaan dari setiap industri, yang dalam merealisasikannya memerlukan upaya dari banyak pihak. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi fasilitas pendanaan yang diberikan Bank DBS Indonesia dan kami berharap kemitraan ini menjadi pendorong bagi bisnis Indomobil yang lebih berkelanjutan kedepannya,” kata President Director PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk Jusak Kertowidjojo.

4. Bank DBS Indonesia beri pembiayaan lebih dari Rp4 T untuk dukung keberlanjutan

Sokong Industri Kendaraan Listrik, Ini Langkah Bank DBS IndonesiaIlustrasi sustainable (123rf.com/rawpixel.com)

Di Indonesia, per bulan Juli 2023, Bank DBS Indonesia telah memberikan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp4 triliun atau naik 253 persen sejak tahun sebelumnya. Dalam lingkup regional, komitmen DBS Group akan pembiayaan berkelanjutan–yang terdiri dari pinjaman hijau, pinjaman energi terbarukan, pinjaman keberlanjutan, dan pinjaman transisi–telah mencapai SGD61 miliar hingga akhir tahun 2022, melebihi target SGD50 miliar dua tahun sebelumnya. 

Selain itu, guna mencapai target emisi nol bersih pada 2050, DBS Group mengambil langkah yang lebih proaktif salah satunya dengan meluncurkan panduan dekarbonisasi bertajuk “Our Path to Net Zero–Supporting Asia’s Transition to a Low-carbon Economy”.

Dalam panduan itu guys, terdapat sembilan sektor yang menjadi fokus utama, mulai dari sektor aviasi, otomotif, properti, kimia, pangan dan pertanian, minyak dan gas, energi, baja, dan pelayaran. 

Melalui kesembilan sektor tersebut, DBS Group berkomitmen untuk menjadi advisor nasabah korporat dalam melalui proses transisi ke energi terbarukan. Untuk informasi lebih lanjut terkait komitmen keberlanjutan DBS Group, kamu bisa kunjungi laman berikut. (WEB)

Baca Juga: Bank DBS Perkuat Posisi sebagai Bank of Choice for Transition

Topik:

  • Tisa Ajeng Misudanar Azryatiti

Berita Terkini Lainnya