BYD Semakin Dominan di Indonesia, 8.200 Mobil Terjual dalam 3 Bulan!

- BYD mendominasi pasar mobil listrik Indonesia dengan pangsa sekitar 50 persen dalam tiga bulan pertama tahun 2025.
- Penjualan BYD mencapai lebih dari 8.200 unit selama kuartal pertama tahun 2025, termasuk sub-merek premium Denza, menandakan peningkatan minat konsumen Indonesia terhadap mobil listrik.
- BYD berhasil menjawab kebutuhan konsumen Indonesia dengan model-model seperti Dolphin, Atto 3, dan Denza D9 yang mampu memenuhi berbagai segmen pasar.
Perkembangan mobil listrik di Indonesia makin menggeliat dari tahun ke tahun. Didukung oleh regulasi pemerintah dan meningkatnya kesadaran masyarakat soal kendaraan ramah lingkungan, pasar mobil listrik kini menjadi ajang persaingan baru antar produsen otomotif dunia. Salah satu yang paling menonjol di awal 2025 adalah BYD, merek asal Tiongkok yang sukses menarik perhatian publik lewat jajaran mobil listrik canggih dan harga yang kompetitif.
Persaingan mobil listrik di Indonesia makin panas, tapi satu nama tampil menonjol di awal tahun 2025: BYD. Merek asal Tiongkok ini sukses mendominasi pasar mobil listrik nasional, bahkan meraih pangsa pasar sekitar 50 persen hanya dalam tiga bulan pertama tahun ini. Lewat lini produk andalannya seperti Dolphin, Atto 3, dan Seal, BYD semakin kuat menancapkan taringnya di Tanah Air.
1. BYD jual 8.200 unit mobil hanya dalam tiga bulan

Berdasarkan data yang dibagikan oleh Nathan Sun, Direktur Operasi PT BYD Motor Indonesia, penjualan BYD mencapai lebih dari 8.200 unit selama kuartal pertama tahun 2025. Angka itu termasuk sub-merek premium mereka, Denza, dan berhasil membuat BYD menguasai 50 persen pasar kendaraan listrik nasional.
Dominasi ini menjadi bukti bahwa konsumen Indonesia mulai melirik mobil listrik sebagai pilihan utama, dan BYD berhasil menjawab kebutuhan itu dengan baik. Model-model seperti BYD Dolphin yang terjangkau, Atto 3 yang stylish, hingga Denza D9 yang mewah, mampu memenuhi berbagai segmen pasar. Tak hanya laku keras di dalam negeri, BYD juga mencatat penjualan ekspor yang mencengangkan.
2. Penjualan global meroket, ekspor capai rekor baru

Kinerja positif BYD di Indonesia ikut berkontribusi pada performa global mereka. Selama periode Januari hingga Maret 2025, penjualan mobil listrik BYD—baik yang 100% listrik (BEV) maupun hybrid (PHEV)—mencapai 1 juta unit secara global. Angka ini naik hampir 60 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Tak kalah menarik, pada Maret 2025 saja, ekspor mobil BYD menembus 72.000 unit, meningkat 89 persen dari tahun sebelumnya. Ini membuktikan bahwa mobil listrik asal Tiongkok tersebut bukan hanya jago kandang, tapi juga kompetitif di pasar dunia.
Kesuksesan ini didukung oleh strategi BYD dalam membangun ekosistem yang lengkap—mulai dari kendaraan, baterai, hingga teknologi produksi ramah lingkungan. Mereka tak hanya menjual produk, tapi juga menawarkan visi jangka panjang untuk masa depan transportasi yang lebih bersih.
3. BYD bakal memperluas jaringan di tanah air

Untuk menjaga dan memperkuat posisinya di pasar Indonesia, BYD tidak hanya fokus pada penjualan unit saja. Mereka juga serius mengembangkan jaringan distribusi dan layanan purnajual. Saat ini, BYD telah memiliki 50 dealer yang tersebar di 27 kota di seluruh Indonesia. Langkah ini penting agar konsumen semakin mudah dalam membeli, merawat, dan berkonsultasi tentang produk BYD.
Dalam ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, BYD turut memamerkan berbagai model andalannya. Mulai dari mobil listrik kompak Dolphin, SUV futuristik Sealion 7, hingga MPV premium Denza D9—semua ditampilkan untuk menarik hati pengunjung dan calon pembeli.
Ke depan, BYD akan terus memperkuat ekosistem mobil listrik di Indonesia. Dengan harga bersaing, teknologi mutakhir, dan jaringan yang luas, tak heran kalau BYD jadi pemain utama dalam era elektrifikasi otomotif Tanah Air.