Mau Kredit Kendaraan? Pahami Dulu Skema Balloon Payment

Membeli motor atau mobil secara kredit kini telah menjadi pilihan utama bagi banyak orang di Indonesia. Sebab banyak kemudahan yang bisa didapat saat membeli kendaraan secara kredit, mulai dari uang muka dan cicilan yang ringan, tenor yang panjang, hingga proses yang lebih cepat dibandingkan membeli secara tunai.
Selain itu skema pembayarannya juga beragam, salah satunya adalah balloon payment. Kalau kamu pernah mengambil kredit mobil, pasti tahu istilah ini. Tapi kalau kamu belum tahu, sekarang waktunya untuk mencari tahu apa itu balloon payment, biar gak terjebak oleh cicilan kendaran.
1. Apa itu balloon payment
Balloon payment adalah salah satu metode pembayaran kredit di mana cicilan bulanan yang harus dibayarkan lebih kecil dibandingkan skema kredit biasa. Namun, di akhir masa kredit, debitur diharuskan membayar sejumlah besar uang yang disebut sebagai balloon payment. Besarnya pembayaran ini biasanya mencapai 30-50 persen dari harga kendaraan, tergantung pada perjanjian kredit.
Dalam skema ini, cicilan bulanan lebih ringan karena sebagian besar pokok utang tidak dibayarkan secara bertahap, melainkan ditunda hingga akhir masa kredit. Sebagai contoh, jika harga motor adalah Rp 30 juta dan debitur menggunakan skema balloon payment sebesar 40 persen, maka ia hanya akan membayar cicilan untuk 60 persen dari harga motor. Sisa 40 persen (Rp 12 juta) harus dilunasi sekaligus di akhir tenor kredit.
Skema ini biasanya ditawarkan untuk tenor pendek hingga menengah, seperti 2-4 tahun, dan sering menarik konsumen karena cicilan bulanan yang lebih terjangkau dibandingkan skema kredit biasa.
2. Kelebihan balloon payment
Skema balloon payment memiliki kelebihan yang cukup menarik, terutama bagi mereka yang ingin memiliki motor dengan biaya awal dan cicilan bulanan yang lebih ringan. Beberapa kelebihannya antara lain cicilan bulanan ringan karena sebagian besar utang pokok ditunda, cicilan bulanan menjadi jauh lebih terjangkau.
Selain itu skema ballon payment juga ideal untuk kredit jangka pendek. Sehingga, kalau kamu berencana menjual motor sebelum masa kredit berakhir, skema ini dapat membantu mengurangi beban bulanan.
3. Kekurangan skema ballon payment
Namun, skema ballon payment juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu kamu ketahui sebelum mengambil kredit kendaraan dengan skema ini. Kekurangan skema ini antara lain debitur harus menyiapkan dana yang cukup besar untuk melunasi balloon payment di akhir tenor. Jika tidak, risiko gagal bayar akan meningkat.
Kekurangan lainnya adalah biaya total lebih tinggi. Hal ini karena pokok utang tidak berkurang secara signifikan selama masa kredit, bunga yang dikenakan bisa lebih besar dibandingkan skema kredit biasa. Sehingga, jika keuangan tidak direncanakan secara matang, pembayaran akhir yang besar dapat membebani kondisi finansial debitur.