Desain Futuristik dan Fitur Mewah, Ini Daya Tarik Xpeng G6 Pro
- Desain futuristik bergaya coupe dengan interior mewah
- Spesifikasi motor listrik Xpeng G6 Pro
- Bisa disuruh parkir sendiri
Jakarta, IDN Times - Persaingan SUV listrik di Indonesia makin panas setelah kedatangan Xpeng G6 Pro yang ikut meramaikan pasar dengan kombinasi desain futuristik dan kecerdasan buatan berteknologi tinggi. Mobil listrik asal China ini bukan sekadar alat transportasi ramah lingkungan, tapi juga representasi dari seberapa jauh teknologi EV (electric vehicle) bisa memanjakan pengemudi.
Xpeng membawa G6 Pro ke Indonesia dengan pendekatan yang ambisius. Dibanderol sekitar Rp619 juta (OTR Jakarta), SUV ini menawarkan pengalaman berkendara yang sangat menarik dari berbagai sisi. Berikut ini ulasan IDN Times saat mencoba Xpeng G6 Pro selama beberapa hari.
1. Desain futuristik bergaya coupe dengan interior mewah
Secara tampilan, Xpeng G6 Pro tetap mempertahankan gaya coupe-SUV yang sporty. Lekuk bodinya aerodinamis, sementara logo depan kini dipindahkan ke kap mesin untuk tampilan yang lebih bersih dan modern.
Aura futuristik makin terasa lewat lampu DRL berbentuk bilah tipis, serta handle pintu yang rata dengan bodi layaknya mobil premium Eropa.
Bagian buritan juga terasa modern dan sporty, dengan desain ala fastback dengan spoiler dan ducktail yang manis serta lampu rem LED yang desainnya senada dengan bagian depan.
Masuk ke dalam kabin, kesan canggih langsung terasa. Layar sentuh besar berukuran 15,6 inci terpampang di tengah dasbor, berpadu dengan panel instrumen digital 10,25 inci. Xpeng juga menyematkan chip Snapdragon 8295 untuk sistem infotainmentnya. Sementara itu, interiornya juga terasa semakin mewah lantaran dibalut kulit Nappa dan suede, lengkap dengan ambient light 64 warna yang bisa diatur sesuai mood berkendara.
2. Spesifikasi motor listrik Xpeng G6 Pro
Xpeng G6 Pro hadir dengan motor listrik tunggal penggerak roda belakang (RWD) yang menghasilkan tenaga 292 hp dan torsi 440 Nm. Tenaga ini bukan main-main untuk SUV berbasis listrik di kelasnya, IDN Times rasakan responnya instan begitu pedal gas diinjak.
Urusan jarak tempuh mobil ini juga unggul, dengan baterai 80,8 kWh berjenis LFP (Lithium Iron Phosphate), Xpeng G6 Pro sanggup menempuh jarak hingga 525 km dalam satu kali pengisian penuh.
Menariknya lagi, sistem pengisian cepat DC-nya mampu mengisi daya dari 10 persen ke 80 persen hanya dalam 12 menit. Jadi sangat cocok untuk perjalanan jarak jauh, karena enggak butuh waktu lama untuk ngecas.
3. Bisa disuruh parkir sendiri
Salah satu hal yang paling IDN Times suka dari Xpeng G6 Pro adalah mobil ini punya sederet fitur pintar. Paling menarik bagi IDN Times ialah fitur Auto Parking Assist, yang memungkinkan mobil parkir otomatis tanpa perlu pengemudi menyentuh setir atau pedal, tinggal duduk manis, mobil akan mencari posisi dan memarkir sendiri.
Selain itu, Xpeng melengkapi G6 Pro dengan sistem XPILOT, yaitu teknologi semi-otonom yang didukung 29 sensor, radar gelombang militer, dan prosesor Nvidia Orin. Mobil bisa membaca kondisi lalu lintas di sekelilingnya secara real-time, membantu pengemudi di jalan raya atau kondisi macet.
4. Nyaman dikendarai, bodi terasa kompak
Bagi IDN Times mobil ini terasa stabil di kecepatan tinggi, dengan pengendalian yang presisi. Suspensinya memang agak kaku di jalan bergelombang, namun hal itu memberikan handling yang lebih presisi dan responsif.
Uniknya lagi saat dilihat dari luar memang mobil ini terasa punya bodi yang cukup bongsor, tetapi saat berkendara rasanya lain, Xpeng G6 Pro terbilang masih cukup kompak untuk penggunaan di perkotaan.
Kenyamanan kabin juga patut diacungi jempol. Kursinya lebar dan ergonomis, dilengkapi ventilasi serta fitur pijat, membuat perjalanan jauh jadi lebih santai. Ruang kaki belakang lega, walau sandaran belakangnya tidak bisa diatur sudutnya. Ditambah tingkat kesenyapan kabin yang tinggi, G6 Pro memberi pengalaman berkendara yang terasa premium di setiap kondisi jalan.
5. Kekurangan Xpeng G6 Pro
Dari berbagai kelebihan Xpeng G6 Pro yang telah dijabarkan, mobil ini bagi IDN Times masih memiliki beberapa kekurangan yang mungkin terbilang minor.
Seperti misalnya panoramic roof yang tanpa penutup atau shade, meskipun tidak membuat kabin menjadi terasa panas namun saat siang hari sinar matahari masih masuk ke dalam kabin.
Rasanya akan lebih nyaman apabila ada shade yang bisa terbuka tutup pada panoramic roof-nya, meskipun misalnya buka-tutupnya masih manual.
