Reportase Lintas Sumatra: Blusukan Cari Rute Alternatif ke Dharmasraya

Jalan Lintas Sumatra tak bisa dilewati karena banjir

Dharmasraya, IDN Times - Perjalanan hari kedua Tim Jalan Pulang kami mulai dari Kota Palembang. Tujuan kami berikutnya adalah Dharmasraya. Menurut Google Maps jarak tempuhnya sekitar 580 kilometer dengan waktu tempuh 14 jam.

Namun sebelum bergerak ke Dharmasraya, kami menyempatkan diri mengunjungi Jembatan Ampera yang menjadi ikon kota ini. Kami juga tak lupa mencicipi kuliter khas Palembang, yakni pempek dan pindang ikan patin. 

Setelah perut kenyang, kami pun bergegas memulai perjalanan hari kedua menuju Dharmasraya melalui Muara Enim, Kota Lahat, dan Lubuk Linggau. Perjalanan hari kedua ini cukup menantang karena jaraknya cukup jauh banyak ranjau lubang di sepanjang jalan.

Oya, perjalanan hari pertama dari Jakarta menuju Palembang bisa kamu baca di sini.

Baca Juga: Jalan Tol Indralaya-Prabumulih Resmi Terapkan Tarif Berbayar

1. Melaju mulus di Tol Prabumulih

Reportase Lintas Sumatra: Blusukan Cari Rute Alternatif ke DharmasrayaReportase Jalan Pulang, Tim Jalan Pulang IDN Times melewati Jalan Tol Palembang-Prabumulih, Sumatra Selatan. (IDN Times/Dwi Agustiar)

Tim Jalan Pulang IDN Times mengawali perjalanan dari Hotel Amaris, Jalan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Timur, Palembang, Sabtu (24/2/2024) pukul 06.30 WIB. Kami memilih rute Palembang-Prabumulih-Lahat-Lubuklinggau-Muaro Bungo-Dharmasraya.

Setelah keluar dari Kota Palembang, Tim Jalan Pulang memasuki jalan tol menuju Kota Prabumulih. Tol Simpang Indralaya-Muara Enim, seksi Indralaya-Prabumulih, yang dikelola Hutama Karya itu baru beroperasi sejak 30 Agustus 2024.

Tim Jalan Pulang mengakses tol ini dari Gerbang Tol Palembang dengan biaya Rp105.000. Pengemudi perlu ingat, siapkan kartu uang elektronik untuk mengakses tol ini.

Perjalanan menuju Kota Prabumulih berjarak sekitar 84-87 kilometer, dengan waktu tempuh lebih kurang satu jam. Kondisi jalan tol yang baru dibuka pertengahan tahun lalu itu cukup mulus. Mazda CX60 yang dipakai Tim Jalan Pulang melaju tenang dan nyaman di jalan tol.

Deretan perkebunan, sawah, dan ladang menghiasi pemandangan di pinggir tol seksi Indralaya-Prabumulih ini. Meski baru diresmikan, pengendara tak perlu khawatir dengan fasilitas tol ini.

Pengendara bisa mendapati rest area pada kilometer 55. Rest area itu menyediakan tempat istirahat, toilet, mushala, dan sejumlah outlet makanan.

Baca Juga: Sungai Lematang Meluap, Puluhan Rumah di Lahat Terendam Banjir

2. Prabumulih-Lahat, jalan rusak dan minimnya kesadaran lalu lintas pengendara motor

Reportase Lintas Sumatra: Blusukan Cari Rute Alternatif ke DharmasrayaReportase Jalan Pulang: Tim Jalan Pulang IDN Times melewati Jalan Sudirman, Prabumulih, Sumatra Selatan. (IDN Times/Dwi Agustiar).

Setelah melewati perjalanan mulus di jalan tol dari Palembang-Prabumulih, Tim Jalan Pulang IDN Times memasuki Kota Prabumulih sekitar pukul 07.30 WIB. Saat keluar dari jalan tol, ruas jalan yang dilewati masih mulus.

Namun, pemandangan berbeda terlihat saat berbelok ke Jalan Jenderal Sudirman, Kota Prabumulih. Pekerjaan pelebaran jalan sedang dilakukan di ruas tersebut, terlihat bagian ujung jalan sudah dibeton dan terdiri dari empat lajur.

Setelah melewati jalan sekitar 500 meter, Jalan Jenderal Sudirman kembali menyempit menjadi dua lajur. Jalanan yang sebelumnya beton pun berganti aspal yang rusak di sejumlah titik.

Jalanan rusak cukup sering ditemui saat perjalanan dari Prabumulih menuju Lahat. Untungnya kami menggunakan mobil Mazda CX-60 yang cukup nyaman. Suspensinya meredam setiap goncangan sehingga kami bisa melewati jalan rusak yang dengan nyaman.

Kondisi jalan mulai berubah mulus ketika memasuki Muara Enim, kabupaten yang dilewati sebelum masuk Kota Lahat. Meski kondisi jalanan lebih baik, pengemudi tetap berharus hati-hati karena banyak pengendara motor yang berkendara tanpa mengunakan helm. Kebanyakan para pengendara motor juga tak menggunakan lampu sein saat berbelok.

Baca Juga: Warga Lahat Terpental Ditabrak Kereta Api di Perlintasan Tanpa Palang

3. Lahat-Lubuklinggau, hati-hati pelintasan kereta api

Reportase Lintas Sumatra: Blusukan Cari Rute Alternatif ke DharmasrayaReportase Jalan Pulang: Pelintasan kereta api di Jalan Lintas Sumatra, Lahat, Sumsel. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko).

Tim Jalan Pulang IDN Times melanjutkan perjalanan dari Lahat menuju Lubuklinggau, sekitar pukul 13.00 WIB. Tak banyak jalan rusak yang dilewati, tetapi perjalanan di Jalan Lintas Sumatra didominasi truk dan kendaraan berat.

Pengemudi harus berhati-hati karena ada banyak pelintasan kereta api yang dilewati. Pengemudi juga harus fokus memerhatikan para pengendara motor yang tak mengindahkan rambu lalu lintas saat berkendara.

Meski begitu, pengemudi dan penumpang bisa menikmati pemandangan barisan gunung di sisi kiri Jalan Lahat menuju Lubuklinggau. Pengemudi bisa melihat Gunung Jempol atau populer disebut Bukit Serelo dari jalan raya.

Baca Juga: Banjir 1 Meter Lebih Rendam Dua Nagari di Dharmasraya Sumbar

4. Perjalanan malam Lubuklinggau-Dharmasraya

Reportase Lintas Sumatra: Blusukan Cari Rute Alternatif ke DharmasrayaReportase Jalan Pulang: Perjalanan malam dari Lubuklinggau-Dharmasraya. (IDN Times/Dwi Agustiar).

Tim Jalan Pulang IDN Times tiba di Lubuklinggau sekitar pukul 18.00 WIB. Setelah menunaikan shalat maghrib di Masjid Agung As-Salam Lubuklinggau, tim melanjutkan perjalanan menuju Dharmasraya sekitar pukul 19.00 WIB.

Perjalanan ini berjarak sekitar 373 kilometer. Perjalanan yang melewati tiga provinsi ini, Sumatra Selantan-Jambi-Sumatra Barat, bisa dilalui sekitar 8 jam perjalanan. Namun, tim IDN Times menempuh perjalanan selama 12 jam di rute ini.

Salah satu hal yang harus diwaspadai pengemudi adalah minimnya penerangan jalan di rute Lubuklinggau-Dharmasraya. Sejumlah tiang lampu penerangan terlihat berdiri di pinggir jalan, tetapi tak menyala.

Pengemudi juga harus memperhatikan bahan bakar saat melintasi rute tersebut. Rata-rata, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatra Selatan, tutup pada pukul 24.00 WIB.

Sementara, ketika memasuki wilayah Provinsi Jambi, ada beberapa SPBU yang buka 24 jam. Para pengemudi juga bisa menggunakan fasilitas SPBU, seperti toilet dan mushala untuk melepas penat sejenak.

Baca Juga: Reportase Lintas Sumatra: Sensasi Melewati Tol Lampung-Palembang

5. Beristirahat di Muaro Bungo, mencari jalan alternatif ke Dharmasraya

Reportase Lintas Sumatra: Blusukan Cari Rute Alternatif ke DharmasrayaReportase Jalan Pulang: Pohon tumbang di Muaro Bungo, Jambi, Minggu (25/2/2024). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Fasilitas di SPBU milik Pertamina sempat dimanfaatkan Tim Jalan Pulang IDN Times. Akibat perjalanan yang cukup panjang, tim memutuskan berhenti sejenak di SPBU Pertamina CODO 23.372.05 di Muaro Bungo, Jambi.

Tim sempat beristirahat sekitar dua jam di SPBU tersebut. Setelah menunaikan salat subuh, Tim Jalan Pulang melanjutkan perjalanan menuju Rumah Makan Umega, Gunung Medan, Dharmasraya.

Perjalanan itu sejatinya berjarak sekitar 60 kilometer. Namun, saat hendak memasuki perbatasan Provinsi Jambi dan Muaro Bungo, tim mengalami kendala.

Terdapat pohon tumbang yang menutup jalan di depan Pondok Pesantren Salafiyah Hidayatul Musthafawiyah, Muaro Bungo, Jambi. Selain itu, jembatan penghubung di Jalan Lintas Sumatra menuju Kabupaten Dharmasraya terputus akibat sungai meluap.

Berdasarkan penjelasan warga dan polisi yang berjaga di sekitar lokasi, luapan sungai biasanya baru surut pada sore hari. Tim Jalan Pulang kemudian berusaha mencari informasi tentang jalur alternatif.

Setelah berunding dan bertanya dengan warga sekitar, Tim Jalan Pulang memutuskan melewati jalur lintas lama yang sudah jarang dilewati warga menuju Dharmasraya. Perjalanan melewati wilayah Pulau Batu, Muaro Bungo, ini sedikit menantang, karena topografi jalan berbelok, menanjak, dan menurun.

Jalanan itu juga didominasi hutan dan kebun, sesekali terlihat perkampungan. Kondisi jalan rusak di beberapa titik. Selain itu, pengemudi juga harus hati-hati karena ternak warga seperti sapi dan kambing biasa berkeliaran di pinggir jalan.

Tim IDN Jalan Pulang menghabiskan waktu sekitar empat jam dari Muaro Bungo ke Dharmasraya akibat melewati jalan tersebut. Padahal, seharusnya perjalanan bisa ditempuh selama satu setengah jam.

Perjalanan pada rute ini berakhir di Rumah Makan Umega, Gunung Medan, Dharmasraya. Tim beristirahat sambil menyantap makan siang sebelum melanjutkan perjalanan menuju Kota Padang.

https://www.youtube.com/embed/RHnbZYfpC2M

Topik:

  • Satria Permana
  • Dheri Agriesta
  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya