Hyundai dan Pabrikan China Siap Gerus Dominasi Jepang di Indonesia

Hyundai sudah menguasai mobil listrik tanah air

Jakarta, IDN Times - Toyota memang masih menjadi merek terlaris di dunia sepanjang 2021. Pabrikan asal Jepang ini mengalahkan Volkswagen dua tahun beruntun. Cerita yang sama juga terjadi di Indonesia.

Toyota Avanza misalnya menjadi mobil terlaris di tanah air sepanjang 2021. Tiga mobil toyota lainnya, yakni Rush, Innova, dan Calya juga masuk dalam 10 mobil terlaris sepanjang tahun lalu. 

Bayangkan saja, dari 10 mobil terlaris, empat di antaranya bermerek Toyota. Pabrikan lainnya adalah Suzuki, Daihatsu, dan Honda. Pabrikan-pabrikan asal Jepang ini menguasai daftar penjualan mobil terlaris di Indonesia dari tahun ke tahun.

Tapi dominasi pabrikan Jepang di Indonesia yang dipimpin Toyota kini mendapat ancaman serius dari pabrikan China dan Korea Selatan. Jika Toyota dan pabrikan Jepang lain menutup mata dan kalah gesit, bisa jadi dominasi mereka di pasar mobil tanah air bakal tergerus.

Sebab persaingan di dunia otomotif sangat ketat dan pabrikan China dan Korea Selatan sangat gesit melihat celah. Nah, berikut alasan kenapa pabrikan Jepang harus mewaspadai sepak terjang Pabrikan China dan Korea Selatan.

1. Gebrakan Hyundai yang mencengangkan

Hyundai dan Pabrikan China Siap Gerus Dominasi Jepang di IndonesiaPT Hyundai Motors Indonesia (HMID)

Gebrakan PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) di Indonesia cukup mengejutkan, terutama saat mereka merilis duo mobil listrik KONA Electric dan IONIQ Electric pada 2020. Saat itu banyak yang menganggap Hyundai kelewat nekat. Sebab infrastruktur mobil listrik di negeri ini belum cukup layak.

Tapi tanpa diduga Hyundai sukses mencatatkan penjualan 605 dari 693 unit mobil listrik secara ritel sepanjang 2021. Artinya Hyundai menguasai 87,3 persen pasar mobil listrik di Indonesia. Pada saat yang sama, pabrikan Jepang kecuali Nissan bahkan belum menjual mobil listrik di Indonesia. 

Dari sisi ini Hyundai menang selangkah. Dan langkah pertama ini sangat penting. Sebab, melihat laris manisnya KONA dan IONIC Electric, mobil listrik Hyundai telah mendapatkan kepercayaan dari publik otomotif tanah air.

Selain itu Hyundai juga telah membangun pabrik di Cikarang, Jawa Barat. Dari pabrik ini telah lahir Hyundai Creta yang akan mulai didistribusikan pada Februari ini. Bahkan kabar menyebutkan Hyundai akan memproduksi mobil listrik IONIQ 5 di pabrik Cikarang pada Maret mendatang.

FYI, IONIQ 5 adalah mobil yang mendapatkan predikat sebagai Mobil Terbaik Tahun Ini secara global. Jadi jelas mobil listrik satu ini bukan kaleng-kaleng. 

Selain IONIQ 5, Hyundai juga akan memproduksi mobil MPV yang konon akan dinamai Stargazer di Pabrik Cikarang. Gesitnya langkah Hyundai ini, jika tidak direspons cepat, akan membuat pabrikan Jepang keteteran. 

Baca Juga: Ajaibnya Fitur Bluelink Hyundai Creta, Bisa Nyalain Mobil dari Ponsel!

2. Serbuan mobil China ke Indonesia

Hyundai dan Pabrikan China Siap Gerus Dominasi Jepang di IndonesiaChinapev.com

Selain Hyundai yang begitu gesit, ancaman buat pabrikan Jepang lainnya datang dari negeri Tirai Bambu. Yup, produsen mobil asal China kini tengah membidik gurihnya pasar mobil tanah air. 

Setidaknya ada tiga pabrikan asal China yang siap menggoyang dominasi mobil Jepang di negeri ini, yaitu Chery, BYD, dan Great Wall Motors. Ketiganya bahkan sudah menyiapkan amunisi khusus.

Chery, misalnya, sudah menyiagakan tiga SUV mereka untuk pasar Indonesia. Ketiga SUV tersebut yakni Tiggo 4 Pro, 7 Pro, dan 8 Pro. Mobil-mobil ini akan diboyong ke pameran otomotif IIMS 2022 yang akan digelar di JI Expo Kemayoran pada 17-27 Februari 2022.

Chery juga berencana membangun pabrik di Cikarang untuk memastikan pasokan suku cadang dan harga jual mobil mereka di Indonesia kelak bisa bersaing ketat.

Sementara Great Wall Motors akan membawa SUV Tank 500 yang diprediksi mengacaukan pasar Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport. Seperti Chery, Great Wall Motors juga akan memulai kiprah mereka di tanah air tahun ini.

Adapun BYD akan lebih banyak bermain di mobil listrik. Sebelumnya mereka telah bekerja sama dengan armada taksi Bluebird sehingga ketahanan dan kehandalannya telah terbukti di Indonesia.

Selain tiga merek baru ini, ada dua merek China yang sudah lebih dulu bermain di Indonesia, yakni Wuling dan DFSK. Wuling cukup sukses memikat hati konsumen Indonesia karena harganya yang murah tapi mobilnya berkualitas dan sarat fitur canggih.

Sehingga bisa dibilang merek-merek asal China ini akan menjadi ancaman serius bagi pabrikan otomotif Jepang di negeri ini.

3. Tidak bisa lagi mengandalkan nama besar

Hyundai dan Pabrikan China Siap Gerus Dominasi Jepang di Indonesiatoyota.astra.co.id

Pabrikan otomotif kini tak bisa lagi mengandalkan nama besar. Sebab generasi sekarang sudah melek teknologi dan informasi tentang produk otomotif terserak di internet. Sehingga mereka bisa mencari dan membandingkan satu produk dengan produk dari merek lain sebelum membelinya.

Produk terbaik dengan harga paling kompetitif yang berpeluang dibeli. Selain itu garansi dari pabrikan juga akan menjadi pertimbangan lain. Dan saat ini pabrikan dari Korea Selatan dan China sama-sama berani memberikan garansi yang cukup panjang pada setiap mobil mereka.

Selain itu Hyundai dan Wuling juga sedang getol membangun dealer. Strategi mereka memperluas jaringan ini tentu saja akan menambah kepercayaan publik terhadap ketersediaan suku cadang. Jika masalah jaringan dan ketersediaan suku cadang sudah teratasi, maka harga jual mobil pasti akan stabil.

Selama ini banyak orang enggan membeli mobil nonjepang karena khawatir harga jualnya anjlok dan mereka rugi besar. Sehingga jaringan dan stok suku cadang akan menjawab keraguan ini.

So, akankah gempuran pabrikan asal China dan Korea Selatan kali ini menggoyang dominasi mobil Jepang di tanah air? 

Baca Juga: Dua Pabrikan Mobil Asal China Siap Serbu Indonesia

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya