Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Efek Perang Dagang, Audi Tunda Pengiriman Mobil ke AS

Ilustrasi mobil Audi (Pexels/lalesh aldarwish)
Ilustrasi mobil Audi (Pexels/lalesh aldarwish)
Intinya sih...
  • Audi menahan pengiriman mobil baru ke AS karena tarif impor 25% yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump sejak 3 April 2025.
  • Audi Q5 termasuk dalam daftar kendaraan terdampak tarif, bersama dengan langkah serupa dari Volkswagen dan Jaguar Land Rover (JLR).
  • Penjualan global Audi turun sepanjang 2024, sementara rencana beralih ke kendaraan listrik ditunda demi memperluas lini hybrid mereka.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kabar mengejutkan datang dari Audi. Merek mobil mewah asal Jerman ini memutuskan untuk menahan pengiriman mobil baru ke Amerika Serikat. Keputusan ini bukan tanpa alasan.

Sejak 3 April 2025, pemerintahan Presiden Donald Trump resmi memberlakukan tarif impor sebesar 25 persen untuk semua mobil yang masuk ke AS dari luar negeri. Karena seluruh mobil Audi yang dijual di AS diimpor dari Eropa dan Meksiko, kebijakan ini tentu berdampak langsung. 
 

1. Audi Q5 masuk daftar terdampak

Ilustrasi mobil Audi (Pexels/Mike Bird)
Ilustrasi mobil Audi (Pexels/Mike Bird)

Salah satu model terpopuler mereka, Audi Q5, juga termasuk dalam daftar kendaraan yang terdampak tarif tersebut. Meskipun saat ini stok diler Audi di AS masih cukup untuk sekitar 60 hari, jika situasi tidak segera membaik, bisa saja konsumen kesulitan mendapatkan model terbaru Audi tanpa kenaikan harga.

Audi bukan satu-satunya pabrikan yang mengambil langkah ini. Volkswagen dan Jaguar Land Rover (JLR) juga sudah menghentikan pengiriman model-model terkena tarif ke pasar AS. Sebagian besar kendaraan JLR, seperti Jaguar dan Range Rover, juga diproduksi di luar Amerika Utara sehingga otomatis ikut terkena dampaknya.

3. Penjualan menurun, Audi perlu strategi baru

Ilustrasi Audi A3 (audiusa.com)
Ilustrasi Audi A3 (audiusa.com)

Berbeda dari beberapa pesaingnya, penjualan global Audi mengalami penurunan sepanjang 2024. Di Amerika Serikat sendiri, penjualan Audi turun hingga 14 persen. Ini cukup kontras dengan Jaguar Land Rover yang justru mencatat kenaikan 23 persen di kawasan Amerika Utara. Sementara Mercedes-Benz naik delapan persen, dan BMW bahkan mencetak rekor pertumbuhan penjualan baru sebesar 2,5 persen di pasar AS.

Penurunan ini memperlihatkan bahwa Audi memang tengah menghadapi tantangan, bukan hanya dari kebijakan perdagangan, tapi juga dari sisi daya saing produknya. Salah satu penyebab utamanya adalah jajaran produk Audi yang mulai “menua” dan butuh penyegaran. Hal ini mendorong Audi untuk melakukan pergantian model secara besar-besaran dalam beberapa tahun ke depan.

Awalnya, Audi punya rencana besar untuk beralih penuh ke kendaraan listrik (EV) mulai 2032. Namun rencana itu tampaknya ditunda. Sebagai gantinya, Audi kini memilih untuk memperluas lini hybrid mereka, yang dianggap lebih fleksibel dalam menghadapi situasi pasar global yang fluktuatif.

3. Audi siapkan banyak model baru

Ilustrasi mobil Audi (Pexels/Leif Bergerson)
Ilustrasi mobil Audi (Pexels/Leif Bergerson)

Walaupun situasi ekspor ke Amerika saat ini terhambat, bukan berarti Audi diam saja. Mereka telah mengumumkan bahwa akan meluncurkan 20 model baru atau model yang diperbarui mulai awal 2026. Informasi ini diungkapkan pada akhir 2024 dan sementara ini dikonfirmasi untuk pasar Australia, tapi kemungkinan besar strategi serupa akan diterapkan di pasar besar lain seperti Eropa dan AS.

Beberapa model yang sudah disebut-sebut antara lain Audi Q6 e-tron dan Audi A5 baru. Menariknya, Audi juga digadang-gadang sedang menyiapkan Q5 generasi terbaru, meskipun belum ada konfirmasi resmi. Jika benar, Q5 baru ini bisa jadi senjata utama Audi untuk bangkit di pasar SUV premium.

Sehingga bisa dibilang keputusan Audi untuk menahan pengiriman mobil ke AS adalah langkah strategis di tengah ketidakpastian tarif impor. Namun lebih dari itu, Audi tampaknya sedang bersiap melakukan transformasi besar-besaran dalam lini produknya demi tetap bersaing di pasar global. Kita tunggu saja gebrakan berikutnya dari pabrikan asal Jerman ini!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us