80 Persen Mobil Listrik Bakal Dicas di Rumah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sebanyak 80 persen pemilik kendaraan listrik diprediksi akan mengisi daya (charge) di rumah. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Jadi kendaraan-kendaraan berbasis listrik ke depan bisa pakai charging station yang ada di rumah," jelas Direktur Utama PT PLN Zulkifli Zaini dalam BUMN Media Talk secara virtual, Selasa (2/2/2021).
Baca Juga: BUMN: Kendaraan Listrik Bisa Sumbang PDB hingga Rp400 Triliun
1. Pengguna kendaraan listrik juga dapat isi ulang daya di SPKLU
Zulkifli menambahkan, 20 persen lainnya akan mengisi baterai di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Dia menyebut hingga saat ini terdapat 32 titik SPKLU yang tersebar di 12 kota dan 22 lokasi.
Di antaranya di kantor-kantor PLN dan beberapa lokasi pusat keramaian. Selain itu, terdapat 33 titik Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang tersebar di 33 lokasi di tiga kota, yaitu Banten, Bandung, dan Bali.
"Kami akan siapkan baik yang di dalam rumah maupun station charging di luar rumah. Kami kerja sama dengan semua pihak agar ini bisa berjalan sebaik-baiknya," ujarnya.
2. PLN mengembangkan industri baterai melalui IBC
Editor’s picks
Zulkifli menjelaskan, PLN akan mengembangkan industri baterai melalui Indonesian Battery Corporation (IBC). PLN bekerja sama dengan PT Pertamina, PT Antam, dan MIND ID.
"Kami diminta memastikan ketersediaan supply listrik melalui pengembangan pembangkit 35GW. Dari situ kami akan memiliki electric city supply yang digunakan untuk battery charging station. Di sisi lain, PLN juga diminta memastikan ketersediaan listrik pada saat mobil berbasis baterai ini sudah mulai banyak di Indonesia," kata dia.
Baca Juga: Jokowi Yakin Industri Mobil Listrik Bakal Bikin Indonesia Disegani
3. PLN mengembangkan aplikasi Charge.IN
Saat ini PLN mengembangkan aplikasi Charge.IN. Aplikasi tersebut dapat mengontrol baterai. "Dengan aplikasi ini mereka (pengguna kendaraan listrik bisa kontrol dan monitor baterai. Aplikasi ini sudah tersedia di Google Playstore," ungkapnya.
Sebelumnya, Kementerian BUMN menargetkan holding Indonesia Battery Corporation (IBC) terbentuk pada semester 1 2021. Pembentukan holding telah disepakati oleh keempat anggotanya, yaitu MIND ID, PT Antam, PT Pertamina, dan PT PLN.
"Timeline-nya kita harap pembentukan Indonesia Battery Corporation sebagai holdingnya ini bisa dibentuk di semester 1 tahun ini," kata Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury.
Baca Juga: Renault Siap Luncurkan Mobil Klasik Bermesin Listrik