Kapan Servis di Bengkel Resmi Jadi Gak Worth It?

- Servis di bengkel resmi setelah masa garansi berakhir
- Perawatan ringan dan rutin lebih efisien di bengkel umum
- Biaya servis tidak sebanding dengan nilai kendaraan yang sudah turun
Bengkel resmi sering dipandang sebagai pilihan paling aman untuk merawat kendaraan. Dengan standar pabrikan, teknisi bersertifikat, serta penggunaan suku cadang asli, konsumen merasa lebih tenang menyerahkan mobil atau motor mereka. Tidak heran jika banyak pemilik kendaraan selalu diarahkan untuk servis berkala di bengkel resmi, terutama selama masa garansi masih berlaku.
Namun, di balik kenyamanan dan kualitas yang ditawarkan, ada saat-saat di mana servis di bengkel resmi terasa tidak lagi sepadan atau “ga worth it”. Biaya yang tinggi, antrean panjang, hingga kebutuhan perawatan yang sederhana sering membuat konsumen berpikir ulang. Jadi, kapan sebenarnya servis di bengkel resmi tidak lagi menjadi pilihan terbaik?
1. Setelah masa garansi berakhir

Salah satu alasan utama banyak orang memilih bengkel resmi adalah untuk menjaga klaim garansi. Selama garansi masih aktif, servis di bengkel resmi memang wajib karena klaim kerusakan bisa ditolak jika perawatan dilakukan di luar jaringan resmi. Namun, ketika masa garansi sudah habis, biaya yang dikeluarkan di bengkel resmi bisa terasa terlalu mahal. Pada tahap ini, konsumen punya kebebasan lebih untuk memilih bengkel umum yang terpercaya, dengan biaya lebih terjangkau dan hasil tidak kalah memuaskan.
2. Untuk sekadar perawatan ringan dan rutin

Tidak semua perawatan kendaraan memerlukan standar pabrikan yang ketat. Servis ringan seperti ganti oli, cek aki, atau penggantian filter udara bisa dilakukan di bengkel umum yang kualitasnya terjamin. Dengan harga yang lebih murah dan waktu pengerjaan yang lebih cepat, bengkel umum sering kali menjadi pilihan yang lebih efisien. Servis di bengkel resmi untuk hal-hal kecil justru bisa membuang waktu dan biaya tanpa memberikan manfaat signifikan dibandingkan bengkel non-resmi.
3. Ketika biaya sudah tidak sebanding dengan nilai kendaraan

Mobil atau motor yang sudah berumur belasan tahun dan nilainya turun jauh biasanya tidak lagi cocok dirawat dengan standar mahal bengkel resmi. Misalnya, mengganti part di bengkel resmi bisa menelan biaya jutaan, sementara nilai pasar kendaraan itu sendiri sudah rendah. Dalam kondisi ini, banyak pemilik kendaraan merasa lebih bijak mencari alternatif bengkel spesialis atau menggunakan suku cadang aftermarket yang kualitasnya cukup baik namun jauh lebih murah.
So, servis di bengkel resmi tetap sangat penting pada tahap awal kepemilikan kendaraan, terutama untuk menjaga kualitas dan garansi. Tetapi seiring waktu, ada titik di mana biaya dan manfaatnya tidak lagi seimbang. Saat garansi habis, perawatan hanya ringan, atau nilai kendaraan sudah turun drastis, bengkel umum bisa menjadi pilihan yang lebih realistis. Intinya, pilih bengkel sesuai kebutuhan dan kondisi kendaraan, bukan sekadar karena label “resmi”. Dengan begitu, perawatan kendaraan tetap efisien tanpa mengorbankan kualitas dan keamanan berkendara.