Jakarta, IDN Times - Oli transmisi menjadi salah satu pelumas di mobil yang wajib dicek kondisinya dan diganti secara berkala. Fungsi utamanya ialah untuk mengurangi gesekan antara komponen-komponen di dalam sistem transmisi mobil.
Dikutip dari laman Auto2000, penggunaan oli transmisi harus sesuai dengan spesifikasi dan takaran yang yang tepat atau sesuai anjuran pabrikan agar transmisi mobil dapat lebih awet dan lebih efisien.
Jika oli transmisi mobil kurang dari takaran seharusnya, bisa mengakibatkan beberapa kondisi yang mengurangi sekaligus mengganggu kenyamanan mengemudi. Pertama, perseneling bisa berpindah ke posisi netral secara tiba-tiba meskipun mobil sedang melaju.
Kemudian, muncul bunyi kasar ketika perseneling gigi sedang dipindahkan pengemudi juga bisa dirasakan pengemudi kalau oli transmisinya kurang dari takaran.
Ciri lainnya dari takaran oli transmisi yang kurang ialah tuas transmisi menjadi lebih sulit untuk digerakkan atau terasa keras.
Lalu, perpindahan gigi juga bisa menjadi tersendat, khususnya pada mobil dengan transmisi manual. Hal-hal tersebut pastinya sangat mempengaruhi kenyamanan ketika mengemudi.
Untuk mengetahui kapasitas atau sisa oli transmisi sebenarnya cukup mudah, yaitu lewat dipstick. Biasanya dipstick di mobil ada dua, untuk oli mesin mobil dan oli transmisi mobil. Pada dipstick akan terdapat batas oli minimum dan maksimum, jika berada di bawah batas oli minimum sebaiknya segera ganti oli transmisi dengan yang baru.
Berkurangnya takaran oli transmisi di mobil juga harus dicari sumbernya, karena ditakutkan ada kebocoran pada komponen-komponen transmisi yang bikin oli jadi berkurang banyak.