Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Bau Rokok Susah Hilang dari Kabin Mobil?

ilustrasi mual saat terkena ac mobil (freepik.com/freepik)
ilustrasi mual saat terkena ac mobil (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Asap rokok menempel ke permukaan dan masuk ke pori-pori material kabin
  • Sistem AC jadi penyebar ulang bau saat jok sebenarnya sudah lama tidak kena asap
  • Panas, kelembapan, dan waktu membuat bau rokok bangkit lagi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bau rokok adalah salah satu aroma paling membandel yang bisa menempel di kabin mobil. Sekali masuk, aromanya tidak hanya bertahan berjam-jam, tetapi bisa berhari-hari bahkan berminggu-minggu, meski kaca sudah dibuka dan pengharum mobil sudah dipasang. Banyak pemilik kendaraan yang akhirnya frustrasi karena berbagai cara pembersihan tidak memberikan hasil maksimal.

Hal ini terjadi karena asap rokok tidak hanya mengendap di udara, tetapi juga menempel pada hampir semua permukaan kabin, mulai dari jok, plafon, karpet, hingga sistem ventilasi. Partikel asap yang sangat kecil membuatnya mudah meresap dan sulit hilang. Agar kabin mobil benar-benar kembali segar, penting memahami penyebab kenapa aroma rokok begitu sulit dihilangkan.

1. Asap rokok menempel ke permukaan dan masuk ke pori-pori material kabin

ilustrasi jok mobil kulit (pexels.com/mikebirdy)
ilustrasi jok mobil kulit (pexels.com/mikebirdy)

Interior mobil penuh material “berpori” dan berserat: kain jok, plafon (headliner), karpet, door trim, hingga busa di bawah jok. Ketika asap rokok memenuhi kabin, partikel tar dan nikotin bertindak seperti lem tipis yang menempel ke permukaan, lalu meresap ke pori-pori. Inilah alasan kenapa pengharum hanya terasa menutup sementara, karena sumbernya bukan di udara, tapi sudah jadi lapisan di material. Semakin sering merokok, lapisan makin tebal dan makin sulit dibersihkan. Bahkan plastik dan kulit sintetis pun bisa menyerap senyawa bau, terutama di area yang sering kena aliran asap: setir, dashboard, dan pilar.

2. Sistem AC jadi penyebar ulang bau saat jok sebenarnya sudah lama tidak kena asap

ilustrasi seorang wanita menyentuh ac mobil (freepik.com/freepik)
ilustrasi seorang wanita menyentuh ac mobil (freepik.com/freepik)

Banyak orang kaget: kabin sudah tidak dipakai merokok berminggu-minggu, tapi begitu AC dinyalakan, bau rokok muncul lagi. Itu karena partikel dan senyawa bau bisa tertahan di filter kabin, menempel di evaporator, dan ngumpul di saluran udara (ducting). Evaporator adalah bagian AC yang dingin dan sering lembap, kondisi ini bikin kotoran mudah nempel, lalu jadi tempat “penyimpanan” aroma.

Saat blower menyala, udara yang lewat membawa kembali jejak bau itu ke kabin. Kalau filter kabin sudah kotor atau bukan tipe karbon aktif, kemampuan menahan bau makin rendah. Hasilnya, walau interior terlihat bersih, AC tetap jadi jalur keluarnya aroma yang tersimpan.

3. Panas, kelembapan, dan waktu membuat bau rokok bangkit lagi

ilustrasi mual saat terkena AC mobil (freepik.com/diana.grytsku)
ilustrasi mual saat terkena AC mobil (freepik.com/diana.grytsku)

Kabin mobil sering mengalami siklus panas-dingin ekstrem. Siang hari panas membuat material interior mengembang dan melepas senyawa volatil (yang menguap) dari tar/nikotin yang terperangkap. Malam hari lebih dingin membuat uap itu mengendap lagi ke permukaan.

Siklus ini seperti “memasak ulang” residu rokok sehingga aromanya muncul kembali, terutama saat mobil diparkir terik atau setelah hujan (kelembapan naik). Karena itu, bau rokok sering terasa lebih kuat saat pertama kali masuk mobil, saat kabin panas, atau ketika AC pertama kali dinyalakan. Waktu saja tidak cukup kalau residunya masih ada; ia hanya berpindah bentuk dari menguap ke mengendap.

Intinya, bau rokok susah hilang karena ia berubah jadi residu yang menempel dan meresap, lalu diputar ulang oleh AC dan dipicu kembali oleh panas serta kelembapan. Kalau mau benar-benar tuntas, kuncinya adalah menangani sumber: bersihkan material (termasuk plafon dan karpet), ganti filter kabin (lebih bagus karbon aktif), dan bersihkan sistem AC—bukan sekadar menyemprot pengharum.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Bunyi Tik-tik, Krek-krek, Duk-duk dari Kaki-Kaki Mobil, Ini Penyebabnya

08 Des 2025, 06:05 WIBAutomotive