Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Mobil yang Dicat Ulang Harga Jualnya Justru Jatuh?

Ilustrasi membeli mobil di showroom (freepik.com/senivpetro)
Ilustrasi membeli mobil di showroom (freepik.com/senivpetro)
Intinya sih...
  • Pengecatan ulang bisa mengindikasikan tabrakan atau kerusakan mobil
  • Mobil dengan cat orisinal lebih dihargai daripada yang dicat ulang
  • Calon pembeli takut cat ulang berkualitas buruk dan membuat nilai mobil turun
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mobil dengan tampilan mengilap dan cat mulus memang terlihat menarik, apalagi jika warnanya terlihat seperti baru keluar dari showroom. Tapi uniknya, ketika sebuah mobil bekas diketahui telah mengalami cat ulang, justru banyak calon pembeli yang mundur atau menawar harga jauh di bawah pasaran. Fenomena ini kerap membuat pemilik mobil bertanya-tanya: kenapa niat mempercantik malah membuat nilai jual mobil jatuh?

Dalam dunia jual-beli mobil bekas, kondisi orisinal sering kali lebih dihargai daripada sekadar penampilan luar. Cat ulang, meskipun dilakukan dengan rapi dan profesional, bisa menimbulkan banyak asumsi negatif bagi calon pembeli. Nah, berikut tiga alasan kenapa mobil yang telah dicat ulang harga jualnya cenderung jatuh.

1. Mengindikasikan pernah mengalami tabrakan atau kerusakan

ilustrasi berada di showroom mobil (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi berada di showroom mobil (pexels.com/Antoni Shkraba)

Salah satu alasan paling utama adalah anggapan bahwa mobil yang dicat ulang pernah mengalami kecelakaan atau kerusakan serius. Saat sebuah mobil mengalami tabrakan, terutama di bagian bodi, pengecatan ulang sering dilakukan untuk menutupi bekas perbaikan. Meskipun niatnya baik, ini justru menimbulkan kecurigaan.

Bagi calon pembeli, mobil yang pernah tabrakan besar dianggap memiliki potensi masalah tersembunyi seperti rangka bengkok, suspensi tidak simetris, atau bahkan kerusakan struktural. Karena itu, mobil yang terlihat dicat ulang sering dianggap berisiko, sehingga nilainya pun ikut menurun.

2. Tidak lagi orisinal

ilustrasi cat mobil (pexels.com/Mohammad Hammad)
ilustrasi cat mobil (pexels.com/Mohammad Hammad)

Dalam dunia otomotif, keaslian (orisinalitas) sangat dihargai, terutama pada mobil yang tergolong baru atau mobil kolektor. Cat bawaan pabrik memiliki kualitas dan ketahanan yang lebih terjamin dibandingkan dengan cat ulang. Oleh sebab itu, mobil yang masih memiliki cat orisinal, meskipun ada baret halus atau sedikit kusam, seringkali justru dihargai lebih tinggi daripada mobil yang tampak mengilap namun sudah tidak orisinal.

Cat ulang juga bisa menimbulkan ketidaksesuaian warna antara bagian luar dan dalam, seperti pada bagian pilar, lipatan pintu, atau ruang mesin. Ketidaksesuaian ini bisa menjadi tanda bahwa mobil pernah diperbaiki besar, atau cat ulangnya dilakukan tidak menyeluruh, yang membuat calon pembeli merasa ragu dan menawar rendah.

3. Takut cat ulang berkualitas buruk

ilustrasi mobil di tempat parkir (freepik.com/fabrikasimf)
ilustrasi mobil di tempat parkir (freepik.com/fabrikasimf)

Tidak semua cat ulang dilakukan oleh bengkel profesional. Banyak cat ulang yang sekadar mengutamakan tampilan luar tanpa memperhatikan prosedur seperti pengamplasan sempurna, penggunaan lapisan anti karat, atau pemakaian clear coat yang tahan lama. Akibatnya, meskipun awalnya mengilap, cat ulang semacam ini bisa cepat pudar, mengelupas, atau belang dalam beberapa bulan.

Pembeli mobil bekas yang cermat biasanya akan memeriksa kondisi cat dengan detail. Mereka bisa melihat tanda-tanda overspray (cat berlebih), tekstur kulit jeruk, atau perbedaan warna yang halus. Jika ada tanda-tanda tersebut, calon pembeli bisa langsung menyimpulkan bahwa cat ulang dilakukan asal-asalan, dan hal ini membuat nilai mobil jadi jatuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Berapa Pajak Mobil Ayla 2025? Ini Cara Hitungnya

25 Sep 2025, 23:51 WIBAutomotive