Pembuatan mobil listrik tersebut dikatakan menghabiskan biaya Rp150 juta. PT PLN Persero dalam hal ini memberikan dana hibah Rp 86 juta, selebihnya ditanggung oleh pihak kampus.
Kehadiran mobil listrik Glueh 1.0 disampaikan, Rektor USK, Samsul Rizal, adalah bagian adaptasi atas perkembangan dunia yang terus mengalami disruption. Inovasi merupakan sebuah keniscayaan dan teknologi menjadi kunci.
"Dunia terus berkembang menuju otomasi, sementara disruption tak terbendung. Untuk itulah inovasi seperti mobil listrik ini perlu kita dukung dan USK sangat bangga semangat inovasi terus berkembang di perguruan tinggi ini," ucap Samsul Rizal.
General Manajer PLN Aceh, Abdul Mukhlis memberikan apresiasi kepada USK yang telah berhasil melahirkan karya mobil listrik tersebut.
Terkait kemungkinan diproduksi massal, hal tersebut akan dibicarakan lebih lanjuit. Ia berharap, kerja sama seperti ini dapat terus terjalin antara USK dengan PLN Aceh.
"Untuk produksi massal akan kita bicarakan lebih lanjut baik dengan Pak Rektor maupun internal kami di PLN. Saya mengucapkan selamat atas peluncuran Glueh1.0," kata Abdul Muklis.