Mobil Hybrid Ternyata Lebih Laris dari Mobil Listrik!

Infrastruktur mobil listrik masih sangat minim

Jakarta, IDN Times - Pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk ‘memasarkan’ mobil listrik di tanah air, mulai dari pemberian insentif hingga menggulirkan kampanye ramah lingkungan, namun populasi mobil listrik tak juga naik secara signifikan.

Padahal sejumlah pabrikan otomotif telah menjual mobil listrik mereka, seperti Hyundai dengan model IONIQ dan KONA, Wuling dengan Air ev dan Bingguo, serta NETA V. Selain itu masih ada BMW iX, Mercedes Benz EQA dan EQB, serta MG Indonesia yang tahun ini bakal merilis dua mobil listrik.

“BEV (Battery Electric Vehicle) sebenarnya banyak peminat tapi yang beli biasanya bukan first time buyer,” kata Sekretaris Umum GAIKINDO, Kukuh Kumara, dalam diskusi bertajuk “Memproyeksi Pasar Otomotif 2024” yang digelar di Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (16/1/2024).

1. Penjualan mobil listrik naik tapi perlahan

Mobil Hybrid Ternyata Lebih Laris dari Mobil Listrik!IDN Times/Dwi Agustiar

Kukuh mengatakan pasar BEV atau mobil listrik di tanah air terus tumbuh. Ia menyebutkan pada 2021 sebanyak 687 unit mobil listrik terjual di Indonesia. Angka ini meningkat menjadi 10,327 unit pada 2022. Lalu pada 2023 terjadi lonjakan penjualan hingga mencapai 17,051 unit BEV.

Sehingga bisa dilihat tren penjualan BEV di tanah air terus mengalami kenaikan. Meski begitu, dibandingkan dengan mobil konvensional, penjualan BEV masih tertinggal jauh. Data GAIKINDO menyebutkan market share BEV di tanah air sepanjang 2023 hanya sebesar 1,7 persen dari total penjualan mobil di Indonesia.    

Baca Juga: MG Siap Rilis 2 Mobil Baru di IIMS 2024

2. Mobil hybrid lebih laris dibanding BEV

Mobil Hybrid Ternyata Lebih Laris dari Mobil Listrik!Toyota Yaris Cross Hybrid di pabrik Karawang (IDN Times/Fadhliansyah)

Berbanding terbalik dengan BEV, penjualan mobil hybrid (HEV) di tanah air justru lebih menggembirakan. GAIKINDO mencatat, sepanjang 2023, sebanyak 54,179 mobil hybrid terjual.

“Artinya market share mobil hybrid di Indonesia saat ini mencapai 5,4 persen,” kata Kukuh.

Kukuh mengatakan mobil hybrid saat ini lebih diterima masyarakat karena pilihan modelnya lebih banyak dari mobil listrik. Selain itu harga mobil hybrid juga lebih murah.

“Banyak mobil hybrid seven seaters yang dijual di Indonesia. Sementara belum ada di mobil listrik,” katanya.

Alasan lain mobil hybrid saat ini lebih digemari dibandingkan mobil listrik adalah fleksibilitasnya. Mobil hybrid, seperti mobil konvensional, berbahan bakar bensin. Namun konsumsi bensinnya jauh lebih irit dibandingkan mobil konvensional.

Sementara mobil listrik sepenuhnya ditenagai oleh listrik. Sementara stasiun pengisian daya untuk mobil listrik masih sangat terbatas.

3. Penjualan mobil kovensional menurun

Mobil Hybrid Ternyata Lebih Laris dari Mobil Listrik!Ilustrasi showroom mobil (pixabay.com/SHRAVANKUMAR)

Kehadiran mobil listrik dan hybrid di Indonesia, meski belum terlalu masif, ternyata sudah cukup mengganggu pasar mobil konvensional atau ICE. Hal ini bisa dilihat dari data penjualan mobil.

GAIKINDO mencatat sebanyak 934,444 unit mobil konvensional terjual sepanjang 2023. Angka ini turun dari penjualan tahun lalu sebesar 1,027,359 unit.

Penjualan mobil konvensional diperkirakan akan kian tertekan menyusul semakin beragamnya mobil listrik dan semakin gencarnya pemerintah menggulirkan insentif untuk pembelian mobil listrik.

Baca Juga: Wuling Lengkapi Binguo EV dengan Varian Long Range AC

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya