Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gejala Radiator Mobil Mulai Rusak, Jangan Nekat Dibawa Mudik

Ilustrasi mengecek mesin mobil (pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi mengecek mesin mobil (pexels/Andrea Piacquadio)

Mudik Lebaran adalah momen yang dinantikan banyak orang untuk bisa berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. Namun, perjalanan mudik sering kali menempuh jarak yang jauh dan membutuhkan kondisi kendaraan yang prima agar tidak mengalami kendala di tengah jalan.

Salah satu komponen yang sangat penting dalam menjaga performa mobil saat perjalanan jauh adalah radiator, yang berfungsi sebagai sistem pendingin mesin agar suhu tetap stabil dan mencegah overheating. Sayangnya, banyak pengemudi yang kurang memperhatikan kondisi radiator hingga akhirnya mengalami masalah saat sedang dalam perjalanan mudik.

Jika radiator mengalami kerusakan, risiko seperti mesin overheat, mobil mogok di jalan tol, hingga kerusakan mesin yang lebih serius bisa terjadi. Oleh karena itu, mengenali gejala awal radiator yang mulai rusak dan memahami risiko jika tidak segera ditangani sangat penting untuk memastikan perjalanan mudik tetap aman dan nyaman.

1. Mesin lebih cepat panas

Ilustrasi mobil mogok (pexels/MART PRODUCTION)
Ilustrasi mobil mogok (pexels/MART PRODUCTION)

Salah satu tanda paling jelas dari radiator yang bermasalah adalah mesin yang lebih cepat panas dari biasanya. Jika indikator suhu mesin naik lebih tinggi dari normal dalam waktu singkat setelah mobil dinyalakan atau saat berkendara, ini bisa menjadi tanda bahwa sistem pendinginan tidak bekerja dengan baik.

Saat mudik, kondisi jalan yang padat dan cuaca panas bisa semakin memperburuk kondisi ini, menyebabkan mobil mengalami overheating yang bisa merusak komponen mesin lainnya. Jika suhu mesin terus naik, segera berhenti di tempat aman dan periksa kondisi radiator sebelum perjalanan berlanjut.

2. Cairan radiator berkurang drastis

Ilustrasi radiator (suzuki.co.id)
Ilustrasi radiator (suzuki.co.id)

Coolant atau cairan radiator berfungsi untuk menyerap panas dari mesin dan mendinginkannya melalui radiator sebelum kembali bersirkulasi. Jika cairan ini cepat berkurang meskipun tidak ada kebocoran yang terlihat, bisa jadi ada masalah pada tutup radiator, kebocoran halus yang tidak terlihat, atau bahkan masalah di sistem pendinginan lainnya.

Saat perjalanan mudik yang menempuh jarak jauh, cairan radiator yang cepat habis bisa membuat mesin menjadi tidak stabil, meningkatkan risiko mobil mogok di tengah jalan. Oleh karena itu, selalu periksa level coolant sebelum berangkat dan pastikan tidak ada kebocoran pada selang radiator.

3. Warna coolant berubah dan berbau

Ilustrasi radiator (Hyundai.com)
Ilustrasi radiator (Hyundai.com)

Coolant yang masih dalam kondisi baik biasanya memiliki warna cerah seperti hijau, merah, atau biru, tergantung jenisnya. Jika warna cairan berubah menjadi coklat atau keruh, ini bisa menjadi tanda adanya karat atau kotoran yang bercampur dalam sistem pendinginan.

Selain itu, jika muncul bau menyengat dari coolant yang mendidih atau terbakar, ini menandakan bahwa sistem pendinginan tidak bekerja dengan baik. Saat perjalanan jauh seperti mudik, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada mesin jika tidak segera ditangani.

4. Risiko mengabaikan radiator bermasalah saat mudik

Ilustrasi mobil mogok (pexels/Gustavo Fring)
Ilustrasi mobil mogok (pexels/Gustavo Fring)

Membiarkan gejala radiator yang mulai bermasalah bisa berakibat fatal pada mobil. Sebab radiator yang tidak bekerja dengan baik bisa menyebabkan mesin overheat saat digunakan dalam perjalanan jauh, terutama di jalan tol atau jalur menanjak. Overheat bisa menyebabkan mobil harus berhenti mendadak, mengganggu kelancaran perjalanan mudik, dan bahkan menyebabkan kerusakan mesin yang lebih serius.

Selain itu, radiator yang bermasalah juga bisa membuat konsumsi bensin menjadi lebih boros. Sebab, ketika sistem pendinginan tidak optimal, mesin harus bekerja lebih keras untuk menjaga performanya tetap stabil. Akibatnya, mobil akan mengonsumsi lebih banyak bahan bakar dibandingkan kondisi normal.  

Jika radiator rusak dibiarkan tanpa perbaikan, dampaknya bisa semakin buruk. Mesin bisa mengalami kerusakan pada gasket kepala silinder, blok mesin yang retak, atau bahkan mesin mati total. Jika hal ini terjadi saat perjalanan mudik, bukan hanya biaya perbaikannya yang mahal, tetapi juga membuat perjalanan terhambat dan membutuhkan waktu lebih lama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us